BAB 6

887 129 16
                                    

Hari ini adalah weekend dan tentu saja sekolah libur. Freen dan Becky sudah mempunyai rencana untuk kencan hari ini. Dan semalam mereka sudah merencanakan dengan matang tentang apa saja yg akan mereka lakukan saat pergi untuk kencan

Becky menjemput kekasihnya. Terlihat keduanya memakai pakaian santai namun tetap memberikan kesan menawan, karna Freen dan Becky memang sudah cantik tanpa perlu berdandan

Tujuan mereka berdua adalah mall. Tempat yg biasa menjadi pilihan untuk anak² remaja menikmati waktu bersama pasangannya begitu juga dengan FreenBecky

Bermain di timezone, karaoke bersama, mencoba photoboth dan melakukan hal seru lainnya. Mereka benar² sangat menikmati waktu berdua hari ini

"Sayang aku lapar"

"Baiklah ayo kita cari makan"

Langit siang yg cerah berganti dengan senja berwarna jingga. Freen dan Becky juga sudah puas seharian menikmati kencan sederhana mereka. Bisa di bilang hari ini adalah salah satu hari yg sangat berkesan untuk keduanya

Becky mengantarkan kekasihnya pulang dengan selamat. Ia juga sempat berbincang sebentar dengan orang tua Freen karna kebetulan saat mereka berdua sampai di rumah kedua orang tua Freen sudah pulang dari rutinitas kerjanya

Sambutan hangat Becky terima dari orang tua Freen. Mama Freen sangat ramah dan menyambutnya dengan baik. Meskipun Freen mengenalkannya sebagai teman, namun tidak masalah untuk Becky karna bagaimana pun mereka juga sudah sepakat. Toh jikalau harus jujur, yg ada orang tua Freen pasti tidak akan bisa menerimanya

"Saya pamit dulu tante keburu malam"

"Oh ya. Hati² ya nak Becky"

Baru saja sampai rumahnya, Becky langsung di buru dengan berbagai pertanyaan dari mama nya. Padahal sebelum pergi tadi ia juga sudah berpamitan namun saat pulang mama Becky masih saja bertanya dan mengomel karna anaknya itu keluyuran hingga pulang terlambat

Ibu dan anak itu sempat beradu mulut sampai akhirnya Becky memilih langsung masuk ke dalam kamarnya. Tubuhnya sudah sangat lelah tapi saat sampai rumah malah mendapat omelan dari mamanya membuat Becky semakin lelah. Hal semacam ini sudah sering terjadi. Ibu dan anak ini memang sama² keras kepala

Tas yg tadi ia bawa di banting ke atas ranjangnya. Karna rasa kesalnya Becky melampiaskannya pada bantal, guling dan beberapa barang yg ada di kamarnya

Kamar yg tadinya rapi kini sudah sangat berantakan. Berbagai barang bercecer di lantai dengan kondisi yg tidak teratur

Ada satu hal kebiasaan buruk Becky saat sedang kacau seperti ini, ia akan menyakiti dirinya sendiri untuk melepaskan rasa kesal dan amarah yg ada di dalam kepalanya. Becky merasa tidak ada tempat yg bisa gunakan untuk mencurahkan kegundahannya, maka dari itu dia memilih melakukan hal seperti ini

"Aku butuh Freen. Aku butuh dia sekarang"

"Tidak tidak. Aku tidak mau dia melihatku seperti ini. Pasti dia akan sedih dan kecewa padaku. Sebaiknya aku bersihkan ini dulu"

Pagi harinya, mereka berdua Freen dan Becky tidak sengaja bertemu di depan sekolah. Ini masih cukup pagi dan Freen memang terbiasa datang jam segini, namun tidak dengan Becky. Biasanya ia datang menjelang bel masuk

Freen dibuat heran dengan kekasihnya yg tumben sekali berangkat sepagi ini. Di tambah lagi Becky memakai jaket yg cukup tertutup padahal udara  sudah cukup gerah pagi ini. Hal itu membuat Freen bertanya tanya

"Pagi sayang" ucap Becky lirih

"Kamu tumben jam segini udah datang?" Bukannya menjawab sapaan dari Becky Freen malah bertanya

"Ih aku ucapin selamat pagi kok ga di jawab sih" Becky memasang wajah yg pura² cemberut

"Iya pagi sayang" jawab Freen sembari menampilkan senyum Pepsodent

"Kenapa pakai jaket? Ini panas lho"

"Gapapa pengen aja"

Mata itu memicing seakan curiga. Tanpa permisi dan ijin dari pemiliknya, Freen melepaskan jaket yg di kenakan oleh Becky. Benar saja mata itu menangkap ada beberapa gorengan di lengan kekasihnya. Freen menatap Becky meminta penjelasan karna ini pasti bukan karna terluka melainkan sengaja di lukai

"Ini apa?"

"Itu anu kemarin aku tergores kaca di-"

Belum selesai Becky menjawab, Freen sudah lebih dulu menarik dan membawanya ke tempat yg biasa mereka kunjungi.

Melihat tatapan yg sangat penuh kekhawatiran dan amarah itu Becky lihat dengan jelas di mata Freen. Mau tidak mau ia harus menjelaskan semuanya apa yg dia lakukan. Tidak ada hal yg ia tutup tutupi. Becky menjelaskan dari awal hingga akhirnya dia melukai dirinya sendiri

Selain sifat Becky yg suka mengekang dan over protektif, hal ini juga yg tidak Freen sukai. Becky akan melukai dirinya sendiri jika ia merasa kesal dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Tentu saja Freen sudah mengetahui ini dan sudah memperingatkan Becky agar tidak melakukan hal gila semacam ini lagi, namun nyatanya kekasihnya itu masih sama saja

"Ada apa? Kenapa kau melakukan seperti ini?" Freen bertanya dengan matanya yg sudah berkaca kaca

"Maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi sayang"

"Kau selalu seperti ini. Berjanji tapi pasti kau ingkari. Kamu tau kan aku tidak suka melihatmu seperti ini, kenapa kamu masih belum juga mengerti"

"Sungguh maafkan aku. Aku bersumpah ini untuk yg terakhir kalinya"

Tidak ingin berdebat yg mungkin akan merusak moodnya pagi ini, Freen hanya bisa memeluk kekasihnya itu dengan erat. Becky pun juga membalas pelukan itu sembari terus meminta maaf dan berkata untuk tidak akan melakukan hal bodoh  ini lagi

-------

Sepulang sekolah mereka berdua saat ini berada di rumah Freen. Keduanya sedang beradu mulut, tidak ada yg mau mengalah

Masalah bermula ketika saat jam istirahat tadi, Becky melihat Freen sangat akrab dengan salah satu teman lelaki di kelasnya. Dengan mata kepalanya, dua orang itu tampak asik berbincang hingga tertawa bersama dan itu membuat Becky merasa cemburu dan tidak suka

Namun Freen dengan tegas mengatakan jika mereka tadi memang hanya sedang mengobrol saja. Freen mengatakan juga bahwa dia dan laki² itu hanya teman biasa, tidak lebih. Dan bukanlah tidak ada salahnya jika teman satu kelas saling berbincang dan bercanda

Walaupun Freen sudah menjelaskan semuanya, tetapi Becky masih saja terus membahasnya dan mengatakan jika Freen tidak boleh terlalu dekat dengan orang lain, apalagi seorang lelaki

"Kau sangat keterlaluan. Aku hanya ngobrol saja tapi respon mu sangat menyebalkan seperti ini"

"Menyebalkan? Kau bilang menyebalkan? Bagaimana aku tidak marah saat aku melihat kekasihku sangat asik bercanda dan tertawa lepas dengan seorang lelaki. Kau harusnya bisa menjaga batasan"

"Aku sudah mengatakan jika dia hanya teman kelasku. Kami hanya mengobrol. Kau benar² menyebalkan bec"

"Lihat, kau membelanya. Dan kau juga memanggilku dengan "bec"? Fine!"

Rasa kesal bercampur amarah sudah menjadi satu memenuhi kepala Becky. Yg tadinya ia ingin bersantai dan bermanja dengan kekasihnya, tapi malah mereka bertengkar seperti ini

Dengan tergesa gesa, Becky meninggalkan rumah Freen. Tanpa pamit ataupun mengucapkan satu kata ia akhirnya pergi begitu saja. Meninggalkan Freen yg juga terlihat sangat kesal dengan sikap Becky padanya




































Jangan lupa tinggalkan komen dan vote ya guys :)

RELATIONSH!TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang