1. Dunia & Segala Tuntutannya

339 30 8
                                    

Halo, cerita ini adalah versi terbaru dari fanfiction berjudul Junhoe's Baby yang pernah kuunggah tahun 2016 lalu.

Aku memutuskan untuk memperbaiki cerita ini supaya layak diposting kembali. Akan sangat banyak perubahan, baik dari segi alur atau narasi. Apa pun itu, semoga cerita ini bisa diterima dengan baik.

Juno's Baby akan aku unggah pada sore hari di sepanjang bulan Ramadhan. Terima kasih. Selamat menikmati.



 Selamat menikmati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sebenarnya Juno sengaja memasang lagu Sad But True milik band kesayangannya itu supaya setiap bangun tidur dia langsung semangat. Tapi ada waktu-waktu tertentu di mana dia ingin merendam ponselnya sendiri ke lubang kloset, seperti sekarang ini.

Sumpah, Juno cuma pengin tidur.

Namun, entakkan lagu tersebut seakan melubangi telinga. Diambilnya bantal terdekat, sengaja digunakan untuk membenamkan kepala, berharap nggak mendengar sedikitpun suara dunia. Sialnya reff lagu tersebut terus terulang.

Tiga menit bertahan, dia berakhir berteriak bersama James Hetfield. Matanya terbuka lebar, tubuhnya terangkat duduk. Bantal yang dia dekap sudah terlempar ke sembarang tempat.

"Cibai," umpat Juno pelan. Dilihatnya nama yang tertera pada ponsel di atas nakas. Belum memencet tombol angkat saja kepala belakang Juno sudah terasa berat, entah karena bekas alkohol semalam atau itu reaksi spontan melihat nama Mama.

Lima belas panggilan masuk. Agaknya Mama telah mengerahkan seluruh tenaga yang ada. Nggak mau makin sumpek, Juno akhirnya mengangkat telepon tersebut.

"Halo, Mother! Good morning!"

"Morning katamu? Indonesia bagian mana yang masih MORNING?!"

Ledakan suara Yang Mulia di ujung sana memporakporandakan speaker Juno. Mengejutkan cowok itu hingga melenyapkan kantuknya. Juno melongok ponsel, menemukan kini jam menunjuk angka empat. Aah... "Good subuh kalau gitu. Waduh, nggak nyangka bisa bangun jam segini. Lanjut jogging enak kali, ya?" celetuk Juno.

"JOGGING DARI HONGKONG!! BUKA JENDELA SANA!!"

Kalau gini caranya Juno beneran pengin buang benda itu ke kloset. Teriakan Mama mengalahkan teknik whistle-nya Whitney Huston. Dengan segenap kekuatan jiwa, walaupun rasanya kasur empuk itu menarik separuh kehidupannya, Juno tetap menuruti kata Mama. Dibukanya lebar-lebar gorden serta pintu balkon indikos super eksklusif itu sehingga dia bisa melihat bagaimana suasana di luar. Dari hawa-hawanya sih sore, ya.

"Jam segini baru bangun, Ju?" beringas Mama. "Semalem ke mana? Mabok?"

"Ya elah, mana pernah sih Juju mabok? Juju aja nggak tau itu kegiatan apa," balas Juno bergidik sambil menyalakan selinting ganja... nggak dong, rokok maksudnya. "Ya ampun, tapi dari namanya aja udah negatif, sangat nggak cocok dengan kepribadianku," sambung Juno kemudian.

Juno's BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang