Dear Anna

754 9 0
                                    

Happy Reading, semoga suka

Apa kabar?

Apa kau juga merindukanku, seperti aku merindukanmu?

Anna, hari ini tepat tiga bulan kamu meninggalkanku. Andai waktu bisa berputar kembali, aku hanya ingin mengulang waktu kebersamaan kita. Kau sahabat terbaikku, orang pertama yang menerimaku sebagai teman. Jika Tuhan mengizinkan, aku hanya ingin menggantikan dirimu. Seharusnya kau tetap ada di dunia ini, karena begitu banyak yang mencintaimu.

Harusnya aku saja yang mengalami kejadian naas itu, harusnya aku yang pergi. Bukan kamu!

Anna maafkan aku, hingga kini belum bisa mengikhlaskan kepergianmu. Tolong jangan marah padaku.

Andai kau ada di sisiku, aku pasti akan mengomelimu. Kau pergi tanpa membawaku. Sekarang kau pasti senang 'kan? Kau pasti bahagia, bisa terlepas dari kejamnya dunia. Meski begitu, kamu masih tetap beruntung dariku. Karena kau masih memiliki keluarga yang sangat mencintaimu.

Berbeda denganku

Sekarang, aku tidak punya siapa-siapa lagi.

Jangan menertawaiku, karena suka mengeluh. Aku hanya berusaha bertahan pada takdirku. Sungguh kehilanganmu adalah mimpi terburukku.

Oh iya, aku hanya ingin bilang. Besok aku akan masuk kerja. Jika kamu ada, pasti kamu sangat senang mendengar kabar ini.

Baiklah, kurasa kau sudah lelah melihatku memgoceh pada buku ini.
Aku akan tidur, tolong datanglah kemimpiku.

To. Anna

From. Dea

**

D

ea begitu excited menyambut pagi. Dengan semangat segera bangun. Merapikan tempat tidur minimalis miliknya.

Dea tinggal di sebuah kostan sempit yang tidak jauh dari tempat kerja barunya. Hari ini adalah hari pertama Dea akan kerja.

Dengan setelah kemeja dan juga rok hitam selutut. Dea mengurai rambut.

Merasa penampilannya sudah tapi Dea pun berangkat.

Hanya butuh waktu kima belas menit untuk sampai di kantor.

Klek.

Dea membuka pintu setelah ia memgetuknya namun, tidak ada jawaban hingga Dea memilih masuk. Ini arahan dari atasan bosnya. Menyuruhnya untuk segera masuk.

"Selamat pagi Pak, saya Dea Angelista Adison. Sekretaris baru bapak."

Dea berkata dengan gugup. Di tambah bosnya ini membelakangi dirinya. Dea masi setia berdiri. Tidak ada respon dari sang bos.

Hingga Kursi itu mulai berputar.

1

2

3

Deg

Dea mematung di tempat. Menelan ludah kasar. Menatap tidak percaya pada sosok di hadapannya.

Tidak mungkin. Kenapa Andreas yang ada di sini.

"Welcome back baby girl," sapa Andreas dengan senyum smirk

"Kak A_Andreas." Gugup Dea, sedetik kemudian ia memundurkan diri.

AndreasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang