2

13 12 19
                                    

"Haellllllll" teriak Hazel.

Sekarang ini, Hazel berada tepat di depan rumah Hael. Karena tidak sabar untuk bertemu dengan sahabatnya itu, Hazel memilih langsung masuk saja kedalam rumah Hael.

"Tante, Hael nya dimana?" Tanya Hazel kepada Rose-tante Hael.

Rose adalah Tante Hael. Gael hanya tinggal bersama rose dan juga om nya yaitu Jems.
Orang tua Hael, berada di lain kota, yang membuat Hael hanya bertemu dengan orang tua nya di saat hari libur saja.

Hael tidak merasa kesepian, malahan Hael berpikir ini sudah lebih dari cukup.
Hael mempunyai orang-orang yang sayang kepadanya, ia mempunyai orang tua yang sangat berkecukupan, dan mempunyai keluarga yang sangat harmonis. Jadi untuk apa lagi ia harus mengeluh?

"Hael nya lagi tidur di kamarnya tuh" tunjuk Rose "kamu masuk aja, bangunin dia, sekalian Tante mau ngajak makan bareng di bawah"

Basel tersenyum senang, lagi pula ia kan belum makan juga. Perutnya sudah keroncongan.

Hazel berjalan memasuki kamar sahabat nya itu. Disana terdapat Hael yang sedang tidur dengan sangat lelap.

Hazel sedikit ragu untuk membangunkannya, tetapi ini sudah sangat siang, Hael pasti belum makan siang.
"Hael" panggilnya

"Hael bangun, ayo kita makan dulu. Tante Rose masak enak loh" ia menggoyang-goyangkan badan Hael, tetapi sahabatnya itu tidak juga bangun-bangun.

"Haellllll" rengeknya karena sudah lelah melihat Hael yang tidak juga bangun.

Hael membalikkan badannya kearah Hazel, dengan mata yang masih terpejam.
Seketika Hazel terpaku, ia bisa melihat wajah Hael dengan jarak yang sedekat ini.

Hael terlihat sangat tampan.

"hmm" gumamnya.

"a-ayo makan!" ujarnya terbata-bata.

Saat itu juga Hael membuka matanya, di depannya, terdapat Hazel yang melihatnya tanpa kedip "kangen"

"Hah" Hazel melongo, apa dia salah dengar?

Ini pertama baginya, Hael mengatakan bahwa ia rindu kepada Hael
"Aku kangen kamu Zel" ucapnya.

"aku disini" Hazel tidak tahu harus menjawab apa lagi, sebenarnya perempuan itu juga sangat merindukan sahabatnya ini, tetapi mulutnya seperti tertahan sesuatu yang membuat ia tidak bisa mengatakannya.

"kamu pulang sekolah sangat lama, lihat tuh udah jam berapa" tunjuknya kearah jarum jam
"Padahal masih bocah esde, tetapi udah sibuk banget kayak anak kuliahan aja" cibirnya

"Aku tuh udah pulang sekolah dari jam 11:30 tauu, tapi papa yang terlambat jemputnya" jawabnya.

"Nanti kalau aku udah di ijin bawa motor, aku yang bakalan anter jemput kamu ya, biar aman"

"kalian berdua cepat sini turun ke bawah" teriak Rose.

akhirnya Hazel dan juga Hael segera turun ke bawah, karena sudah mendengarkan panggilan dari tante nya.

Hazel melihat kearah meja makan, disana terdapat ayam bakar dan juga ikan bakar.
perempuan itu sudah tidak sabar untuk memakannya
"enak banget tante" puji nya.

memang benar apa yang di katakan oleh Hazel bahwa makanan yang telah di buat oleh Rose benar benar sangat enak!

Rose tertawa mendengarkan pujian Hazel "bukan kah masakan tante selalu enak?"

ini bukan kali pertama bagi Hazel untuk mencicipi makanan buatan Rose, malahan sudah berkali-kali, tetapi tidak setiap hari.

"selalu enak tante, waktu itu aku udah makan udang balado, pangsit ayam, nasi goreng, terus sekarang ayam bakar dan juga ikan bakar. semuanya enak banget" Hazel bertepuk tangan.

Hael yang melihat kedua perempuan yang berada di depannya ini hanya bisa pusing.
"makan sana" suruhnya kepada Hazel

Hazel mencibirkan bibirnya, dia kesal dengan Hael yang tiba-tiba saja mengganggunya untuk memuji-muji Rose.

Rose yang melihat kedua anak tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya
"tadi gimana sekolah kalian?" tanya Rose
"oh iya, Hazel kan pindah ke sekolah baru juga ya, gimana suasana disana?"

Hazel menghela nafasnya, mengingat sesuatu yang membuat nya kesal, menghilangkan moodnya.
"aman-aman aja kok tan, mereka semua baik-baik" bohongnya

"bohong dia tan" celetuk Hael tiba-tiba.

seketika Hazel melihat kearahnya, ia mengerutkan keningnya, kenapa Hael bisa bilang begitu?
"bener tan"

"gausah percaya dia tan" ucap entengnya.

"udah-udah lanjut dulu makannya"

___

"sekolahnya ga enak kan?" tanya Hael. disini Hael dan Hazel berada di taman belakang rumah Hael.

taman ini adalah taman mereka berdua, mereka selalu bermain disini, dan membuat rumah pohon yang berada tepat di depan mereka.

Hazel hanya bisa tersenyum "iya" jawabnya singkat, ia tidak ingin mengingat kejadian tadi pagi, karena besok dia pasti merasakan hal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hazel hanya bisa tersenyum "iya" jawabnya singkat, ia tidak ingin mengingat kejadian tadi pagi, karena besok dia pasti merasakan hal yang sama.

"mau denger" pinta Hael pelan.

Hazel menggeleng tidak mau. perempuan itu memainkan jari-jari tangannya, sambil menundukkan kepalanya

"aku janji, kalau kamu udah gede, kamu bakal aku jagain terus. sekarang aku ga bisa janji, karena aku takut" Hael menggantung ucapannya membuat Hazel yang tadi nya menunduk seketika mengangkat kepalanya dan melihat kearah Hael.

"kenapa? tanya Hazel pelan

"aku tau, untung sekarang aku ga bisa jagain kamu, karena aku pun masih kecil juga"

Hael berjalan kearah Hazel, ia menatap manik cokelat milik Hazel.
"terus sama aku ya?"

Hazel tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Hael.
lelaki itu memintanya untuk terus bersamanya, emangnya dia mau kemana?

"ini aku sama kamu terus ko El"

Hael menggeleng "bukan untuk sekarang, tapi untuk nanti dan selama-lamanya"

cup

Hazel membelalakan kedua matanya, ia sangat terkejut karena tiba-tiba saja Hael mencium pipi kanannya.

Hazel tidak mengerti dengan perasaannya yang tiba-tiba ini. jantungnya pun berdetak dengan sangat kencang. ia tidak aman sekarang. hatinya tidak aman berada di dekat Hael.

"kamu ga akan kemana-mana kan?" tanya Hazel memastikan

"aku disini, ga akan kemana-mana"

"janji?"

"janji."

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang