Hubungan Freen dengan Daren ternyata tidak semulus jalan tol. Daren yg ternyata anak dari donatur terbesar untuk sekolahnya ini, mempunyai sifat yg bisa di bilang anak mama. Mungkin juga karna dia anak tunggal jadi seluruh perhatian orang tuanya hanya tertuju untuknya. Membuat Daren menjadi lelaki yg tidak bisa mengambil keputusan sendiri dan harus di dekte oleh orang tuanya
Suatu hari yg mungkin bisa di katakan hari sial untuk Freen. Tanpa tau sebelumnya, dia di panggil ke ruang kesiswaan dan ini adalah kali pertamanya berurusan dengan hal semacam ini
Ternyata di dalam ruangan itu juga ada kekasihnya. Freen tampak bingung karna menurutnya dia tidak punya masalah apapun dan tidak berbuat hal yg melanggar aturan sekolah
"Apa benar kalian pacaran?" Guru BK yg terkenal dengan ketegasannya ini membuat Freen sedikit tercengang. Pasalnya di sekolahnya ini tidak ada larangan tentang berpacaran, tapi kenapa tiba² dia dan kekasihnya di sidang seperti ini
"Benar bu" jawab Freen dan Daren secara bersamaan
Cukup lama mereka berdua berada di dalam ruangan itu dan di cecar dengan berbagai pertanyaan yg menurut Freen itu sangat tidak masuk akal. Yang lebih parahnya lagi, Freen dan Daren di paksa untuk mengakhiri hubungan mereka. Mau tidak mau keduanya menyanggupinya
Freen keluar ruangan tersebut dengan perasaan kesal. Ia tidak menyangka hubungan yg belum lama ia jalani akan berakhir dengan cara seperti ini, dan ini sangat memalukan untuknya
"Maafkan aku. Aku tidak menyangka mama akan melakukan ini pada hubungan kita" dengan wajah menyesalnya Daren mengatakan ini pada Freen namun ia tidak mendapat jawaban apapun. Hanya melihat wajah kesal dari mantan kekasihnya itu dan ia pun ditinggal pergi begitu saja
"Freen maafkan aku" teriakan Daren masih saja tidak mendapat jawaban
Sepanjang perjalanan kembali menuju kelasnya Freen terus saja menggerutu. Dia tidak terima dan sakit hati di perlakukan seperti ini. Hal tadi sangat memalukan. Jika memang orang tua Daren tidak merestui hubungan keduanya, tidak harus begini kan caranya. Tidak perlu melibatkan guru BK yg membuat namanya tercoreng karna masalah yg sebenarnya tidak terlalu penting seperti ini
Freen yg dipersilahkan untuk kembali ke mejanya langsung memalingkan wajahnya. Ia fau jika teman²nya pasti bertanya tentang dirinya yg tiba² di panggil ke ruang BK
"Ada masalah apa?" Nam berbisik sangat lirih agar tidak ketahuan oleh guru yg sedang mengajar
"Diamlah. Aku tidak ingin membicarakannya" ucap Freen dan mengacuhkan Nam yg masih terus saja mencecarnya dengan berbagai pertanyaan
"Kau harus menjelaskan padaku saat jam istirahat nanti"
Di kantin, Becky dan teman²nya menempati salah satu meja. Terlihat Becky nampak celingukan mencari seseorang, siapa lagi jika bukan Freen
Tadi saat saat di kelas, dia sempat mendengar salah satu temannya yg bergosip jika ada adik tingkatnya yg sedang di sidang di ruang BK. Dari ciri² yg disebutkan Becky seperri mengenali siapa orang tersebut. Maka dari itu saat jam istirahat ini Becky mencari keberadaan mantan kekasihnya
"Apa yg sedang kau cari?"
"Aku mencari Freen"
"Oh ya Ngomong² tentang Freen. Aku lihat akhir² ini kalian jarang terlihat bersama. Apa ada masalah?"
"Ya dia bilang tidak ingin dekat denganku lagi"
Belum sempat temannya bertanya lagi, Becky sudah lebih dahulu beranjak dari tempatnya dan langsung berlari menghampiri orang yg sedari tadi dirinya cari. Teman²nya yg melihat Becky menghampiri Freen pun hanya bisa membiarkan saja
Freen yg baru saja memasuki area kantin dan hendak akan duduk tapi tangannya langsung di tarik begitu saja oleh seseorang. Dan ternyata orang itu adalah Becky, mantan kekasihnya yg sangat ingin ia hindari dan Freen juga sebenarnya tidak ingin lagi berurusan dengannya
"Apa yg kau lakukan? Lepaskan aku!"
Sepanjang Becky membawanya entah kemana, Freen berusaha memberontak tapi sayangnya cengkraman tangan Becky lebih kuat.
Di sinilah Becky membawa Freen, di sudut belakang sekolah yg cukup sepi dan tidak ada orang yg mungkin akan mendengar pembicaraan mereka. Becky sengaja karna mungkin ia sudah menduga jika nanti Freen akan memberontak dan emosi, maka dari itu tempat ini adalah pilihan yg tepat
"Apa benar kau dan pacar sialan mu itu di panggil ke ruang BK?"
"Jaga bicaramu itu. Jangan pernah menyebutnya sialan jika kau yg lebih sialan dari pada dia"
Perdebatan diantara keduanya tidak bisa dihindari. Becky yg kekeh dengan pertanyaannya, serta Freen yg sudah sangat muak jika harus berurusan dengan wanita ini. Mereka sama² keras kepala, tidak ada yg mau mengalah.
Emosi Becky yg sudah memuncak karna Freen terus saja mengalihkan pembicaraan, membuat Becky reflek mencengkeram rahang Freen dengan sangat kuat. Kuku Becky juga menancap yg membaut wajah cantik Freen sedikit tergores sehingga mengeluarkan darah. Namun hal itu tidak membuat Becky melepaskan cengkeramannya
Tulang rahang Freen terasa sangat sakit dan juga perih karna perbuatan Becky. Ia terus berteriak dan mencoba untuk melepaskan tangan Becky dari rahangnya
"Lepaskan aku sialan!"
"Tidak akan sebelum kau menjawab pertanyaanku. Apa yg kau lihat dari pacar sialan mu itu ha? Dia malah membuatmu terlibat dengan guru BK tapi kau masih mau membelanya. Jawab!"
"Becky lepaskan, sakit"
Karena rasa sakit yg amat sangat, Freen menitihkan air matanya. Dia benar² kesakitan karna cengkraman Becky sangat kuat seperti orang kesetanan
Melihat Freen yg menangis Becky akhirnya tersadar dan melepaskan tangannya. Terlihat bekas merah dan luka sobek dengan sedikit darah mengalir di wajah Freen
Becky ingin kembali meraih wajah Freen namun Freen menepisnya lalu menampar Becky dengan sangat keras. Freen seakan ingin membalaskan apa yg baru saja Becky lakukan padanya yg membuatnya merasakan sakit
"Kau benar² gila, tidak waras. Sialan! Kau membuat rahangku sakit" Freen memaki Becky sembari menangis. Rahangnya benar² sangat sakit
"Maafkan aku, aku tidak sengaja. Ayo ke uks biar aku obati" tangan Becky hendak meraih tangan Freen tapi Freen sudah lebih dulu menghindarinya
"Aku peringatkan sekali lagi padamu. Jangan pernah lagi mencampuri urusanku. Dan jangan pernah lagi muncul di hadapanku. Aku sudah sangat muak dengan sikapmu ini Becky"
Freen yg ingin menjauh dari Becky namun tertahan. Lengannya di pegang sangat kuat. Dengan menggunakan seluruh kekuatan yg ia punya, akhirnya Freen berhasil melepaskan tangan Becky. Wanita ini masih saja berusaha untuk mencegahnya dengan segala cara dan ucapan permintaan maafnya.
Rasa jengkel dan emosi yg menjadi satu di dalam diri Freen, membuatnya mendorong tubuh Becky dengan kuat hingga tersungkur. Tanpa membuang waktu Freen segera pergi meninggalkan Becky yg terlihat sangat kesakitan itu. Sepertinya kakinya terkilir
"Awh sial. Kakiku sakit sekali"
"Becky kau sangat bodoh. Kenapa kau harus melukai Freen seperti tadi. Kau benar² membuatnya semakin membencimu Bec"
"Sial sial sial!"
Jangan lupa vote ya guys :)
Happy reading