"Aku ingin bahagia, tapi sepertinya aku harus membayar mahal untuk itu. Sangat mahal sehingga orang seperti ku tidak mampu mendapatkan nya."
-Na Jaemin-
___________________________________________________HARI ini seperti biasa Jaemin kembali telat, beruntung guru belum mengajar di kelas nya. Saat membuka loker nya, Jaemin terkejut dengan banyak nya sampai kertas di dalamnya yang berhambur keluar saat ia membukanya.
"Ah sangat menjijikan, pantas lah orang tuanya saja bahkan membencinya. Kotor sekali!" Jaemin tak menghiraukan cibiran tersebut. Jaemin melirik Haechan yang tampak tak peduli dengan asik memainkan ponselnya. Biasanya Haechan marah pada mereka yang menggunjing Jaemin di hadapan nya dan datang kepada Jaemin untuk sekedar menyemangati. Namun lihat lah sekarang, Haechan seperti berbeda.
Jaemin mengenakan seragam olah raga di jam kedua, ia mengenakan pakaian itu tanpa melihat bagian belakangnya. Ia tak ambil pusing orang orang yang menertawainya, ini sudah sering terjadi pikirnya.
Namun tanpa ia sadari, orang orang menertawakan seragam yang ia pakai. "Ku rasa sesuatu sedang terjadi." Gumam Jaemin yang merasa aneh.
Mark yang melihat itu pun ingin menghampiri si manis, namun Haechan datang menghadangnya. "Hai!" Sapa Haechan yang hanya dibalasan anggukan kecil dari Mark. Setelah itu, pria berdarah Canada dan Korea itu ingin kembali menghampiri Jaemin, namun lagi lagi di hadang oleh Haechan.
"Mengapa Hyung mengabaikan ku?" Tanya Haechan dengan nada Kecewa dan bibir yang mengerucut.
"Berhenti menghadangku Haechan~aa, aku ingin-"
Mark menggantung ucapan nya ketika melihat Jeno yang menghampiri Jaemin dengan memakaikan jaket nya pada si manis.
"Jeno?"
"Belakang seragam mu terdapat bolongan dengan tulisan "Penghianat" apa kau tidak memperhatikan nya saat memakai seragam mu?"
Jaemin terdiam mendengar pertanyaan Jeno, sekarang apa lagi? Jaemin rasa kali ini berbeda, "pengkhianat?" Apa yang ia khianati, Jaemin sungguh tidak mengerti. Namun saat menatap sekeliling ia mendapati Haechan yang berdiri di hadapan Mark.
Jaemin tidak ingin berburuk sangka, ia pun memilih melanjutkan olah raganya meski hanya Jeno yang bergabung bersama nya.
Siang ini murid bubar lebih awal karena ada rapat guru. Sedangkan shift Jaemin masih lama jadi ia hanya berdiam diri di kamarnya.
CTAK!!
"Ampun yah.." Jaemin menangis pilu di kala Yuta yang dengan kejam memukul telapak tangan Jaemin menggunakan tongkat kecil.
Jaemin berjongkok dengan tangan menengadah dan Yuta yang memukul keras tangan nya berulang kali.
"Berani berani nya kau mencuri makanan!!"
CTAK!!
Jaemin di hukum karena memakan cake yang di simpan untuk cuci mulut Renjun. Ia merasa lapar karena pagi tadi hanya sarapan satu potong roti tawar, siang pun ia tidak mendapat jatah makan karena disebut tidak bisa menjaga barang nya. Ingat seragam nya yang di nolongin dengan tulisan -pengkhianat? Itu membuat Yuta marah dan mengkumnya. Sekarang anak malang itu kembali di hukuman dengan pukulan keras pada telapak tangan nya yang sekarang tampak lecet dan berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Jaemin || NOMIN ✔️
De TodoJaemin, pria manis yang rapuh namun dituntut kuat oleh keadaan, entah apa tadir semesta untuknya. Diperlakukan tidak baik oleh teman teman nya, tidak diakui Kaka kandungnya, tidak diharapkan oleh keluarga nya. Akan kah ada saat dimana ia merasakan...