9

6 5 0
                                    

Bandung, 14 - Februari - 2024

Assalamualaikum readers

Maaf jika ada typo

Selamat membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Part sebelumnya...

Rain mendekati geng Black Scorpio.

"Selamat ye"ucap para anggota Black Scorpi

"Thanks... BTW ketua geng kalian siapa sih? Dia gak pernah tuh buka helm nya"tanya Rain

"San--"baru saja Haikal akan menjawab namun di potong oleh Putra

"Stt ege! Jangan kasih tau"bisik Putra

"Rahasia!"seru Kamal

"Aneh" Rain pergi dengan cool walau pikiran nya penuh dengan penasaran siapa ketua geng Black scorpio yang selalu memakai helm itu

Setelah menchat Leonel, Sancaka melanjutkan perjalanannya.

Sesampainya di rumah....

Sancaka langsung memarkirkan motornya di garasi dan langsung membuka kunci pintu, setelah terbuka Sancaka langsung menutup dan menguncinya kembali kalau berlari ke arah kamar, terdengar suara tangisan Alesha.

Jedarr!!

Suara petir terdengar kembali.

Sancaka mendekati Alesha lalu memeluknya, bomat sama bajunya yang basa.

"Alesha"panggil Sancaka lembut

Alesha menangis lalu memeluk erat Sancaka.

"Gw takut Sancaka"lirih Alesha

"Tenang, sekarang ada gw Sha, lo gak perlu takut"ucap Sancaka

Jedarrr!!

Semakin erat Alesha memeluk Sancaka dan menenggelamkan wajahnya di dada Sancaka.

Sancaka salting dan langsung melempar bantal yang ada di sebelahnya.

Jedarr!!

"Sancaka!"teriak Alesha

Sancaka melihat kebawah dan terlihat Alesha yang tengah memeluk dirinya sangat erat, wajahnya tertempel di dadanya dan Alesha tengah menangis sampai hidung mata dan telinganya merah.

"Alesha, lo ketakutan banget kayaknya"ucap Sancaka

Alesha diam tidak menjawab.

Sancaka memutuskan untuk merubah posisinya menjadi terbaring, Alesha masih nempel.

Rintik Hujan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang