Bab 10

815 111 22
                                    

⚠️ Banyak typo harap maklum






Seokjin pun tiba di UGD rumah sakit begitu mendapat kabar , namun ternyata disana sudah ada Woobin dan Minah yang sedang berdiri di samping kasur pasien dengan jungkook yang terduduk di atas kasur pasien itu.

Tatapan jungkook terasa kosong dan ada perasaan yang sulit dijelaskan disana.

Seokjin pun mendekat ke arah jungkook.

"Aku disini, ada apa?"

Perhatian semuanya langsung terarah ke seokjin, jungkook yang melihat kehadiran seokjin hanya bisa terdiam namun air mata mulai keluar dari matanya.

"Sayang, aku ada disini" ucap seokjin yang langsung memeluk jungkook . "Maafkan aku karena aku meninggalkanmu, aku ada disini. Tenanglah"

" seokjin , Kita harus bicara" Ucap ayah seokjin

"Tunggu sebentar, ya? Ini tidak akan lama" ucap seokjin pada jungkook dan kemudian mengikuti Woobin keluar dari UGD.

"Ada apa appa?" tanya seokjin begitu mereka sudah berada diluar.

Woobin menghela napasnya dengan berat, "Bujuk kekasihmu untuk tidak melanjutkan kehamilannya"

Seokjin yang mendengarnya jelas terkejut.

"Ini bukan bagian dari aku yang tidak mendukung hubunganmu dengannya, Doyoung berkata jungkook mengidap kanker usus besar stadium dua. Peluang untuk sembuhnya masih besar, jika dia di operasi sekarang. Tapi jika jungkook bersikeras untuk mempertahankan anak kalian, Doyoung bisa menjamin keselamatan anak kalian tapi tidak dengan jungkook"

Seokjin yang terkejut itu tidak bisa mengatakan apapun ataupun melakukan apapun, dia terdiam dan kepala serta dadanya terasa sangat berat.

"Mungkin berat, tapi kehilangan calon anak lebih baik daripada kehilangan pasangan. Ya, kan?" tanya Woobin, "Kau tahu, appa berkata seperti ini karena appa juga pernah mengalaminya"

Woobin yang melihat sang anak hanya berdiri termenung, langsung memeluk sang anak dan menepuk punggungnya.

"Aku sudah tidak peduli bagaimana situasi ataupun kondisi hubungan kalian, tapi aku akan benar benar membunuhmu jika kau meninggalkan dia Kim Seokjin , Bertanggung jawablah hingga akhir, bagaimanapun kau memilih dia. Jadi berbahagia dan berduka lah bersama" Ucap woobin

Seokjin memasuki ruang rawat inap jungkook, walaupun jungkook belum menandatangani formulir persetujuan operasi, Woobin meminta pihak rumah sakit untuk memasukan jungkook ke dalam ruang rawat inap selagi mereka berusaha untuk membujuknya.

Dan di kamar itu, jungkook terduduk di atas kasur pasien. Kedatangan seokjin menarik perhatiannya yang sebelumnya terpaku pada dua orang yang sedang tertawa bebas yang dia lihat melalui jendela rumah sakit itu.

"Bagaimana kondisi tubuhmu?" tanya seokjin begitu dia berdiri tepat di samping jungkook.

Pria manis yang terlihat pucat dan lemas itu memilih untuk tidak menjawab pertanyaan sang kekasih.

" Jungkook"

"Jika kau disini hanya untuk membujukku, tidak perlu repot repot. Aku sudah lelah mendengar semua itu" Ucap jungkook yang kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke arah jendela.

Seokjin pun mendudukan dirinya di depan jungkook "Tidak, aku benar benar hanya ingin bertanya bagaimana kondisi tubuhmu"

Jungkook hanya membalas ucapan seokjin dengan menatap mata seokjin dengan tatapan kesalnya.

"Apa kau merasa sakit?" tanya seokjin sambil mengelus tangan jungkook. "Kau ingin makan sesuatu? Katakan saja, aku akan melakukan apa yang kau inginkan"

MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang