5. 'Cantik'

660 27 4
                                    

"Gimana semalem? Jadi nyoblos?" Baru saja Johnny duduk di kursi kerjanya, Yudha sudah melayangkan pertanyaan konyol itu

"Gimana? Semalem gue kasih bahan buat colay kan lu gamau tuh? Katanya mau sama tata aja" Ucapnya lagi yang kini membuat Johnny menatapnya tajam.

"Mulut lu mending diem apa gue kikis pake cutter?" Ucap Johnny datar.

"Serem amat sih pagi-pagi udah sewot ajaa, oh berarti gajadi nyoblos ya semalem? Yah beneran sagapung dia HAHAHA" kata Yudha yang di akhiri dengan pecah tawanya.

"Gue tuh bukan elu, yang coblas coblos sembarangan. Lagian Tata juga lagi dapet." Jelas Johnny.

"Oh berarti kalo nggak dapet bakal lu coblos dong? Wahh Tyo kudu tau ini sih." Ucap Yudha iseng

"Ya ngga gitu juga!" Sanggah Johnny

"Ahaha iya iyaa santai si, eh tapi perasaan dulu pas pacaran sama si ono ngga gini amat dah? Masih bisa nahan kan ga sampe frustasi kayak semalem haha" Yudha kini malah membandingkan,

"Beda" jawab Johnny singkat

"Bedanya? Padahal yang dulu tobrut" ucap Yudha enteng yang lagi-lagi mendapat tatapan sinis dari Johnny.

"Tata gatau ya? Kalo tau ngamuk tuh si leak" Yudha tetap meneruskan pembicaraannya

"Ga penting juga, toh sekarang gue sama Tata." Tegas Johnny, yang sebenarnya sudah muak dengan pembahasan Yudha.

Yudha hanya mengangguk-anggukan kepala saat mendengarnya.

Sebenernya tak heran Yudha pagi-pagi sudah membahas hal-hal seperti itu, pasalnya semalam berkat ulah Natha, Johnny sampai harus mengirim pesan kepada Yudha menanyakan 'gimana cara ngatasin turn on' yang tentu saja di jawab oleh Yudha dengan hal-hal berbau porno. Padahal maksud Johnny dengan pertanyaannya itu lebih mengarah ke bagaimana cara meredakan turn on nya, Johnny sempat merutuki dirinya sendiri. Kenapa juga dia harus menanyakan hal itu pada pria yang hampir 60% isi otaknya adalah hal porno. Kalau kata Natha 'Sampis otak bokep' dan ya menanyakan hal itu pada Yudha pun tidak membantu sama sekali, apalagi Natha yang malah terus-terusan menempel kepadanya padahal sudah di peringatkan berkali-kali, membuat Johnny pusing sepanjang malam.

Ngomong-ngomong soal yang di ucapkan Yudha tadi ada benarnya juga pikir Johnny, entah kenapa Johnny tidak bisa menahan hasratnya jika Natha sudah seperti itu, kalau boleh jujur pun setiap kali Natha menyentuh Johnny ada perasaan aneh yang ia rasakan, sama sekali berbeda saat Johnny berpacaran dengan mantan-mantannya yang sebelumnya yang bahkan lebih suka menyentuh Johnny seenak jidat, tapi justru membuat Johnny muak dengannya.

Sepertinya pengecualian untuk Natha, karena setiap kali Natha manja, menyentuhnya atau bahkan menggodanya, Johnny menyukai itu yaa walaupun ia kadang juga harus tersiksa menahan sesuatu seperti semalam.

Johnny sudah berjanji kepada Tyo untuk tidak menyentuh Natha lebih jauh sebelum pernikahan. Meski Tyo tidak sepenuhnya percaya dengan janji itu, sebab Tyo sendiri pun tau persis bagaimana kelakuan adiknya yang senang menggoda Johnny. Jadi mungkin ia akan memaklumi itu 'yang penting ga nabung duluan' ujar Tyo.

Johnny tiba-tiba tersenyum mengingat fakta bahwa ia mengencani adik sahabatnya, yang bahkan dulu hanya di lihatnya tak lebih dari seorang gadis cengeng yang tiap kali berdebat dengan Tyo akan menangis lalu mengadu kepada mama nya.

"Waras lu? Senyam senyum sendiri" ucap Yudha yang membuat Johnny menyudahi lamunannya.

"Brisik lu" ujar Johnny singkat


Flasback on (awal Natha masuk kerja)

"Ini meja kamu ya Natha, kalo nanti butuh sesuatu atau mau tanya sesuatu ke aku aja, meja aku disitu" Dena menunjuk satu meja di ujung ruang.

My Brother's Friend; Johnny Suh-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang