Bab 9

820 104 19
                                    

⚠️ Banyak typo harap maklum yaa




"Tapi jika dia hamil, kenapa dia tidak mengalami gejala gejala kehamilan dok?" tanya seokjin berusaha memastikan.

"Itu pasti karena tuan jungkook cepat beradaptasi dengan perubahan hormonnya, tapi biasanya perubahan sikap dan emosi itu sulit untuk disembunyikan" Ucap sang dokter.

Seokjin jadi mengingat kembali betapa manjanya jungkook kepada dirinya akhir akhir ini, ditambah jungkook yang dengan tiba tiba menangis di hadapannya semalam.

Sementara Giyoung hanya bisa menghela napasnya.

"Saya akan datang kembali besok untuk memantau kondisinya, kalau begitu saya permisi"

"Baik dok, terima kasih" ucap seokjin.

"Mari, saya antar"

Selesai dari mengantar sang dokter hingga pintu depan, Giyoung kembali ke kamar jungkook untuk melanjutkan pembicaraannya dengan seokjin.

"Sekarang apa yang akan kau lakukan?" tanya Giyoung.

"Menikahinya, tentu saja. Aku sudah bilang pada orang tuaku aku akan menikahinya bulan depan"

"Dan apa tuan besar menyetujuinya?"

"Dia pasti akan setuju, begitu mendengar berita ini dia tidak akan memiliki alasan untuk menentang hubungan kami lagi"

Giyoung menghela napasnya sembari memijat batang hidungnya, "Bagaimanapun juga, hal itu pasti akan membebani tuan jungkook. Jadi, bagaimana kalau kita jangan mengabari tuan besar dan nyonya besar-"

Ucapan Giyoung terpotong saat seseorang masuk ke

dalam kamar jungkook tanpa pemberitahuan.

Dia adalah orang tua seokjin, Minah dan Woobin.

"Kau bercanda? Jungkook hamil?!" tanya Woobin dengan suara yang menggelegarnya.

Seokjin tersenyum menang, "Apa yang appa inginkan sudah terwujud, kini biarkan aku mewujudkan apa yang aku inginkan. Aku akan tetap menikahi jungkook bulan depan"

Minah dengan tiba tiba merasa khawatir saat ia melihat jungkook terbaring lemas di atas kasurnya dengan infusan yang menempel pada punggung tangannya.

"Apa gejalanya seburuk itu?" tanya Minah.

" Jungkook tidak memiliki gejala seburuk itu, mungkin karena perubahan di dalam dirinya dia jadi jatuh sakit. Salahku karena aku tidak terlalu memperhatikannya" Ucap seokjin yang berhasil membuat Giyoung takjub dengan alasan yang diberikannya. Padahal sudah jelas jungkook jatuh sakit karena sikap monsternya itu.

Minah mendekat ke arah jungkook dan mengelus rambut jungkook dengan perlahan,

"Kata dokter sudah berapa lama?"

"Dua minggu" ucap seokjin

"Biarkan seokjin menikahi jungkook, ini semua sudah terjadi dan kita akan menyambut cucu pertama kita sembilan bulan lagi. Jadi jangan bersikap seperti anak kecil dan terima saja" ucap Minah pada Woobin.

"Tapi-"

"Kim Woobin, apa kau tahu bagaimana rasanya
mengetahui dirimu hamil namun orang tua pasangan kita menentang hubungan kita?" tanya Minah membuat Woobin tak bisa berkata kata.

"Rasanya sangat sakit. sayang. Lagipula bukankah memiliki cucu adalah impianmu saat ini? Calon menantumu sudah membuat impianmu menjadi kenyataan, jadi apa lagi yang kau cari sayang?" Ucap minah

Woobin menghela napasnya dengan berat.

"Jadi, ayo kita terima jungkook secara perlahan. Ya?"

" Omma, pulanglah. Biar aku yang merawat jungkook" ucap seokjin pada Minah yang baru saja mengganti kain kompres di kening jungkook.

MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang