13. Semesta Taik (Bagi Chandra)

195 15 2
                                    

"Pagiiiiii" sapa Natha memasuki ruang kerjanya

"Pigiiii" tentu saja itu Arjun yang menirukan Natha dengan nada menyebalkan membuat Natha memicingkan matanya

"Lu bisa gak sih pagi-pagi gausah nyebelin begitu" protes Natha

"Gabisa" jawab Arjun singkat

Natha menarik napasnya dalam dalam lalu "Huuuuhhh"

"Ngapa lu? mau lahiran?"

"Diem deh lu, gue sedang berusaha menahan amarah ya. Mood gue lagi bagus, jangan merusak deh." Ucap Natha beranjak meninggalkan Arjun menuju ke meja kerjanya.

"Ta.." Chandra memanggil Natha dengan suara lirih

"Hm?" Natha yang baru saja duduk pada kursinya hanya berdeham sambil menyalakan monitor di depannya

"Gue minta maaf ya"

Kali ini ucapan Chandra membuat Natha menoleh

"Hah? Buat apa?" Natha mengernyitkan dahinya

"Semalem harusnya gak kasih lu makan nasi goreng pedes setan begitu" Ucap Chandra lagi masih dengan nada penuh penyesalan

"HAHAHAHAHA" Natha tertawa terbahak mendengar perkataan Chandra

Chandra heran dengan respon Natha yang malah menertawakannya

"Lu gak marah? Semalem gue panik banget pas lu nangis, pedes banget ya? Perut lu aman gak?"

"Aman kok amaann, lagian gue nangis bukan karna nasi gorengnya, nasi gorengnya enak banget malah.. Nanti kapan kapan gue kesana ajak Johnny ah, kebetulan dia juga suka nasi goreng." Jawab Natha

'Yeee taiii, gue ngajak lu kesitu biar lu tau kalo itu nasgor favorite gue. Malah jadi inisiatif ngajak tuh orang' batin Chandra menggerutu, namun yang keluar dari mulutnya hanya

"oh, kirain"

"Aman" ucap Natha lagi

"Eh tapi lu semalem gak di apa-apain abang gue kan??" Lanjut Natha bertanya mengenai semalam, pasalnya ia pulang dengan keadaan seperti itu dan di antar oleh Chandra, ia yakin kalau kakaknya pasti berpikir yang tidak tidak karena itu.

"Gapapa, cuma mau di bogem sama bang Tyo doang." ucap Chandra dengan nada sedikit menyindir

Natha menoleh "Hah? gak sampe beneran di pukul kan??"

"Gak sih, tapi mental health gue jadi terganggu ini" jawab Chandra mendramatisir

"Duhh sorry deh Chan, gue juga gak tau kalo bakal gitu kejadiannya" ucap Natha penuh penyesalan

"Yah sorry doang mana paten"

"Terus gimana dong? Oh gini deh, makan siang ntar gue traktir dehh"

"Bener ya, makan siang bareng gue ntar" Chandra terdengar bersemangat

"Iyaa Chan iyaa" Natha kembali meyakinkan

"Nah kalo gini kan gue jadi semangat kerjanya"

Natha hanya menaikan sebelah alisnya mendengar Chandra yang terdengar lebay padahal hanya ia traktir makan siang, tapi ia tidak mau memusingkannya juga karena pekerjaan di depannya sudah menunggu.


*****

Setelah berjam-jam berkutat dengan pekerjaan akhirnya jam menunjukan waktu istirahat. Perut Natha sudah sangat keroncongan, mengingat sejak pagi perutnya sama sekali tidak terisi apapun padahal biasanya ia selalu menyempatkan untuk sekedar memakan cemilan atau apapun untuk mengganjal perutnya, tapi ternyata pekerjaannya hari ini lumayan menumpuk sampai-sampai ia tidak sempat memikirkan nasib perutnya.

My Brother's Friend; Johnny Suh-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang