17

6 4 0
                                    

Bandung, 20 - Februari - 2024

Assalamu'alaikum readers

Maaf jika ada typo

Selamat membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

Part sebelumnya....

Alesha mengeluarkan air matanya.

"Hiks"

"Lo siapa sih?"tanya Rain

Alesha membuka cadarnya.

"Gw benci sama lo!"teriak Alesha

Rain kaget dia langsung mengejar Alesha.

Alesha menarik tangan Sancaka, lalu keduanya masuk kedalam mobil yang Sancaka bawa.

🦸

"Sha, pelan-pelan nyetirnya. Bahaya!"peringat Sancaka

Alesha mengabaikan ucapan Sancaka, dia melajukan mobilnya dengan sangat kencang.

Sancaka menekan rem, dan alhasil mereka rem mendadak.

Kening Alesha terbentuk stir.

Sancaka kaget dang langsung memeluk istrinya itu.

"Maaf Sha, gw gak bermaksud buat lo sakit"ucap Sancaka khawatir

Kening Alesha benjol dan sedikit mengeluarkan darah.

Alesha meremas baju Sancaka.

"Maaf ya Sha"ucap Sancaka

Alesha menganggukkan kepalanya.

Sancaka menangkup wajah Alesha.

"Kening lo!"kaget Sancaka, dia langsung mengambil p3k dan langsung mengobati istrinya itu

Rain sampai di mobil Sancaka, dia menggedor-gedor kaca mobil Sancaka.

Sancaka menghela nafasnya, dia membuka pintu lalu keluar dari mobil.

"Apa?"tanya Sancaka

"Gw mau ketemu sama Alesha bukan sama lo!"seru Rain

"Istri gw lagi pengen sendiri, jadi tolong lo ngerti"ucap Sancaka

"Iya gw tau! Tapi kan gw yang salah, gw mau minta maaf sama dia"seru Rain

"Di bilangin dia mau sendiri, ngeyel ya lo!"ucap Sancaka

Rintik Hujan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang