Bab 4 Aruna menghilang?

263 14 4
                                    

Pertama kali Raka bertemu dengan Aruna itu ketika pesta ulang tahun gadis itu yang ke tujuh belas tahun. Diadakan di hotel bintang lima dengan dekorasi yang meriah Raka diundang sendiri oleh Samudera.

Katanya sih untuk memeriahkan suasana tapi nyatanya kehadiran dirinya serta temannya sama sekali tidak penting hanya segelintir semut ditengah dua ratus tamu undangan yang ada.

Tapi karena itu Raka bisa berkenalan dengan Aruna. Remaja cantik dengan sifat ceria.

"Aku Aruna kak." Gadis yang tidak pernah melunturkan senyum bak matahari di malam hari itu mengulurkan tangan padanya.

Raka langsung menyambutnya. "Raka." balasnya tersenyum tipis.

Itulah awal pertemuan mereka. Dan setelah itu Raka mulai sering main ke Rumah Samudera. Merecoki Samudera ataupun numpang makan di sana dengan dua temannya. Tak menyangkal, mereka juga menjadi dekat dengan Aruna.

Tidak ada yang bisa menolak pesona Aruna. Gadis ceria yang bisa menempatkan diri dimana pun. Manja tapi tidak menyebalkan, suka ngambek tapi menggemaskan.

Raka tahu Aruna menyukainya, apalagi setelah apa yang telah dia lakukan. Raka sering membantu Aruna entah saat terlibat pertengkaran dengan temannya hingga orang tuanya dipanggil atau saat Aruna tersesat di jalan, Raka yang menjemputnya. Banyak waktu yang mereka lewati bersama sampai Aruna sendiri mengungkapkan perasaannya.

"Kak, aku suka sama kak Raka."

"Aku juga suka sama Runa." ucap Raka pada Aruna.

"Beneran?" Binar mata Aruna terlihat.

"Kan, kamu itu adek aku?"

"Ih, aku itu bukan adek kak Raka, aku adeknya kak Sam yah!" Aruna memukul dada Raka dan membuat sang empu terkekeh.

"Aku beneran suka sama kak Raka loh... Mau jadi pacar aku yah? Nanti aku traktir es krim deh?" Pintanya lagi.

Dikira jadi pacar semudah beli es krim. Raka terkekeh.

"Aku nggak pacaran Run."

"Ya terus... Selama ini kakak deket sama cewek kalau bukan pacaran itu apa namanya?"

"Mau aku kasih tau?" Mengangguk penasaran Aruna menunggu.

"Nanti saja, kamu masih bocil!" Raka langsung mengacak rambut Aruna gemas.

"Ihh... Aku udah gede yah kak! Udah mau delapan belas tahun! Temen-temen aku bahkan udah punya pacar."

"Terus kamu juga mau pacaran gitu?"

"Iyalah makannya aku tembak kakak. Aku cuman mau pacaran sama kakak!"

"Pacaran sama aku serem loh Run.."

"Seremnya gimana sih... Coba..."

"Aku nanti bisa dibunuh sama kakak kamu."

"Bodo amat, kalau sampai kak Sam kayak gitu, aku yang lebih dulu bunuh dia."

Raka tertawa sampai perutnya sakit.

"Bisa saja kamu Run." Raka mengacak rambut Aruna lagi.

Yah, awalnya Raka menganggap Aruna sebagai adiknya. Sampai kejadian itu pun terjadi, Raka menjemput Aruna di tempat Les. Keadaan sedang hujan dan mereka pun memutuskan untuk mampir ke rumah Raka karena tujuan itulah yang paling dekat dengan tempat Les Aruna.

Mereka sampai dengan keadaan lumayan basah. Raka menyuruh Aruna mandi, karena bajunya basah, tapi gadis itu masih bergeming ditempatnya.

"Runa sana mandi-"

Cup

Untuk pertama kalinya Aruna menciumnya. Gadis nakal itu telah membangkitkan hasrat lelaki yabg sudah Raka tidurkan sejak tadi. Melihat seragam Aruna saja yang mencetak bagian dada gadis itu membuat Raka menggeram dalam hati.

Hamil Anak Sahabat KakakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang