06. Madhava dan patah hatinya

119 9 4
                                    

yang patah akan tumbuh, yang hilang akan berganti.

.

.

.

Madhava

Malang, 19 November 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malang, 19 November 2022

Rasanya baru kemarin.

Kayak baru kemarin gue menghabiskan akhir pekan gue di teras kontrakan dengan Kirania yang menyandarkan kepalanya di bahu gue, sembari kita saling berbagi cerita-cerita sederhana yang selalu bikin hari-hari gue selalu kerasa lebih baik. Kayak baru kemarin juga ketika gue mengantarkan Kirania sampai depan pintu apartemennya dan tekad dalam hati gue semakin besar untuk menghabiskan masa depan gue bersama dengannya di kemudian hari.

Dan rasanya juga kayak baru kemarin saat Kirania meninggalkan gue dalam sepi.

Memilih untuk jatuh cinta pada Kirania membuat gue nggak terlalu banyak menaruh harapan yang berlebihan pada hubungan kita berdua. 

Asalkan Kirania orangnya, gue pasti akan baik-baik aja.

Tapi ternyata masa depan yang selama ini ada dalam bayangan gue berbeda jauh dengan masa depan yang ada dalam angan Kirania.

Karena masa depan yang Kirania impikan, nggak melibatkan gue didalamnya.


"Namanya Mas Januar."


Karena ternyata Kirania meragukan masa depan gue.


"Kamu suka sama dia, Kir?" Gue bahkan masih mengingat bagaimana paraunya suara gue saat melontarkan pertanyaan itu pada Kirania yang masih betah memandang kosong ke arah jalanan tanpa berniat memandang gue sedikitpun malam itu.

Dan dia mengangguk memberikan jawaban.

Dan gue merasakan dunia gue berhenti.

"Sejak kapan?"

"Aku juga nggak tau... Madhava, aku minta maaf."


Gue bahkan nggak memiliki kekuatan untuk menyalahkan siapapun hari itu.

Gue bahkan nggak memiliki kemampuan untuk sekedar menanyakan tentang kekurangan gue yang membuat Kirania pada akhirnya memilih masa depannya bersama orang lain, yang itu bukan gue.

Gue bahkan nggak memiliki keberanian untuk memeluknya di saat gue mengantarkannya untuk yang terakhir kalinya malam itu.


"Mas Januar berhasil kasih apa yang aku cari selama ini, Dhav."


Kamu bahkan nggak kasih aku kesempatan untuk tau apa yang kamu cari, Kir.

KONTRAKAN STMJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang