26. Belajar Tajwid

4K 171 1
                                    

Fathar dan Aleya sudah selesai melaksanakan sholat Isya, kini mereka akan melakukan kegiatan selanjutnya, yaitu, setoran Hafalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fathar dan Aleya sudah selesai melaksanakan sholat Isya, kini mereka akan melakukan kegiatan selanjutnya, yaitu, setoran Hafalan.

Aleya menarik nafas gugup, meski hanya ayat-ayat pendek saja yang ia baca, tapi ia takut salah atau lupa.

Fathar yang melihat istrinya gelisah itu terkekeh, lucu melihat istrinya yang berulang kali menarik dan membuang nafas.

"Gak usah takut Habibati, Aa' gak gigit, loh" ucap Fathar terkekeh.

"Gugup A', takut salah" cicit Aleya.

"Nanti Aa', perbaiki kalo salah" ucap Fathar lembut.

"Oke deh" jawab Aleya menepis rasa gugupnya.

"Ayo, mulai dari Ta'awudz" ucap Fathar.

Aleya menarik nafas, "A'udzubillahi minasy syaiton nirrajim"

"Jangan lupa pakai tajwidnya" peringat Fathar.

"Bismillahirrahmanirrahim"

"Kul—"

Belum selesai satu ayat, Gus Alfathar sudah menegur Aleya, "bukan kul, sayang. Tapi, Qul"ucap Fathar, "hurufnya di keluarkan dari tenggorokan bagian tengah, Qaf, Qaf, Qul" ucap Fathar memberikan contoh.

"Qul" ulang Aleya, Fathar mengangguk, mengartikan Aleya benar.

"Qul a'udzu birabinas"

"Huruf na bertasydid dan Huruf nun bertasydid, agak lebih di tekan bacaannya, birabbi, birabbinnas, coba ulang" ucap Fathar.

"Qul a'udzu birabbinnas"

"Bagus, lanjutkan lagi" ucap Fathar.

"Maalikinnass"

"Ma, nya tidak panjang sayang, Malikinnass, coba kamu ulang lagi"

"Malikinnass"

"Lanjutkan lagi"

"Ilaahinnaas"

"Iya, bagus"

"Min syarril was waasil hannaas" baca Aleya

"Bukan seperti itu, di kalimat min syarri, ada huruf nun bertemu syin, maka dibaca dengung atau Ikhfa, minnsyarri" baca Fathar.

"Minnsyarri" ucap Aleya sedikit kesal karena salah terus dari tadi.

"Pinter, nah, yang terakhir di khonnaas, bacanya jangan hannaas, tapi khannaas, huruf Kho, keluar dari pangkal tenggorokan, Kho, Kho, khonnaas, coba kamu" ucap Fathar.

"Minnsyarril was waasil khannaas"

"Oke, lanjut"

"Alladzii yuwas wisu fii shuduurinnaas" baca Aleya hati-hati, takut salah, tapi suaminya tak menegurnya, jadi ia melanjutkan ke ayat selanjutnya, "minal jinn nati wannaas" baca Aleya di ayat terakhir.

Gus Alfathar (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang