Sesampainya dirumah sakit, Clara langsung dibawa ke UGD. Sementara itu dokter Tika mengurus administrasi rumah sakit, dan Dimas hanya melihat Clara yang masuk ke ruang UGD.
Dimas menunggu Clara di ruang tunggu, dan dia hanya menundukkan kepalanya menghadap lantai rumah sakit, sedangkan dokter Tika masih sibuk mengisi biodata Clara.
Setelah menunggu cukup lama, dokter yang menangain Clara keluar dan menghampiri Dimas dan dokter Tika.
"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya Dimas dengan nada khawatir
"Kondisi pasien kritis karena dia terkena demam DBD, dan syukurlah kalian segera membawanya ke rumah sakit" pejelasan dokter. Lalu dokter memperhatikan Dimas dari atas sampai bawah dan bertanya ke Dimas "hm.. tadi kamu yang membawa pasien?"
"Iya dok, saya yang membawanya"
"Ikut saya untuk tes darah, karena demam DBD bisa menular, maksudnya dari tempat yang sama, takutnya kamu juga demam"
Dimas menganggukan kepalanya, lalu mengikuti dokter untuk mengambil sempel darah. Dimas sebenarnya cukup takut saat darahnya akan di ambil, akan tetapi dia harus berani karena demi kesehatnya.
Setelah mengambil darah, Dimas diarahkan ke ruangan inap yang akan di pakai Clara. Dokter Tika meminta tolong Dimas menjaga Clara karena dokter Tika harus memberitahu orang tua Clara.
"Baik dok" jawab Dimas dengan tenang
Dimas masuk ke ruangan inap Clara, dia tidak menyangka, bahwa kalau sakit DBD harus mengunakan banyak alat medis.
"Clara.. kenapa lo bisa masuk sekolah disaat lo demam parah gini?, lo punya masalah Clar? Sampek lo harus memaksakan diri lo..., Clar lo emang gila mau bunuh diri dengan cara memaksa masuk sekolah, gilak emang lo, sekolah akan makin horror"
Setelah menungkapkan itu, Dimas duduk dan tidak sengaja melihat notif handphone milik Clara.
"Buset bapaknya ngamuk? Ini bapak kandung atau bapak tiri?, Clar sorry gue akan jawab wa bokap lo dan sahabat lo. Wait passwordnya apa?" Dimas terus mengotak ngatik hp Clara untuk bisa membuka hp tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara dan kesabarannya
Genç KurguSeorang gadis berusaha mendapatkan kasih sayang dari ayahnya sendiri. Dia telah kehilangan kasih sayang itu sejak usia 10 tahun, sang ayah sangat membenci dirinya. Gadis itu sekarang telah berusia 18 tahun, dan gadis itu sudah memasuki era berakhirn...