Happy reading
♪♪
♪
_____ᕙ𝔏𝔲𝔨𝔦𝔰𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔯𝔞𝔨𝔥𝔦𝔯 𝔄𝔦𝔩𝔶𝔩𝔞ᕗ_____
♪
♪
♪
{✷‿✷}
Plak
Terdengar suara tamparan, yang sangat nyaring, di dalam ruangan yang luas, dan besar.
Terlihat seorang gadis yang sedang menundukan kepalanya, dihadapan pria paruh baya. Yang juga sedang menatap gadis itu, dengan tatapan marah.
"Saya tanya sekali lagi!.. apa yang sudah kamu perbuat!... AILYLA!" Bentak Aldian wirando Pangestu, ayah kandung Ailyla,
Ailyla hanya terdiam, enggan untuk membuka suara. Ia sudah paham betul, apa yang membuat ayahnya semarah ini.
Lalu ia melirik sekilas pada Leli, yang sedang menangisi tersedu-sedu, didalam pelukan seorang wanita paruh baya, yang sedang menenangkannya.
"Ada apa ini!" Suara serak dan dingin itu terdengar, membuat perhatian mereka teralihkan.
"Ini... anak yang tidak tau diuntung!... Berbuat ulah lagi dia!" Ucap Aldian, pada putra sulung nya, sambil menunjuk-nunjuk Ailyla
Dengan perlahan, Ailyla mendongakan kepalanya, menatap Wildan dengan mata yang sudah berkaca-kaca,
Ailyla menggelengkan kepalanya, ketika matanya bertemu dengan mata tajam milik Wildan. "Lila ga ngelakuin apa-apa." Ucap Ailyla dengan tatapan sendu, dan berharap Abang sulungnya itu, bisa membantunya
Namun harapan Ailyla pupus, ketika melihat Wildan yang beranjak pergi, tanpa memedulikannya.
"Apa Lo bilang?... Lo ga ngelakuin apa-apa, Setelah Lo buat Leli pulang sambil nangis!" Ucap Bima, berjalan menghampiri Ailyla dan Aldian, dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana jeansnya
Ailyla menoleh, menatap Bima dengan tatapan dingin, yang sedang berjalan menghampirinya. Menantikan, apa yang akan Bima lakukan selanjutnya.
"Lo apain Leli?" Tanya Bima, ketika sudah sampai dihadapan Ailyla
Ailyla terus menatap Bima, enggan menjawab pertanyaan Bima. Dan memilih untuk diam. Percuma juga ia menjawab, jika tidak ada yang mau mendengarkan nya
Melihat Ailyla yang terus diam, tidak ada pertanda akan menjawab pertanyaan Bima, membuat Bima sedikit kesal.
Bima melangkah maju sedikit lagi, agar lebih dekat dengan Ailyla. "Gue tanya!... Lo... Apain Leli?" Tanya Bima, menatap kedua bola mata berwarna coklat terang milik Ailyla.
Namun Ailyla tetap tidak menjawab, dan memilih untuk diam seperti tadi. Membuat Bima semakin kesal, dan membuat emosi Bima meluap
"JAWAB GUE LILA!... JAWAB BANGSAT!" Teriak Bima, sambil mencengkram erat kedua pipi Ailyla, dan melepaskannya dengan kasar
Ailyla menyeringai, menatap Bima. "Apa kalian bakal dengerin, Kalau Lila jawab!" Ungkap Ailyla dengan dingin, ia sudah muak dengan semua drama, yang selalu menyudutkannya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Terakhir Ailyla [Ongoing]
Teen Fiction"Sekuat-kuatnya gue bertahan! Mereka tetap bisa buat gue tumbang!" Ucap seorang gadis, yang sedang menatap pantulan dirinya dicermin Ailyla Wiranda Pangestu, gadis cantik yang memiliki mata tajam bak mata elang, dan memiliki sifat yang periang. Aily...