2. The difference between a peck and a kiss

745 30 12
                                    

"Tata.." panggil Johnny lagi sambil mengusap pipi Natha, ini sudah ketiga kalinya Johnny mencoba membangunkan gadis itu.

"Emm" akhirnya Natha terbangun, menjawab panggilan Johnny dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"Duduk dulu, aku ambilin minum bentar. Jangan tidur lagi" Johnny mengecup kening kekasihnya lalu beranjak pergi ke dapur untuk mengambilkan segelas air putih.

"Jooo! Aku gamau pulaaaang!" Natha yang kini sudah duduk bersandar di kepala ranjang sedikit berteriak agar kekasihnya mendengar. Padahal kan dia bisa mengatakannya saat Johnny masuk kamar.

"Kamu mau aku di tampol Tyo?" Johnny kini sudah kembali dengan segelas air putih di tangannya yang kemudian ia sodorkan ke Natha.

Natha meminumnya, "aaaaa gamau pulang, mau nya di goyang" dia malah melawak :'

"Heh!" Johnny menyentil dahi Natha membuat Natha mengusapnya dengan kesal.

"Sakit tau! Kdrt!" Dengusnya kesal

"Maaf maaf, orang pelan juga" Johnny mengecup dahi yang tadi di sentilnya.

"Cuci muka sana, abis itu aku anter pulang." Johnny kini sudah terduduk di samping Natha.

"Ck! Di bilang gamau pulaangg, aku mau nginep ajaaa" Natha kembali merengek.

Hahhh akan sulit kalau sudah seperti ini.

"Ini loh liat, Tyo udah ngechat aku macem-macem suruh mulangin kamu, ini udah jam 11 sayang." Johnny mencoba menjelaskan dengan hati-hati kepada gadisnya itu.

"Apaansih dia, aku kan udah dewasa bukan anak SMA lagi yang harus ngikutin jam malem" Natha masih saja merengek kesal.

"Besok kan masih bisa sama aku lagi, ayo cuci muka abis itu aku anter pulang" Lagi-lagi Johnny mencoba membujuk Natha.

"Kamu kenapa sih? Gamau banget kayaknya sama aku terus? Kamu bosen sama aku?" Tuduh Natha

"Gak gitu sayang, udah ah ayo cuci muka. Kamu mau aku jelasin gimana pun juga tetep aja ngotot nginep disini" Johnny sudah mulai kehilangan kesabarannya.

"Yaudah aku pulang, gausah ketemu aku lagi abis ini." Ancam Natha

"Emang kamu bisa gak ketemu aku lagi? Sehari gak ketemu aja kamu uring-uringan"

"Issh nyebelin banget bapak bapak!" Umpat Natha kesal

"Heh aku belum jadi bapak ya. Masih bujangan gini" Sanggah Johnny tak terima di panggil Bapak.

"Yaudah kalo gitu ayo kita bikin dedek biar kamu jadi bapak hhehe" ucap Natha sambil memamerkan jajaran giginya.

*pletak* jitakan itu tepat mengenai dahi Natha

"Ah! Sakit beneran tauuuuu!!!" Natha mulai menangis yang membuat Johnny panik, perasaan tadi ia hanya melayangkan jitakan halus.

"Maaf sayang maaf" ucap Johnny sambil mengusap-usap dahi kekasihnya.

"Di maafin kalo aku boleh nginep" Natha kini memeluk Johnny.

"Hhhh akting mulu kamu tuh" Johnny hanya bisa menghela napas melihat kelakuan kekasihnya itu.

"Engga yaa, aku beneran sakit sampe rasanya mau tidur lagi aja nih."

"Jangan tidur lagi, ayo aku anter pulang."

"Gamau!"

"Ayo Tataa"

"Gak!"

"Yaudah aku telfon Tyo buat jemput kamu."

"Kamu mah!" Natha mendengus kesal.

"Ya makanya ayo pulang" Lagi dan lagi Johnny membujuknya.

"Cium dulu." Ucap Natha mendongakan kepalanya

"Taa"

"Aaaa dia gamau cium aku, udah ga sayang ternya.." belum selesai Natha melanjutkan ucapannya bibir nya sudah di kecup oleh Johnny.

"Jangan ngomong gitu, udah kan ayo pulang" Ucap Johnny.

"Ah gak seru banget! Itu mah kecup doang bukan cium" Natha kembali protes.

"Sama aja perasaan."

"Beda lah, aku maunya ciuuumm, lumat lumatan sampe bunyi" Ucap Natha dengan enteng.

"Heh" Johnny sepertinya sudah tidak sanggup menghadapi gadis ini.

"Hah gini nih kalo dealing sama orang tua" Natha melepaskan pelukannya dan beranjak dari tempat tidur untuk menuju kamar mandi, namun saat Natha berdiri Johnny meraih tangannya dan menariknya sehingga Natha kini terduduk di pangkuan Johnny.

⚠️ 🔞

Belum sempat Natha protes bibir Johnny sudah menempel pada bibirnya, yang tadinya hanya menempel kini bergerak pelan melumat bibir Natha. Kepalanya miring ke kiri lalu miring ke kanan, lalu ia gigit bibir bawah Natha sehingga Natha memekikan suaranya 'ah' setelah bibir Natha terbuka, ia menjejalkan lidahnya ke dalam mulut Natha, mengabsen gigi bagian depan kemudian bermain dengan lidah Natha di dalamnya, kembali menghisap bibir bawah Natha, lalu bergantian bibir atas Natha.

Natha yang sedari tadi hanya terdiam kini mulai membalas pagutan Johnny, ia mulai menghisap bibir bawah Johnny lalu bermain dengan lidah Johnny, ia mengalungkan tangannya pada leher Johnny kemudian meremas rambut Johnny pelan.

Johnny yang mengetahui itu sangat puas dan sedikit menyunggingkan senyum di tengah-tengah pagutannya, tangannya pun ikut bergerilya di pinggul Natha, sampai akhirnya Natha sedikit menggeser posisinya yang membuat Johnny agak kelimpungan, pasalnya Natha sedang ia pangku jadi kalau gadis itu bergerak otomatis adiknya yang di bawah tertekan :'
Belum lagi akibat ulah Johnny yang memasukkan tangannya kedalam baju Natha untuk mengelus punggung gadis itu membuat gadis itu sedikit mendesah 'emmhh'

'Fak' batin Johnny saat mendengar suara kekasihnya itu.

Sampai akhirnya Johnny melepaskan pagutannya karena dia rasa Natha mulai kehabisan napas, bukan cuma Natha yang perlu bernapas, Adiknya di bawah sana pun sepertinya perlu bernapas karena ia rasa sesak bukan main.

Johnny mengusap pelan bibir Natha "manis" ucapnya.

Natha hanya terdiam, wajahnya memerah seperti tomat busuk.

Johnny terkekeh melihatnya, gadis itu yang memulai tapi ia juga yang malu sendiri. Membuat Johnny ingin menjahilinya.

"Jadi mau pulang apa lanjut bikin dedek?" Tanya Johnny menggoda. Padahal ia juga agak cemas takut kalau kalau Natha mengiyakan.

Natha mendelik mendengar ucapan Johnny, ia memang suka menggoda Johnny tapi jika Johnny sudah mode seperti ini, dia juga yang panik sendiri.

"Aku mau cuci muka, kamu siap-siap anter aku." Natha dengan cepat beranjak dari pangkuan Johnny dan berlari kecil menuju kamar mandi.

Johnny hanya terkekeh melihat kekasihnya itu.

🌚🌚🌚

My Brother's Friend; Johnny Suh-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang