POV
Hai aku Freen. Aku memulai kisah percintaanku saat aku duduk di bangku SMP. Di sana pula aku bertemu dengan teman kecilku kembali setelah dia pindah rumah. Oke lupakan tentang itu
Seperti yg aku katakan tadi, aku memulai kesah cintaku di sekolah ini. Saat aku duduk di kelas 7, aku di kenalkan oleh salah satu kakak kelas panggil saja Becky yg merupakan teman baik dari teman masa kecilku itu tadi.
Kami memulai dengan berteman biasa. Tidak terlalu sering bertemu dan mengobrol akrab. Hanya sekedar tau dan jika berpapasan cukup say hello aja
Saat aku mengenalnya, si kakak kelas ku itu. Aku tau dia memiliki kekasih laki² yg memang semestinya. Keduanya satu tingkat. Saat istirahat pun aku sering melihat mereka berdua, mojok pacaran dan pacarnya itu juga terlihat romantis. Tapi aku tidak tau juga yg sebenarnya bagaimana
Singkat cerita seiring berjalannya waktu aku dan Becky menjadi dekat. Aku tidak ingat pasti bagaimana kita bisa akhirnya dekat dan sering komunikasi. Tapi kita dekat selayaknya teman. Dia juga memintaku untuk santai dan tidak terlalu kaku seperti adik dan kakak kelas
Suatu hari, aku juga tidak ingat akhirnya hubungan Becky dan pacarnya kandas. Aku tau karna dia yg bercerita padaku. Setelah kita memiliki nomor satu sama lain, dia lebih sering bercerita padaku dan aku hanya bisa menjadi pendengar yg baik
Dia bicara tentang banyak hal. Selain tentang pacarnya itu, dia juga kerap membicarakan tentang ayahnya. Aku tidak tau apakah itu harus di ceritakan ke orang lain atau tidak tentang kondisi keluarganya yg kurang harmonis. Aku tidak akan mengatakan detailnya tapi keluarganya lebih sering berdebat, kdrt karna sikap dan tingkah ayahnya itu
Entah bagaimana ceritanya akhirnya setelah dia beberapa waktu putus dan menjadi dekat denganku. Tiba² Becky mengatakan jika dia menyukaiku. Dengan polosnya aku pun mengatakan jika aku pun menyukainya. Karna yg ada di otakku saat itu adalah suka sebagai teman, nyaman sebagai teman. Tapi ternyata yg ada di pikiranku dan yg dia maksud itu berbeda. Dia menyukaiku sebagai perempuan, bukan tentang pertemanan
Jujur, dalam hidupku aku tidak pernah berada di dalam situasi ini. Aku di sukai oleh sesama perempuan. Aku tidak tau bagaimana menjelaskan tentang hatiku yg akhirnya setelah cukup lama menggantungkan perasaannya. Aku akhirnya menerima ungkapan cintanya padaku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku berpacaran dengan perempuan
Aku tau ini tidak benar. Di negara ku ini juga tidak menganjurkan hubungan seperti ini. Tapi siapa yg bisa menebak hati seseorang? Aku merasakan nyaman saat bersama Becky. Rasa nyaman yg lebih dari seorang teman
Setelah seminggu atau lebih kita berpacaran. Sedikit demi sedikit aku mulai tau bagaimana sifat asli dari Becky. Bisa dibilang sifatnya itu bukan sifat yg baik
Selain cemburuan dan posesif, aku lebih terkejut saat mengetahui Becky sering melakukan self harm saat dia tidak bisa mengendalikan emosinya. Jujur aku takut dengan sifatnya yg seperti itu. Tapi aku berusaha untuk mengubah Becky agar tidak melakukan hal itu lagi
Semenjak berpacaran dengannya, aku sedikit demi sedikit tentang apa itu ciuman. Yaa. Becky mengajarkanku tentang itu. Sungguh sebelumnya aku sangat tabu dengan hal tersebut tapi berkat pacarku ini, aku mengetahuinya
Di dalam hubungan pasti ada pasang surut, cekcok dan sebagainya. Itu juga yg aku alami bersama Becky. Kami bahkan sering break bahkan putus di saat hubungan kita baru saja berjalan. Aku tidak suka dengan sifatnya yg terlalu posesif. Aku juga bukan orang yg suka terlalu diatur ini itu. Hal itu membuatku tidak nyaman
Untuk mencari kesenangan saat aku putus dengan Becky aku berharap bisa mendapatkan seseorang yg mampu memahami ku dengan baik. Hingga aku bertemu dan berkenalan dengan salah satu adik kelas. Benar, aku sudah naik di kelas 8 saat ini.
Baru beberapa minggu aku menjalin hubungan dengan adik kelasku ini, sialnya aku malah mendapat masalah. Seumur hidup ini pertama kalinya dan satu²nya kisahku kena teguran dari guru BK. Aku tidak tau jika adik kelas yg aku pacari ini adalah anak dari salah satu donatur di yayasan sekolah ku ini. Aku juga baru mengetahui ternyata dia adalah laki² yg masih dalam pengawasan ibunya. Dia anak mama! Ya Tuhan jika aku tau dari awal akan berpacaran dengan anak tunggal kaya raya yg di manja ini, aku pasti akan berpikir beribu kali
Putus dengan si anak mama itu aku lebih berusaha untuk menikmati hidup tanpa harus berurusan dengan percintaan. Tapi sayangnya itu tidak bisa kudapatkan. Mantan kekasihku yg cantik nan menyebalkan itu terus saja berusaha untuk mendekatiku lagi. Dia mengatakan padaku dan berjanji jika dia akan berubah dan tidak kasar lagi padaku. Tapi apa yg ku dapat? Saat kami berdebat dia memperlihatkan lagi sikap kasarnya itu, di sekolah. Aku muak dengannya
Tapi sepertinya hati dan pikiranku sama sekali tidak berjalan dengan selaras. Aku kembali lagi dalam hubungan bersama dengan Becky. Jika kalian berfikir aneh, ya aku memang aneh. Aku akui itu
Semua berjalan dengan semestinya meskipun kita juga masih sering bertengkar tentang hal² kecil dan sepele
Walaupun ku akui jika pacarku itu memang menyebalkan tapi saat tau hari²ku di sekolah bersamanya tak lagi lama membuatku cukup sedih. Dia akan segera lulus dan menjadi anak SMA. Jadi sebisa mungkin kami banyak menghabiskan waktu berdua, entah itu di sekolah saat jam pulang maupun di rumahku yg sudah seperti markas untuk kita saling memadu kasih
Dan setelah Becky lulus, kita berdua memang jarang sekali bertemu. Aku juga merasakan ada yg berubah darinya. Dia menjadi jarang mengabari ku tentang hal² kecil seperti yg biasa dia lakukan padaku dulu. Aku berusaha untuk berfikir positif
Semakin hari sepertinya aku dan dia juga semakin menjauh. Pembicaraan di chat pun kadang terkesan hanya basa basi saja. Tidak ada feel yg ku rasakan. Aku seperti sudah hilang rasa padanya
Hingga di saat pertengkaran yg bisa aku bilang sangat menyakitkan untukku. Aku sudah cukup bersabar menghadapi keegoisannya dan aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Semenjak malam itu aku memutuskan untuk benar² memutuskan hubunganku dengan Becky
Aku bahkan memblokir seluruh akses agar aku tidak bertemu maupun dia bisa menghubungiku lagi. Kali ini aku benar² serius untuk mengakhiri hubungan ini bersamanya.
Dan asal kalian tau? Dia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali. Meskipun setelah aku memutuskan hubungan kami itu dia masih beberapa kali menghubungiku, tapi bukan permintaan maaf yg Becky ucapkan melainkan dia masih kekeh menuduhku selingkuh dengan temanku sendiri
Itu semakin membuat tekad ku bulat jika aku memang harus berpisah dengannya. Menjalin hubungan dengannya, lebih sering tersakiti daripada merasakan bahagia
Jangan lupa vote dan komen yaa :)