Bab 2 (Sekolah)

1.2K 116 0
                                    

Selamat membaca




"Itu yang dibonceng Leo siapa?"

"Leo akhirnya pangeranku tiba."

"Leo, anak kita udah nunggu di rumah, sayang."

"Leo, ayo pacaran sama aku."

Sampai di sekolah, Leo dan Leon disambut oleh pekikan para siswi di sekolah itu yang sepertinya tertuju pada Leo.

"Fans gua di sekolah ini lumayan banyak juga ya," ucap Leo kepada Leon sambil menyombongkan diri.

"Dasar sombong, fans gua lebih banyak kali," ucap Leon membalas perkataan Leo dengan sinis. Setelah itu, ia langsung pergi meninggalkan Leo dan menuju ke kelasnya.

"Eh, si Leo beneran berangkat sama Leon?"

"Bukannya Leo benci ya sama Leon?"

"Iya, malah biasa si Leo yang paling suka ngebuli adeknya itu."

"Adeknya memang pantas dibully si orang cupu gitu, hahaha."

"Mungkin Leo dipaksa nganterin Leon kali, kan dia penyakitan, wkwk."

Begitulah kata-kata yang Leo dengar dari para siswi yang membicarakan Leo dengan Leon.

"Ternyata dulu Leo suka ngebully Leon ya? Padahal kan dia adek kandungnya," batin Leo bingung dengan perlakuan Leo asli terhadap Leon.

Pada saat Leo masih memikirkan tentang sikap Leo, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya sampai ia tersadar dari pikirannya.

"Ngapain lu bengong disini?" tanya pemuda yang menepuk pundaknya itu.

"G...gua gak apa-apa kok, lagi mikirin sesuatu aja. Lu sama yang lain ngapain disini, Juan?" ucap Leo yang membalas ucapan pemuda itu, yang ia ingat dari ingatan yang diberikan Leo asli nama pemuda tersebut adalah Juanendra Xaverius Agustin.

"Ini kan parkiran ya, jadi kita disini buat markirin motor lah," ucap pemuda lain yang bernama Andrean Putra Kusuma sambil menjitak kepala Leo.

"Iya, mana tadi tumbenan banget berangkat bareng Leon. Biasanya mah gak mau lu," ucap pemuda lain yang juga ikut bertanya kepada Leo, yang tak lain adalah Angga Aditya.

"Disuruh papa gua tadi, udah mau jam 07.00, kayanya ayo ke kelas," ucap Leo mengajak teman-temannya untuk segera ke kelas.

⏱️⏱️⏱️

Di sisi Leon,

"Apa-apaan si dari tadi yang diomongin Leo mulu, mana pada ngejelekin gua lagi," batin Leon kesal dengan pembicaraan mereka tentang ia dan Leon yang berangkat bersama pagi tadi.

Tiba-tiba ia dikagetkan oleh gebrakan pada mejanya.

"Lu apain, bang Leo, sampe mau nganterin lu?" ucap seorang pemuda laki-laki yang tadi mengebrak meja Leon dengan sinis.

"Apa masalahnya sama lu? Orang dia abang kandung gua kok," ucap Leon tak kalah sinis menatap pemuda itu yang jikalau tidak salah bernama Alaric Gregory Alexander.

Alaric bisa dibilang cukup, bahkan sangat, dekat dengan Leo. Bahkan waktu itu Leo asli pernah mengatakan bahwa ia lebih memilih jika Alaric yang menjadi adiknya daripada Leon.

"Heh, anak penyakitan kaya lu itu cuma bisa jadi beban buat bang Leo. Orang bang Leo sendiri yang bilang dia malu punya adek kaya lu," ucap Alaric dengan nada mengejek.

Belum sempat membalas perkataan Alaric lagi, seorang guru perempuan pun masuk, sehingga Alaric langsung pergi ke bangkunya.

To be continued...

Haloo ..siapa ni yang nungguin cerita ini update??Maaf ya hiatus lama soalnya mau ngelanjutin cerita sebelah dulu hehehe..

Jangan lupa vote dan komen biar aku tambah semangat..byeee

Transmigrasi TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang