Bab 6 (Pulang)

934 75 17
                                    

Selamat membaca




Keesokan harinya...

"Jadi gimana kondisi adek saya dok?Apakah sudah boleh pulang?"Tanya Leo kepada seorang dokter yang setelah selesai memeriksa leon

Karna semalam Leon mau menurut dan juga ia sudah berjanji kepada Leon untuk mengijinkan leon pulang,pagi ini Leo memintak dokter memeriksa kondisi Leon sambil menanyakan bahwa Leon sudah diijinkan pulang atau belum.

"Kondisi adik anda sudah membaik dan susah diijinkan untuk pulang hari ini tetapi obat dan vitaminnya harus diminum teratur dan tidak boleh terlalu lelah "Ucap dokter tersebut menjelaskan

"Baik dok,makasih atas sarannya"balas Leo,lalu dokter tersebut pamit undur diri karna masih harus memeriksa pasien lain.

"Nah dengerin tu kata dokternya pokoknya harus rutin minum obat dan ga boleh kecapean paham?"Tanya leo kepada Leon saat dokter tersebut sudah keluar dari ruangan Leon.

"Iya paham ,udah ayo pulang bang udah bosen disinii"Rengek Leon kembali.Leo hanya tersenyum dan mengacak rambut leon gemas.Setelah itu ia pun membereskan baju baju leon.

Selesai membereskan barang Leon merekapun segera pulang menggunakan mobil Leo.

"Bang, mama sama papa kok ga ada jenguk gue kemarin?" Tanya Leon menghentikan keheningan dalam mobil tersebut.

"Mereka ada kerjaan ke luar kota selama sebulan, makanya ga ada jenguk lu," jawab Leo.

"Ohh pantes ga ada keliatan. Oh ya bang, besok gue udah boleh masuk sekolah ga?" Tanya Leon.

"Ga ada istirahat dulu, besok sampe bener-bener sembuh, lusa baru boleh masuk sekolah lagi," jawab Leo sambil menoleh ke arah Leon.

"Boleh lah bang, udah bosen gue dirumah sakit kemaren, masa harus diem dirumah lagi besok," ucap Leon memohon.

"Yaudah boleh deh, asalkan obatnya jangan sampe lupa diminum dan jangan kecapean, inget!" Ucap Leo terpaksa mengijinkan karena Leon sudah memohon seperti itu.

"Oke siap. Janji ga bakal telat minum obat dan ga kecapean di sekolah," ucap Leon senang dan hanya dibalas senyuman lagi oleh Leo.

"Yaudah tidur aja dulu, nanti kalau dah sampe mansion biar gua bangunin," ucap Leo menyuruh Leon untuk tidur terlebih dahulu agar kondisinya lebih cepat pulih. Leon pun hanya mengangguk dan langsung tertidur karena ia memang sedang mengantuk.

Setelah sampai di mansion, Leo tidak tega membangunkan Leon, sehingga Leo menggendong Leon ke kamarnya.

"Selamat tidur, Leon. Cepet sembuh ya, adek abang," ucap Leo sebelum mengunci kamar Leon.

Didalam mimpi, Dika bertemu dengan Leon di dalam alam mimpinya.

"Halo, Dika, gimana tubuhku?" Tanya Leon sambil tersenyum.

"Lu Leon kan? Kenapa lu disini? Balik sana ke tubuh lu, gua juga mau balik ke tubuh gua," ucap Dika kepada Leon.

"Kamu yakin mau balik ke tubuh kamu? Bukannya disana kamu menderita ya?" Ucap Leon sambil menatap wajah Dika.

"Tapi dengan begini, gua juga rebut kebahagiaan lu, Leon. Gua gamau," jawab Dika kembali.

"Gapapa, aku juga udah ikhlas kok. Lagipula, disini aku juga ga ngerasain sakit lagi dan aku lebih bahagia disini," ucap Leon.

"Kalau memang itu yang lu mau, gua gabisa ngomong apa-apa lagi. Tapi gua masih bingung kenapa Alaric kayak nempel banget ke Leo?" Tanya Dika bingung.

"Sebenarnya dulu aku sama bang Leon itu akrab banget kayak adik sama kakak biasanya, tapi semenjak kejadian itu..." Ucapan Leon terputus saat tiba-tiba tubuhnya menghilang.

"Kayanya kamu harus cari tahu sendiri deh soalnya waktu aku disini udah habis," ucap Leon.

Sebelum Dika bertanya lebih lanjut, tubuh Leon sudah menghilang dari sana.

To be continued...

Halooo pada kangen gak nih sama aku??Udah lama banget kayanya ga update??.

Kedepannya aku bakal coba biar lebih teratur lagi buat lanjutin cerita ini, mumpung libur juga kan ya??

Oke, jangan lupa vote dan komen biar aku lebih semangat buat lanjut.
Bye

Transmigrasi TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang