mereka aka wiza, kinara dan reva pun pergi dengan wiza yang menaiki motor nya sementara reva di mobilnya sendiri
ah tadinya wiza akan sedikit mengajak kinara jalan jalan sebelum bertemu orang tuanya namun ia tak mungkin kan berkeliling sementara reva terus mengikutinya
wiza hanya mendengus pelan "jalan jalannya nanti saja setelah acara selesai ya?" kata wiza sedikit berteriak di balik helm full face nya
kinara tak menjawab namun ia bisa merasakan bahwa kinara mengangguk
tak lama mereka sampai di sebuah restoran wiza dengan sigap membukakan helm yang dikenakan kinara dan meraih jaketnya pasalnya tadi kinara memakai jaket karena bajunya yang terkesan terbuka maka dari itu wiza mengancam jika tidak mau memakai jaket maka pakai mobil saja mau tak mau kinara pun mematuhi
"eh gua ke kamar mandi dulu deh mau benerin make up" ujar kinara saat sudah masuk didalam resto
"bareng aja gua juga kebelet" timpal reva membuat mata wiza memicing, reva lalu memukul lengan wiza
"tenang aja elah gua gabakal ngapa ngapain dia" kata reva yang tau isi pikiran wiza, wiza diam sebentar sebelum mengangguk
"saya duluan kalau gitu, bilang sama saya kalau dia macam macam" kinara hanya mengangguk saja mendengar perkataan wiza itu, sementara reva terkekeh dan menggelengkan kepalanya
wiza berjalan menghampiri setelah melihat taya dan jessica disana juga ada nayra dan..?
taya tersenyum melihat kedatangan anak semata wayangnya ini
"akhirnya kamu dateng, hanya sendiri? bukannya mammi udah nyuruh kamu bawa calon mu? dan dimana reva" pertanyaan bertubi-tubi taya membuat wiza malas
"mereka di kamar mandi" jawab wiza lalu duduk dan menatap nayra dan seorang lainnya, peka akan hal itu jessica lalu memperkenalkan orang tersebut
"wiza kenalin ini giandra dia pacarnya nayra" oh? berani juga dia membawa pacarnya padahal belum resmi menjadi keluarga, fikir wiza
"saya giandra, panggil gian saja" giandra memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya, wiza pun membalas dengan malas
"wiza" katanya , giandra pun mengangguk dan tersenyum
"salam kenal" ujar gian namun wiza hanya diam ia terlalu enggan menanggapi menerima jessica dan nayra saja belum sekarang harus ditambah giandra? huh
"kinara" panggil reva
"iya? " kata kinara yang sedang membenarkan lipstik nya
"thanks ya" alis kinara mengkerut mendengar itu
"for what?" perasaan kinara ga ngasih apapun kenapa reva harus berterima kasih?
"u know wiza itu orang nya annoying dan gua berterima kasih banget lo udah mau Terima sifat dia yang itu" hmm, tapi kinara menerima juga mau tak mau karena ini adalah perjodohan, aslinya ia pun kerap kali kesal dengan si kutub es itu
"kin wiza bersikap dingin begitu karena tertekan I know what she was like when she was little dia anaknya ceria dan suka banget bikin orang lain senyum cuma karena tingkahnya" reva tersenyum saat mengingat kembali momen itu
"tapi saat dia liat orang tuanya ribut bahkan sampe main tangan dia ketakutan dan itu ga cuma sekali duakali dan sejak saat itu wiza di pindahkan ke London dan tinggal sama paman roger, disana wiza banyak diam bahkan kalau gua ajak untuk pulang pun dia gamau walaupun dia lebih suka berada di sini dibanding di London" reva menyandarkan tubuhnya di tembok sementara kinara kini sudah tak berkutat lagi dengan make up nya dan memilih untuk mendengarkan cerita
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD CEO
Teen Fictionseorang kinara arsa zevannya yang mampu meluluhkan hati si kutub es wiza abiyaksa jaya