Arvano di ikuti sahabat sahabatnya, langsung berjalan menghampiri Arlos.
"Langsung di sambut tuan rumahnya!" Arlos tersenyum devil.
"Berani juga nyali lo? Bisa sampe sini." Balas Arvano.
Arlos tersenyum devil dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Arvano sambil berbisik.
"Kenapa, lo takut sama gue!'
"Anj*** berani Lo ngomong gitu disini!" Ucap Mixsel tak terima mendengar ancaman yg di berikan Arlos. Hampir saja memberikan pukulan pada wajah Arlos namun Arvano berhasil menahan nya.
"Lo cukup berani nantangin gue disini, apa lo udah lupa,sama apa yg udah gue lakuin terakhir kali?" Arvano tersenyum devil.
"Gue gak lupa, mangkanya gue datengin Lo kesini." Tidak kalah memberikan senyuman jahatnya.
Arvano terdiam sejenak lalu memberikan tatapan mata elangnya pada Arlos terlihat Arvano sangat marah.
"Gue suka! Tatapan Lo yg kek gini. Menantang." Arlos.
"Lo, gak usah banyak b*cot a*Jing! Kalau Lo? masih belum puas sama pelajaran yg gue kasih kemaren, Lo bisa tunggu gur di tempat biasa. kita beresin disana!" Memegang kerah Arlos lalu mendorongnya setelah selesai dengan kalimatnya.
"Itu yg gue mau denger dari Lo, kita liat siapa yg bakal berakhir kali ini!" Tersenyum devil lalu pergi.
...di kelas
"Zell..?" Panggil manja Alexa yg menaruh dagu nya di meja belajar.
"Mmm.." jawab malas sang sahabat.
"Gak ngerti, bantuin isi?"
"Isi sendiri, di baca dulu sa."
"Ah, Lo mah ayolah?"
Zelin menarik nafasnya dengan berat lalu menarik kertas ulangan milik Alexa.
"Makasih sahabat aku.." muka imut.
Sheril yg duduk di samping nya memutar malas bola matanya melihat tingkah sahabatnya.
Setelah selesai di isi, Zelin pun kembali memberikan selembar kertas ulangan milik Alexa.
"Yg di belakang? Apa itu yg di oper-oper?"
"Ini tadi kertas ulangannya jatoh bu." Ucap Alexa tersenyum.
"Alexa, awas kalau sampe nilai kamu remed lagi." Ucap bu Dwi si ibu berkacamata.
Alexa mengangkat tangan nya dan memberikan tanda oke pada Bu Dwi.
...Ting Ting bel istirahat pun berbunyi Alexa bersama kedua sahabatnya pergi ke-kantin yg notabenya spek cafe.
Alexa duduk sambil memegang handphone di tangan kiri dan susu kotak rasa strawberry pavoritnya di tangan kanan.
Arvano datang dari belakang dan langsung mengacak acak rambut Alexa lalu duduk di kursi sebelahnya.
"Aaa.." kesal Alexa cemberut.
Veren duduk dekat Sheril dan memasangkan jepit di rambutnya.
"Ko tau kalau aku lagi suka pake jepit rambut?" Sheril langsung senyum sumringah pada boyfriend yg sangat pekaan.
"Kan kamu post di Instagram pake jepit semua, jadi aku sengaja beliin ini. suka gak?"
Sheril mengangguk. "Suka." Senyum imut.
"Gerah.. bisa gak sih? Lo pada jangan bikin gue cemburu. gue jomblo Cok!" Mixsel mode galau.
Alexa membatin,"kamu begitu mencintainya sampai lupa dengan perasaanku yg pernah menyukai mu"
"kenapa kamu menginginkan dia yg tidak mencintai mu, sedangkan yg mencintai mu itu adalah aku" batin Arvano.
"Aku juga mau di gituin." Ucap Zelin menatap manja pada Zordy.
"Aaa.. fuck you kalian." Mixsel iri bruntal.
"Gimana tadi ulangannya?" Tanya Arvano pada Alexa.
"Beres, di kerjain Zelin!" Matanya kembali ke handphone.
"Loh, Ko? di kerjain Zelin sih sa?'
"Ya, orang gue gak ngerti? masa pulang dari Amerika, masuk sekolah tiba tiba udah ulangan? Kan belum belajar jadi mana tau jawabannya?"
"Alexa bener bener di luar nulur." Mixsel menggeleng.
"Lain kali, lo harus banyak belajar sa, biar gak tergantung sama orang lain." Veren.
"Gue juga gak tergantung sama orang lain ko, Zelin kan sahabat gue jadi bukan orang lain!"
Veren tersenyum sambil menggeleng selalu ada jawaban saat mencoba menasehati Alexa tidak heran jika papah dulu pernah menyewa tentara untuk mengajari nya belajar matematika.
Panggilan masuk ke handphone Alexa.
"Shutt!" Alexa memberi kode pada sahabat sahabatnya agar tidak mengeluarkan suara.
.. telepon on..
Alexa:halo, mah?
Mama:halo, sayang? Gimna hari pertama kamu sekolah, menyenangkan?
Alexa:sangat mah, I am very happy"
Mama:bagus kalau gitu mama seneng denger nya, terus sekarang lagi apa?
Alexa:lagi belajar mah, ini di perpus sama temen temen juga.
Mama:oh, yaudah kalau gitu semangat ya sayang belajarnya, nnti mama pulang bawain hadiah buat kamu.
Alexa:serius? Makasih mah Alexa sayang mamah muachh.."
Mama:muach too sayang, yaudah mama maatin ya, ada meeting nnti mama telepon lagi. By sayang muachh."
Alexa:bayy.. mah muach muachhh..
.. telepon of.."Lo, emg luar biasa sa. Kagum gw." Zelin menggeleng.
°°
jam 14:00 pulang sekolah, walaupun Alexa bawa motor sendiri, Arvano tetep nganterin Alexa sampe rumah.
Alexa turun dari motor lalu melemparkan helemnya setelah Arvano membukanya.
Dengan cepat Alexa memeluk Arvano, Sambil menangis.
"gue benci! Sama perasaan gw Arvano." Memeluk erat.Arvano pun membalas pelukan Alexa dengan hangat, perlahan dia menaikan tanganya dan mulai membelai rambut Alexa.
"Lo jangan nangis, gue disini."
°°°°°Aku terlalu egois menginginkan mu yg menginginkanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend [Dalam Revisi]
Ficção AdolescenteTidak perlu Deskripsi kalian akan tau setelah membacanya.