Arranged Marriage – Chapter 06
Melvin bangun ketika mendengar bunyi alarm yang nyaring. Yesha sudah tidak ada di sisinya ketika ia mencoba meraba sisi ranjangnya. Melvin bangkit dari baringannya, masih dengan wajah bantal yang khas. Pria itu berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya. Ia kemudian beranjak, melipat asal selimutnya kemudian masuk ke dalam kamar mandi.
Baju yang akan lelaki itu gunakan sudah siap di atas ranjang. Melvin mengulum senyum tipis melihat Yesha yang sudah menyiapkan segala keperluannya.
Yesha sedang berada di dapur bersama ibu mertuanya, menyiapkan sarapan untuk pengguni rumah. Setelah semalam menginap di rumah Keluarga Padantya ini, Yesha mengetahui jika ibu suaminya ini memiliki pribadi yang hangat. Gadis itu jadi merindukan sang ibu, Yesha tidak memungkiri jika sekarang ia merindukan wanita yang bahkan beberapa tahun terakhir ini jarang mengurusinya. Ibunya itu sangat jarang di rumah, lebih sering berada di kantor, dan karena itu Yesha merasa jauh dengan ibunya.
Dulu, ibunya tidak seperti itu. Ibunya sama seperti mertuanya yang hangat. Tapi semenjak kepergian sang ayah, membuat sang ibu berubah. Yesha sedih akan hal itu. Mulai saat itu Yesha hanya bergantung pada Jeffrey dan Ghava yang selalu berada di sisinya
"Yesha?"
Yesha terbangun dari lamunannya. Gadis itu tersenyum tipis kepada ibu mertuanya yang baru saja memanggilnya. "Iya, Ma. Ada apa?"
Alis Ambar menyatu, memberikan tatapan khawatir kepada menantunya itu.
"Kau baik-baik saja, Sayang?"
"Saya baik-baik saja."
Yesha kembali menyibukkan diri. Mencoba melupakan pikirannya tentang sang ibu. Mungkin ia harus mengujungi ibunya, ia juga sudah sangat rindu dengan kakak satu-satunya.
Setelah sarapan, rencananya Yesha dan Melvin akan kembali pulang ke rumah mereka. Yesha sedang memberes-bereskan barang-barang yang kemarin di bawanya kemari. Melipat baju-bajunya dan Melvin, memasukkan kembali ke dalam tas tenteng yang ia bawa.
Yesha menoleh begitu pintu kamar terbuka dan menampilkan sang suami. Yesha menyungingkan senyum, kemudian menyuruh suaminya itu untuk duduk di sampingnya.
"Ada apa?"
"Bisakah kau mengantarku ke rumah ibuku sepulang dari sini. Aku merindukan ibu dan kakakku."
Melvin terdiam sejenak. Jika dipikir-pikir memang ia belum pernah berkunjung ke rumah istrinya. Jadwal padat Melvin membuat mereka jarang berkunjung ke rumah orang tua mereka. Melvin menyadari jika Yesha merindukan ibunya. Dan mana mungkin pria itu menolak permintaan istrinya itu.
"Ya, tapi maaf aku tidak bisa menemanimu ke sana, aku ada urusan mendadak." Ucap Melvin dengan nada penyesalan di dalamnya.
"Tidak apa. Aku juga akan bermalam di sana, kau mengizinkanku 'kan?"
Melvin mengangguk. "Jika urusanku selesai aku akan ke sana."
Yesha tersenyum lebar. Kemudian dengan semangat melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Rasa senang akan bertemu dengan ibu dan kakaknya benar-benar membuncah. Memikirkan dirinya yang melompat ke pelukan sang kakak yang sudah lama dirindukannya dan juga mendapatkan senyum tipis yang tulus dari ibunya cukup membuat Yesha bahagia.
***
Yesha melambaikan tangan pada mobil yang baru saja melaju setelah berhenti untuk menurunkannya. Melvin benar-benar tidak bisa mampir walaupun barang sejenak, tidak apa Yesha memaklumi suaminya yang saat ini super sibuk. Kaki kecil Yesha melangkah memasuki pekarangan rumahnya yang lumayan luas, tersenyum cerah karena akan bertemu dengan orang-orang terkasihnya sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arranged Marriage
ChickLitIni pernikahan tanpa cinta. Kegilaan orang tuanya yang ingin menikahkannya dengan seseorang yang bahkan baru Yesha kenal. Yesha tidak tahu apa yang dipikirkan ibunya ketika memaksanya untuk menikah dengan pria bernama Melviano Padantya. Yesha tidak...