Hari pertama Taufan sebagai sulung bagi kelima adiknya. Dia telah membuat persiapan untuk melakukan tugasnya sejak semalam dengan bantuan Gempa. Karena kedua orang tua mereka berada di rumah sakit, Sepanjang hari, Taufan dan Gempa bertanggung jawab untuk membuat makanan bagi adik-adik mereka. Gempa menolongnya dengan membuat makan malam sementara Taufan mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat bekal bagi keempat adiknya.
Sejujurnya keempat anak itu bersikeras ingin pergi ke rumah sakit dan menjaga Halilintar, tetapi entah apa yang Gempa katakan pada mereka sampai mereka tenang dan tak lagi menuntut untuk dibawa ke rumah sakit.
Pukul 4 pagi, Taufan tersentak bangun karena suara alarmnya. Dia bergegas mematikannya sembari berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih melayang-layang. Taufan melirik ranjang Gempa dan menemukan adiknya masih terlelap dengan tenang. Sejujurnya kedua mata Taufan masih ingin menutupnya dan tertidur. Tetapi dia kembali disadarkan oleh tanggung jawabnya. Jadi meski masih mengantuk, Taufan melangkah turun dari tempat tidurnya secara perlahan. Padahalnya biasa dia hanya bangun untuk sholat subuh lalu kembali tidur.
Memasuki dapur, Taufan mulai berpikir jika dirinya harus lebih sering menghabiskan makanan yang dibuat oleh sang Ibu mulai dari sekarang.
Keempat adiknya yang masing-masing masih duduk di bangku kelas 2 SMP dan 4 SD, selalu dibuatkan bekal oleh sang Ibu. Taufan dan kedua kembarannya sendiri masih sering membawa bekal buatan Ibu mereka jika mereka meminta untuk dibuatkan pula. Menyiapkan bekal untuk 7 orang anak, kira-kira pukul berapa Ibunya bangun?
Menyiapkan bekal untuk Blaze dan Ice bukan masalah yang sulit. Hal ini karena kedua anak itu telah menginjak usia remaja dan tak lagi mempedulikan tampilan bekal mereka, namun bekal Duri dan Solar adalah cerita lain. Bekal keduanya harus memiliki tampilan yang menarik dan tak boleh sama. Taufan mungkin belum semahir Ibu mereka, tetapi setidaknya dia tau bagaimana cara membuat bekal tampil menarik bagi anak-anak seusia kedua adik bungsunya. Dia akan membuat bekal kedua adiknya setelah Sholat.
Pada hari ini, Taufan mendapat bantuan dari Gempa untuk membuat bekal keempat adik mereka. Gempa yang bertugas membuat bekal Solar dan Ice sementara Taufan membuat bekal Duri dan Blaze. Bekal Blaze hanya terdiri atas nasi putih, sosis goreng, telur orak-arik dan sayuran. Sementara bekal Duri harus berwarna dan ceria seperti adiknya itu.
Ada sosis goreng yang dipotong bentuk gurita dan diberikan mata berupa biji wijen hitam, nasi putih yang dibentuk menjadi ikan dengan cetakan, sayuran berupa wortel yang dipotong berbentuk bintang dan tomat ceri bersama brokoli rebus kesukaan Duri, telur dadar yang digulung dan dipotong tipis-tipis untuk memberi ilusi seperti mie, dan tak lupa udang dan disusun dengan rapi di bersama nasi. Membuat bekal Duri saja sudah memakan waktu lebih dari 1 jam, bagaimana jika Taufan membuat bekal serupa pula untuk ketiga adiknya yang lain?
Gempa jauh lebih kreatif dan cekatan dari dirinya. Bekal untuk Ice kurang lebih mirip dengan punya Blaze. Sementara bekal Solar adalah nasi yang dibentuk seperti karakter jamur dalam game Mario Bros, sosis goreng yang ditata untuk menjadi bunga, telur dadar dengan bentuk bintang, 3 nugget ayam berbentuk hati, sayuran terdiri atas wotel berbentuk bunga, brokoli dan tomat ceri.
Bekal untuk keempat adiknya telah siap berkat bantuan Gempa, mereka memasukkan masing-masing bekal ke dalam tas khusus yang biasa adik-adiknya gunakan untuk membawa bekal, pada tas ini terdapat nama masing-masing adiknya untuk mencegah mereka salah membawa tas saudara mereka. Walau warna tas memang sengaja dibuat berbeda satu sama lain.
Hal yang menyulitkan lainnya adalah membangunkan keempat adiknya. Biasanya Halilintar lah yang melakukannya. Kakaknya itu tidak seperti Taufan yang sehabis sholat langsung tertidur lagi. Halilintar akan mulai mempersiapkan segala kebutuhannya ke sekolah, membantu Ibunya memeriksa seragam adik-adiknya, lalu dia akan membangunkan Taufan dan keempat adik mereka. Gempa tak memerlukan Halilintar untuk membangunkan dirinya, dia tak tidur lagi setelah sholat, malah dia akan berada di dapur membantu Ibu mereka membuat bekal atau membuat sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berat (Tamat)
FanfictionSelama ini yang memikul beban sebagai anak pertama adalah Halilintar. Taufan sebagai anak kedua tidak pernah berpikir suatu hari dia yang akan memikul beban anak pertama itu.