Bab 11

764 118 16
                                    

⚠️ Banyak typo harap maklum yeee.







Jungkook kembali membuka matanya dan mendapati Giyoung dan Minah yang sedang mengupas buah sembari tertawa, dia tidak melihat seokjin dan Woobin di ruangan itu.

"Selamat pagi" sapa jungkook pada keduanya.

Minah dan Giyoung langsung menoleh ke arah jungkook

"Oh! Kau sudah bangun!" ucap Minah yang langsung bangkit dari sofanya dan berlari kecil ke arah jungkook . "Bagaimana kondisimu?"

Jungkook hanya bisa tersenyum kecil, "Aku baik baik saja, nyonya"

"Apa maksudmu nyonya? Mulai sekarang panggil aku, 'omma'. Bagaimanapun juga, kau seseorang yang putraku cintai"

Mugkin sudah 14 tahun yang lalu sejak terakhir kali jungkook memanggil seseorang dengan sebutan 'omma'. Ada rasa aneh di dalam dadanya yang membuat air matanya menetes.

"Hey, kenapa menangis? Apa omma melakukan kesalahan? Ah, maafkan omma.." ucap Minah yang mulai panik.

" Jungkook, kau tidak apa apa? Apa ada yang terasa sakit?" tanya Giyoung yang langsung berjalan mendekati jungkook .

Jungkook menggeleng kecil, "Aku hanya merasa bahagia"

Minah yang mendengarnya langsung tersenyum dan memeluk jungkook "Percaya padaku, kau berhak mendapatkan rasa kebahagiaan ini"

  _______________________________________________

" Seokjin!"

Senyuman jungkook langsung merekah saat dia melihat seokjin masuk ke dalam kamar ruangan nya dengan satu paper bag besar. Melihat senyuman kekasih yang begitu cerah, seokjin pun ikut tersenyum.

Dia menghampiri jungkook dan memeluk pria manis itu. "Apa kau sudah boleh makan?"

"Eum! Aku baru saja selesai makan bubur" ucap jungkook sebelum melepaskan pelukannya.

Seokjin pun menaikkan paper bagnya dan menaruhnya di atas kasur jungkook, dia pun mengeluarkan beberapa makanan ringan.

"Uwah bungeoppang !" ucap jungkook.

"Aku tidak tahu makanan ringan seperti apa yang kau suka, jadi aku membeli semuanya" Tawa Seokjin.

"Uwah, terima kasih..."

"Bagaimana kondisimu? Apa masih sakit?" tanya Seokjin ambil menyentuh pinggang jungkook.

Jungkook mengangguk sambil memakan cemilan yang Seokjin belikan untuknya, Seokjin pun duduk di bangku sebelah kasur jungkook. Dia membuka sedikit baju pasien jungkook, terlihat luka jahit yang ditutup dengan perban yang kemudian jari jemarinya mengelus sisi kain tersebut.

Jungkook yang melihat itu hanya bisa mengelus rambut Seokjin dengan lembut. "Perutku tidak lagi mulus-"

"Siapa yang peduli?" potong Seokjin yang tidak terima, "Aku tidak peduli perutmu tidak lagi mulus atau semacamnya ,setidaknya kau sembuh dan aku tidak lagi khawatir kau akan meninggalkanku sendiri disini"

Jungkook tersenyum kecil.

"Jeon jungkook terima kasih karena sudah memutuskan untuk menemaniku disini. Kau membuatku benar benar bahagia"

"Kau juga membuatku bahagia, Kim"

Kemudian tiba tiba seokjin mengeluarkan satu kotak kecil dari kantung jasnya dan berlutut di hadapan jungkook.

" Jadi... Jeon jungkook , mau kah kau menikah dengan ku,menerima kasih sayang dan cinta tulus ku untuk selamanya ?"

" Seokjin..."

MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang