.
.
.
.
.
wiza tersenyum melihat kinara yang serius membantu bi asih memasak sesekali kinara melirik nya dengan tatapan tajam lalu wiza akan berhenti tersenyum dan setelah kinara fokus memasak lagi wiza tersenyum kembali terus seperti itu sampai kinara benar-benar sudah selesai memasak
"ini makanannya nona" kata bi asih saat semua makanan sudah tertata rapi
"bibi ga ikut kita makan?" tanya kinara bi asih lalu menggeleng
"bibi belum mau makan non tadi sudah ngemil jadi masih kenyang" bi asih tersenyum kinara lalu mengangguk paham, setelah itu bi asih pergi entah kemanalah
wiza dengan perlahan memasukkan makanan kedalam mulutnya, dia sudah tau makanan istrinya memang selalu enak ya walaupun sedikit dibantu bi asih
sementara kinara hanya diam saja tak berniat memulai pembicaraan
"hei kamu tadi-"
"peduli apa gua? mau lo punya cwe lagi pun gua ga peduli" ucap kinara memotong pembicaraan wiza, sebenarnya wiza sedikit tak suka dengan ucapan kinara namun ia berusaha memaklumi nya
"tapi dia hanya rekan bisnis saya, dan itu pertama kalinya kita mengadakan pertemuan di luar kantor" kata wiza berusaha menjelaskan
"gua ga nanya" acuh kinara, wiza lalu menghela nafasnya
"soal kenapa tadi saya bilang tidak kenal kamu itu karena saya tidak mau orang orang tau bahwa kamu sekarang adalah istri saya, kan kamu yang bilang agar supaya hubungan kita di privat"
"jadi lo nyalahin gua?" wiza reflek menggelengkan kepalanya
"b-bukan gitu kinara, saya hanya ingin menjaga privasi kita" kata wiza
"ck gua ga peduli lah udah makan tuh abisin kalo ngga ogah gua masakin lagi buat lo" ancam kinara, wiza lalu langsung melahap makanannya
diam diam kinara tersenyum karena wiza seakan menuruti perintah nya
.
.
.
wiza kini tengah berada di balkon kamarnya dan kinara seperti kebiasaannya di rumah ia selalu menikmati secangkir kopi dan angin dari balkon
kinara masuk dan melihat wiza sedang memandang kearah jalan, ia lalu memutuskan untuk memakai skincare nya.
tak lama hp wiza menyala kinara bisa melihat Karena hp wiza disimpan di meja rias nya, ternyata yang menelfon adalah ibunya
"wiza ada yang telfon" panggil kinara namun tak ada sahutan
"wizaa" masih belum ada sahutan karena kesal kinara lalu menengok kearah balkon dan terlihat wiza yang tengah melamun
"yak! wizaaa! " wiza lalu tersadar dengan suara menggelegar kinara
"huh? kenapa?" tanya wiza, kinara lalu memutar bola matanya dengan malas
"tuh hp lo nyala bengong aja si" kesal kinara, wiza lalu segera mengambil hp nya dan mengangkat telfon nya
"ya?" tanya wiza
" *** "
"hm saya akan usahakan"
" **** "
"ya" wiza lalu menutup telfon nya dan sedikit terkejut saat melihat kinara dengan masker wajahnya yang melihat kearahnya dari cermin
"mommy minta bantuan untuk ajarin anaknya mengurus kantornya" jelas wiza karena merasa kinara sangat penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD CEO
Teen Fictionseorang kinara arsa zevannya yang mampu meluluhkan hati si kutub es wiza abiyaksa jaya