37. unexpected

740 51 4
                                    

_
_
_

Selepas classmeeting yang terselenggara selama seminggu, hari ini sekolah udah mulai libur.

Hari yang dinanti-nanti semua siswa maupun siswi. Termasuk pula Allen. Niatnya dia mau rebahan aja seharian di hari pertama, ngumpulin tenaga, terus besok-besok nya mau kencan sama Juan tiap hari.

"Al, mama berangkat dulu ya" teriak Rossa dari depan kamar Allen. Namun sang empu masih merem di jam 7 pagi ini

"ALLEN??"

"IYAAA MAMAAAA. Al ngantuk buanget" Allen bales teriak tapi matanya masih merem

"dasar anak laki! yaudah nanti kalo sarapan ada ayam pop di kulkas tinggal angetin" kemudian wanita cantik itu melenggang pergi untuk bekerja

Perasaan Allen baru juga dia tidur lagi setelah mamanya berangkat tadi, ehh ada yang gedor-gedor pintu kamarnya.

Padahal 2 jam setelahnya :^

"SIAPA SIH?! GANGGU ORANG AJA MONYETTT!" teriak Allen frustasi.

Gak ada sautan dari luar, namun pintu nya masih di gedor-gedor. Dipastikan itu bukan Juan ya, karena kalo Juan pasti jawabnya 'your boyfriend'.

Hal itu membawa Allen berdiri dengan kaki dihentak-hentak in menuju pintu.

Klik

Senyuman manis langsung tersuguhkan. Allen mencoba ngucek-ngucek mata beleknya guna memastikan apa yang dilihatnya ini

"B-bang Gio?"

Orang itu, abang kandung Allen, Regio Amerta, mengangguk masih dengan senyum yang sama.

"Aaakkkk!!" dengan gerakan cepat Allen menubrukkan badannya ke badan Gio.

"Kangen abaaanggg" katanya sembari mengusak-usak rambut ke dada Gio seperti yang suka ia lakukan sejak dulu

"Tinggi nya kok gak nambah?" celetuk Gio.

Memang, tinggi Allen hanya sebatas mulut Gio sejak kelas 11.

"Gapapa. Pengennya segini aja" ucap Allen sembari mendongakkan kepalanya tanpa melepas pelukan

Gio sangat maklum. Adik kesayangannya ini emang manja padanya. Sejak ditinggal oleh papa mereka, Allen jadi lebih lemah dan selalu menggantungkan apapun ke Gio.

"Abang kapan pulangnya? Kenapa gak ngabarin??"

Gio membelai sayang rambut hitam lurus Allen, "kemarin jam sebelas malem. Kata mama Al udah tidur jadi gak abang samperin ke kamar"

Gak bisa dipungkiri Gio juga udah lama memendam kangen untuk adiknya ini. Dulu terbiasa bersama setiap hari, lalu Gio beranjak dewasa dan bekerja ke luar kota yang mengharuskan mereka berpisah.

Pulangnya hanya setahun sekali, akhir taun kaya gini, namun taun kemarin Gio ada tugas ke luar Negeri selama 3 bulan jadi gak bisa pulang.

Mereka berdua tiap hari kontakan tapi gak intens karena Gio yang harus fokus dengan pekerjaan nya.

"Kenapa gak bilang kalo mau pulang? Kan Al bisa tungguin sama mama"

Gio senyum gemes dan mencium bibir Allen singkat, "Kan suprise"

Allen mengerjapkan matanya beberapa kali. Meski dulu hampir tiap hari Gio akan menciumnya seperti itu, tapi kali ini beda, Allen udah gede, Allen udah pernah cipokan sama cowo lain, jadi rasanya aneh.

Karena melihat ekspresi menggemaskan Allen, Gio mendaratkan bibir nya sekali lagi."Kenapa?"

"Kok cium?" cengo Allen

JUAN | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang