2

5 5 0
                                    

Bandung, 11 - Februari - 2024

Assalamu'alaikum readers! Maaf jika ada typo

Selamat membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Part sebelumnya...

Dia pun memasak makanan kesukaan dia.

Setelah selesai Sancaka pun ikut selesai, dia turun dan hanya memakai handuk di pinggangnya dan tidak memakai baju, rambutnya basah karena

Mereka pun makan bersama, dengan Alesha yang makan ogah-ogahan padahal itu makanan kesukaan dia, dia tidak enak makan karena penampilan Sancaka

🌼

Malam harinya di rumah Rain.

Rain tengah mengeluarkan semua barang di tas milik Alesha.

"Cuman buku sama pensil, pulpen, penghapus, Tipe-X, dan beberapa alat lainnya."ucap Rain

Rain melihat-lihat buku Alesha dan membukanya.

"Tunggu, ini--"

.

.

.

.

.

Keesokkan harinya....

"Sha, kok belum masak sih??"tanya Sancaka

"Yang di meja makan apaan?"tanya Alesha balik

"Eh, kok tadi gak keliatan ya?"bingung Sancaka

"Pengen nyibirin tapi takut di azab"batin Alesha

"Ke sekolah bareng gw, jadi lo gak perlu bawa motor"ucap Sancaka

"Fans lo?"

"Gak usah takut sama fans gw, kalau mereka bully lo bilang sama gw biar nasibnya sama kayak si Hany"ucap Sancaka

"Dahlah makan"

Setelah beberapa saat, Alesha mencuci piring lalu pergi ke sekolah bersama Sancaka.

Setelah sampai di sekolah.

Semua pasang mata melihat kearah Aleshan dan juga Sancaka.

"Pengen colok mata mereka"batin Alesha

"Turun"ucap Sancaka, Alesha pun turun.

"Pagi"sapa seseorang

Alesha kaget.

"Pergi sono! Jan deketin gw!"seru Sancaka

Rintik Hujan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang