______
"Ta, cash flow udah kelar?" Tanya Dena
"Dikit lagi beres sih kak, tapi kayaknya besok baru bisa gue kasih laporannya." Ujar Tata
"Okedeh, oh iya besok ada anak baru kata pak Imal masuk finance, lu bisa handle gak ya? Gue harus ke bank besok soalnya." Jelas Dena lagi
"Oh iya kak gapapa besok gue aja yang megang"
"Oke thankyou Natha."
Natha yang mendengarnya hanya tersenyum,
Hhhhh perutnya benar-benar sakit saat ini, nyeri Haid hari pertama selalu menyiksa, belum lagi banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan hari ini mengingat ini sudah memasuki akhir bulan, hari dimana anak finance sedang sibuk-sibuknya.Ia kembali memegangi perutnya yang tiba-tiba kram.
'Kalo gini mulu kapan kelarnya kerjaan gueee' batinnya sedikit menggerutu.
Ia beranjak dari meja kerjanya berjalan menuju pantry untuk mengambil sedikit air hangat, pikirnya minum air hangat mungkin akan sedikit meredakan rasa nyeri di perutnya itu.
Natha membuka pintu pantry, semerbak bau kopi langsung tercium disana. Ia mendapati Yudha tengah berdiri di sana sambil mengaduk isi cangkir di meja pantry.
"Pucet amat? Sakit lu?" Yudha yang melihat Natha masuk dengan wajah pucat pasi otomatis bertanya.
Natha menggeleng "dapet" jawabnya singkat.
"Ohhh" Jawab Yudha
"Mau gue panggilin Jo?" Tanya nya lagi
Natha yang mendengarnya langsung menatap Yudha sambil mengerutkan keningnya. "Ngapain di panggil"
"Kali aja perut lu butuh di kecup dia biar sembuh." Ujar Yudha datar.
"Lu pikir bibir laki gue mengandung ibuprofen??" Demi Tuhan, Natha sangat tidak mengerti dengan cara berpikir manusia satu itu.
"Ya kan gue cuma kasih saran"
"Sampis, minggir lu." Natha menyenggol Yudha dengan sedikit kasar.
"Kenapa ya cewe kalo lagi dapet sensinya gak ketulung" Yudha mengoceh
Natha hanya menatapnya sinis tanpa menjawab apapun, ia terlalu malas dan lemas untuk banyak bicara, apalagi untuk menanggapi manusia sampis di sampingnya itu.
"Cewe kalo lagi dapet tuh kenapa lebay amat ya, si Dena juga tuh kadang sampe gamau berangkat kerja, heran gue mah" Lagi-lagi Yudha kembali mengoceh, tapi kali ini membuat Natha yang mendengar itu sangat jengkel.
*pletak* sebuah sendok melayang tepat mengenai kepala Yudha.
"Aduh! Sakit anjing" Pekik Yudha
"Gosah kebanyakan bacot makanya! Mending lu musnah dari sini ya anak leak!" Natha mendelik
"Iya iya ini gue pergi!" Yudha beranjak pergi memegangi kepalanya, oh tak lupa juga membawa secangkir kopi yang telah di buatnya.
____
"Cewe lu kek tai ya" ucap Yudha setelah duduk di meja kerjanya dan menyimpan secangkir kopi yang di bawanya tadi di meja.
Johnny yang duduk berseberangan dengan Yudha mengalihkan pandangan dari layar komputer di depannya untuk menatap Yudha.
"Nih, ulah cewek lu" Yudha menunjuk jidatnya yang tadi Natha pukul menggunakan sendok.
Johnny tidak menghiraukannya dan kembali menatap layar komputernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Friend; Johnny Suh-
Short StorySiapa sangka kanebo kering itu akhirnya bisa bucin ke gue?? ⚠️🔞 sesuaikan usia kamu sebelum membaca. Tulisanku yang pasti bukan untuk remaja apalagi anak kecil. Update tiap weekeend, kalo mood bagus.