"Jo.." panggil Natha pelan
"Tidur taa" ucap Johnny menanggapi
"Joooo"
"Apa sayang? Kenapa?" Kini johnny sedikit merenggangkan pelukan untuk menatap wajah gadisnya
"Engga hehee" lagi-lagi Natha hanya usil memanggil nama kekasihnya itu
"Tidur sayang, ini udah mau jam 1 loh" Johnny kembali mengingatkan
"Ga bisa bobo" Natha merengek
"Kenapa? Ada yang di pikirin? Atau perutnya masih sakit?" Tanya Johnny memastikan
Natha hanya menggeleng
"Terus kenapa?"
"Emm, boleh pegang perut gak?" Tanya Natha pelan membuat napas Johnny tiba-tiba berat.
"Boleh yaaa ya yayaa" belum sempat Johnny mengiyakan, tangan gadis itu sudah menyingkap kaos yang di kenakan Johnny dan langsung meraba perutnya.
"Taaa" Suara Johnny kini berubah sedikit berat.
"Kok bisa kotak-kotak gini sih? Padahal kamu jarang ngegym" Natha tak menghiraukan panggilan Johnny, kini tangannya malah menelusuri tiap garis yang ada di perut Johnny.
"Tataa" panggil Johnny lagi namun sekarang di barengi dengan tangannya yang memegang tangan Natha, menghentikan aksi gadis itu yang tanpa di sadari sedang menggerayangi perutnya.
"Kenapa? Aku gaboleh pegang??" Suara Natha tampak sendu
"Bukan gitu"
"Terus kenapa?"
"Mending bobo ayo" ucap Johnny mencoba mengalihkan.
"Pelit banget" Natha kesal
"Iya aku pelit, makanya bobo"
"Aku cuma mau pegang doang, kamu tadi elus perut aku juga gapapa kan" Natha kembali melanjutkan aksi tangannya meraba perut Johnny.
"Beda taa" ucap Johnny sedikit tercekat
"Apa bedanya?" Natha mendongak melihat wajah Johnny
"Kamu kenapa? Pusing?" Natha kembali bertanya setelah melihat Johnny memijit keningnya dengan napas yang terdengar berat.
"Hhhh kamu yang bikin aku pusing." Sepertinya Johnny sudah tak kuat menahan sesuatu
"Kok aku? Aku ga ngapa-ngapain juga?!" Sanggah Natha tak terima
"Aku minum dulu bentar." Johnny tiba-tiba beranjak dari kasur menuju dapur yang tak lama kemudian di susul oleh Natha.
"Kamu sakit?" Tanya Natha berdiri di samping Johnny yang sedang menenggak habis segelas air.
Johnny hanya menggeleng.
"Aku tidur di sofa ya" ucap Johnny menoleh ke arah Natha
"Kenapa??? Kamu cape gara-gara aku ngga tidur-tidur??" Tanya Natha sedikit memperlihatkan wajah sedih
Johnny langsung menggeleng "engga, bukan itu" ucapnya
"Terus kenapa gamau bobo sama aku?"
Johnny terdiam sebentar bingung untuk menjelaskannya kepada Natha.
"Gara-gara aku pegang-pegang perut kamu?" Tanya Natha lagi
"Hmm" Johnny hanya bergumam
"Kamu ngga suka ya kalo aku pegang-pegang? Maaf" ucap Natha pelan, wajahnya terlihat makin sedih. Membuat Johnny menghela napas panjang.
"Engga, bukan gitu. Aku suka, apapun yang kamu lakuin aku suka ta" Johnny menarik Natha ke dalam pelukannya, mengecup puncak kepala gadis itu.
"Terus kenapa tadi begitu?" Tanya Natha pelan
"Emm, ada yang lagi gak bisa di ajak kompromi kalo kamu kayak gitu" Johnny mencoba menjelaskan
"Gitu apa? Elus perut?" Natha mendongak untuk menatap Johnny
"Hm" Johnny hanya menjawab dengan bergumam
"Kamu.." kalimat Natha menggantung
"Apa?" Tanya Johnny
"turn on??" Tanya Natha melanjutkan kalimatnya tadi
"Hm, iya" Johnny akhirnya mengiyakan pertanyaan itu
"Hahahaha" Natha melepas pelukannya dan tertawa
"Ga lucu ah" Johnny sedikit merajuk dan berjalan menuju sofa yang di ikuti oleh Natha di belakangnya masih cekikikan.
Mereka kini duduk di sofa
"Udah ah ketawanya" ucap Johnny lagi
"Iya iya udah nih" kata Natha sambil meredakan tawanya
"Ngapain diliatin gitu??" Johnny bertanya sedikit agak sewot lalu mengambil bantal sofa yang kemudian ia taruh di atas pangkuannya. Pasalnya tatapan kekasihnya mengarah ke suatu benda di bawah sana.
"Yaa pengen liat ajaa, sewot amat sih ganteng" ucap Natha menggoda sambil menoel dagu Johnny.
"Kamu tuh ya"
"Masih turn on?" Tanya Natha
"Hmm" Johnny hanya bergumam
"Hm apa?? Masih?" Tanya Natha lagi memastikan
"Udah ah mending kamu tidur sana masuk kamar." Ucap Johnny mengalihkan
"Ihh ngusir banget siihh"
"Hhhh bukan ngusir" Johnny menghela napas lalu melanjutkan kalimatnya "kalo kamu deket deket yang ada ngga off off ini"
"HAHAHA" tawa Natha pecah mendengarnya
Johnny yang melihatnya hanya menautkan alis kesal
"Yaudah puasin dulu ketawanya abis itu bobo" ucap Johnny
Natha mendekat, mengecup bibir Johnny membuat Johnny sedikit tersentak. Lalu menjauhkan lagi wajahnya untuk melihat reaksi Johnny.
"Ayo bobo di kamar aja ah sama aku, aku ngga rese lagi deh janji" ucap Natha sambil mengacungkan dua jarinya
"Paling aku grepe grepe dikit" lanjut Natha sambil tertawa.
"Hhh mending aku tidur disini aja udah, sana ke kamar." Lagi lagi Johnny menghela napas kesal
"Emang kenapa sih kalo turn on? Tinggal biarin aja nggak sih? Lagian kan aku lagi dapet, kamu gabisa ngapa-ngapain aku juga kan? Jadi ngga perlu takut kebablasan dong" jelas Natha
"Ya bukan cuma itu yang di takutin" kata Johnny
"Terus??" Tanya Natha
"Ya ngga terus terus" Johnny enggan menjelaskan membuat Natha mendengus kesal.
"Kenapa coba jelasin?!" Ucap Natha memaksa
"Aku pusing taa kalo nahan-nahan kayak gini," jelas Johnny singkat
"Yaa yaudah gausah di tahan, kan bisa di urus sendiri kan?" Ucap Natha dengan entengnya.
"Udah ah sana ke kamar." Johnny malas menanggapi
"Yaudahh iya, nanti kalo udah ngga turn on masuk aja, aku ngga bakal iseng kok"
"Hmm" Johnny hanya bergumam
Natha berdiri, kemudian sedikit membungkukan badannya membuat wajahnya berada tepat di depan wajah Johnny.
"Apa?" Tanya Johnny
Alih alih menjawabnya Natha malah mengecup bibir Johnny lalu menggigit bibir bawahnya sedikit keras yang membuat Johnny memekik 'aw' setelah itu Natha langsung beranjak pergi sambil berkata
"Gemes banget laki guee"
Johnny hanya bisa menghela napas atas perlakuan Natha.
Vomment nya doong😔
Aaaaa kasiaan aaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Friend; Johnny Suh-
Short StorySiapa sangka kanebo kering itu akhirnya bisa bucin ke gue?? ⚠️🔞 sesuaikan usia kamu sebelum membaca. Tulisanku yang pasti bukan untuk remaja apalagi anak kecil. Update tiap weekeend, kalo mood bagus.