chapter 5

31 5 0
                                    

Masih bersama runa, Keesokan hari nya saat runa sedang bekerja wanita yang kemarin tidak sengaja ketumpaha kopi itu kembali datang untuk menemui nya.

Runa yang melihat nya pun ketar ketir, kejadian yang di alami nya kemarin cukup membuat nya susah tidur.

wanita itu melambai kan tangan dari kejauhan sembari tersenyum melihat ke arah runa kemudian mendatangi nya.

"a-ada yang bisa saya bantu?" ucap runa layak nya pelayan biasa namun sedikit canggung.

"saya datang ke sini cuman pengen ngobrol sama kamu" senyuman di wajah wanita itu tidak pernah hilang jika sedang berbicara dengan runa.

*ahhkk, di liat dari senyuman mematikan nya sih ni orang minta ganti rugi sih pasti*
Teriak nya dalam batin

"kalau anda tidak keberatan, saya punya kesempatan ngobrol hanya saat jam kerja saya usai, itu berarti anda harus menunggu sampai rumah makan kami tutup"

"nggak masalah, aku tungguin di luar ya, tuh mobil ku ke parkir di depan" ucap nya sembari menunjuk ke luar

Runa pun merespon nya dengan anggukan kemudian pergi untuk melanjutkan Pekerjaan nya.

*tu orang pake acara ngajak ngobrol segala, selesai kerja gua pengen nya langsung pulang, pegel tau!* sembari bekerja runa mendongkol dalam hati

Beberapa jam kemudian, jam kerja runa pun usai rumah makan pun di tutup, semua pekerja yang lain bersiap siap untuk pulang.

"maaf membuat anda mununggu lama" runa berlari menghampiri wanita tersebut.

"masuk yuk, kita cari tempat yang bagus buat ngobrol bareng" wanita itu mengajak runa untuk masuk ke dalam Mobil nya.

*buset Ini mah mobil Alphard, fiks dia ni holang kaya*
"eh, saya boleh masuk?" ucap runa yang malu malu bangzat

"Iya silahkan, jaki ! Bukain dia pintu"

"baik nona" seorang pria berjas rapi itu langsung sigap untuk beranjak dari kursi kemudi nya lalu membuka kan runa pintu mobil tersebut.

"T-tidak usah repot repot... Saya bisa buka sendiri" runa merasa tidak enak di perlakukan layaknya seorang bangsawan seperti ini.

Walapun ia hanya di bukakan pintu oleh asisten wanita itu, tapi naik mobilnya saja itu sudah lebih dari seperti seorang gadis tunggal kaya raya menurut runa.

"gapapa santai aja" ucap wanita itu sembari terkekeh

Runa pun masuk, selama di perjalan ia mengirim pesan kepada teman teman nya bahwa dia pulang agak lambat hari Ini.

Sesampai nya mereka di sebuah taman yang sejuk dan rindang, mereka pun mulai mengobrol bersama.

"Jadi...  Apa yang ingin anda bicarakan?"
Ucap runa memulai percakapan

"udah lama aku ga ketemu ama kamu, runa"

"ehh... Dari mana anda tau nama saya, siapa anda sebenarnya ?" runa kaget, mendengar wanita itu baru saja menyebut nama nya.

Wanita itu menertawakan cara runa berbicara.
"hahaha... Dari tadi kamu ngomong nya formal mulu deh, biasa aja kamu sekarang ga lagi ngomong ama pelanggan kok"

"oh Iya maaf..."

"nama ku Tara" ucap wanita itu sembari mengulurkan tangan nya.

"a-ah senang kenalan ama kamu, Aku runa... Btw kembali ke pertanyaan ku sebelumnya, Kamu tau nama aku dari mana?"

"hmm... Mungkin, kita pernah ketemu?" ucap wanita itu lagi, dengan senyuman nya.

"ha? Ketemu?... Tapi seingat aku, aku belum pernah ketemu ama orang yang nama nya tara deh" ucap runa yang meyakinkan diri nya sendiri.

two homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang