Janda Kartika
Keesokan harinya..
Bango terbangun seperti biasanya. Beranjak dari tempat tidurnya, lalu mandi. Untuk setelahnya sarapan pagi. Biasanya Bango sarapan dengan telur dadar yang dibuatkan ibunya. Dengan senang hati Bango makan dengan lahapnya.Usai makan, ia pun berangkat menaiki sepeda ontelnya.
Terburu-buru dia mengayuh sepedanya dikarenakan jam sudah menunjukkan pukul 06.40 menit. Walaupun dekat dengan sekolah, namun Bango tak boleh lengah. Dia bisa saja terlambat masuk sekolah. Apalagi ini hari Senin, hari dimana harus berangkat pagi-pagi sekali.
Beberapa saat kemudian, Bango akhirnya sampai juga. Lega rasanya hati Bango. Dia bergegas menaruh tasnya, lalu setelahnya menuju lapangan. Para siswa dan guru telah berbaris di lapangan yang menandakan akan dimulainya upacara bendera.
Tak hanya Bango, bara siswa lain juga berlarian untuk segera ke lapangan. Biasanya Bango baris di bagian depan, karena yang lain tak mau berada di depan. Alasannya karena panas dan juga biasanya mereka suka duduk-duduk saat berada di belakang.
Tak hanya itu, mereka juga bisa mengobrol bersama. Biasanya yang berada di belakang ini ada para cowok-cowok Badung.Di setiap baris di kelas, biasanya terdapat pemimpinnya masing-masing. Dan di kelas Bango ini sering kali sulit menemukan relawan yang mau jadi pemimpin.
Alhasil pasti ujung-ujungnya perempuanlah yang jadi sasarannya. Rali lah yang selalu mau maju untuk menjadi pemimpin barisan. Cowok-cowok di kelas Bango rata-rata badung banget, sulit diatur tapi saat ada perlombaan mereka maju barisan paling depan.
Sesi amanat kepala sekolah, mereka semua duduk-duduk di belakang. Kepala sekolah di sekolah Bango memang suka berbicara PKLKT (Panjang Kali Lebar Kali Tinggi ). Hal yang kecil dibuatnya lebar seluas samudera. Semua siswa sudah tak tahan lagi, namun tetap tegap untuk cari muka wkwk.
Padahal mah mereka udah capek sekali. Demi reputasi diri agar dianggap baik , patuh, penurut , padahal mah lain.Satu jam berlalu, dan upacara pun selesai. Semua siswa berbaris untuk bersalaman dengan bapak ibu guru, lalu setelahnya memasuki kelas.
Bango, Rali, dan Lira berlari menuju kelasnya. Semua siswa duduk di bangkunya masing-masing. Pembelajaran sebentar lagi dimulai.
Bango melihat ke arah sebelah kirinya.Dia melihat seorang pria sedang tertawa saat sedang mengobrol dengan temannya. Bango terus melihat cowok itu tanpa satu kedipan pun. Dia tiba-tiba tersenyum saat melihatnya ketawa. Rasanya ada getaran yang masuk di dalam dirinya. Dan saat itulah hari dimana Bango mulai menyukai cowok itu.
Namanya adalah Gradi. Cowok dengan kedewasaannya yang mampu mencuri perhatian Bango. Dia tak banyak bicara namun cerdas. Walaupun dia lebih mudah daripada Bango, namun dia sosok cowok yang sangat dewasa. Tak hanya Bango, semua siswa juga mengaguminya. Dia popular di kalangan para siswi.
_*_*_*_*_
Pembelajaran usai,
Bango bergegas untuk pulang dengan menaiki sepedanya. Biasanya setelah sampai, Bango langsung berganti baju. Karena merasa lapar Bango segera makan siang. Ibu fita (ibu Bango) seperti biasa menyuruh Bango untuk segera makan.Makanan yang mereka makan hanya sederhana. Mereka makan dengan sup dan lauk tempe. Sederhana namun enak rasanya, daripada Mahan mahal namun banyak utang.
Usai makan Bango meluangkan waktu untuk hobinya. Dia memasuki kamarnya. Dia harus dengan kondisi tenang baru bisa memulainya.
Terkadang orang tuanya kepo alasan anaknya suka di kamar berjam-jam. Dikira ngapain mungkin, padahal kan hanya menggambar tak ada yang lain.
Bango mengambil buku gambarnya dan sebuah pensil. Ia mulai membuat sketsa gambarnya. Dia membuat mata, alis, bentuk wajah dan terakhir di bagian badannya. Ini gambar yang dia buat
Saat menggambar dia merasa terkadang serasa ada yang merasuki jiwanya. Dia sendiri heran kenapa dia bisa menggambar wajah seseorang. Padahal itu hanya karangannya. Dan dia juga tak tahu apakah seseorang yang ia gambar itu ada di dunia nyata atau pun tidak. Rasanya gambarnya seperti hidup jika malam tiba. Sangat menakutkan, namun dia sudah terbiasa akan hal itu.
Beberapa saat gambarnya mulai berwarna
Semakin mirip manusia. Sebenarnya Bango tak mau lagi membuat gambar wajah seperti ini, dia memiliki ketakutan tersendiri. Bango sering mendengar bahwa gambar yang dibuat mirip manusia itu bisa dimasuki sebuah roh.
Dia bahkan sempat berhenti untuk membuat gambar wajah untuk waktu yang lama. Namun dirinya seperti kehilangan sebagian dari dirinya. Dan dari situlah ia pada akhirnya mulai menggambar wajah lagi untuk sekin lamanya.
Hari semakin malam, Bango tertidur. Tiba-tiba sebuah cahaya terang datang dari buku gambar miliki Bango. Bango terbangun karena terangnya cahaya tersebut. Langkah terkejutnya Bango melihat sosok wanita yang dia gambar menjadi hidup. Apa yang selanjutnya terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness In Your Eyes
FantasyBango adalah seorang wanita dengan kepribadian pendiam dan suka mengurung diri di kamarnya. Hobinya adalah menggambar. Dia suka menggambar tokoh" kartun, namun gambar yang dia buat lebih mirip orang sungguhan daripada sebuah kartun. Suatu hari tokoh...