hari ini adalah hari kedua bagi Hazel untuk berada di dalam lingkungan yang membuatnya tidak aman dan tidak tenang.
"eh udah ada Hazel" ucap Kalea yang di sebelahnya terdapat Brev dan juga Irene.Hazel terdiam, kaki nya menjadi susah untuk melangkah kedepan setelah mendengarkan suara itu.
"kenapa?" tanya HazelKalea tersenyum mengejek, perempuan itu berjalan kearah Hazel yang masih diam di tempat.
brushh
Hazel terpenjat kaget, ketika Kalea menyiramkan air putih tepat di depan wajahnya.
Hazel tidak habis pikir bahwa Kalea akan bertindak sejauh ini.
Hazel ingin membalas perbuatan Kalea tetapi nyalinya tidak begitu besar untuk behadapan dengan Kalea. Kalea sadar bahwa dirinya lemah."lo apa-apaan si" suara itu membuat Kalea dengan hitungan detik langsung melihat kearah belakangnya
disana terdapat Emma yang memperhatikan Hazel di perlakukan seperti tadi.
"lo punya otak ga si Kal?" tanya Emma
"kalau punya di pake bukan di pajang doang!""lo ga usah deh ikut campur" balas Kalea tidak takut.
"itu sahabat gue, yakali gue ga ikut campur" Emma melirik kearah mereka bertiga dengan wajah yang meremehkan
"awas atau gue patahin kaki lo bertiga"Emma menarik Hazel dari kerumunan anak-anak yang menonton aksi Kalea tersebut
"ijin aja, besok baru masuk aja Zel"Hazel mengangguk, lagi pula ia tidak akan memasuki kelas dengan basah kuyup seperti ini, bisa-bisa ia akan kena marah oleh guru yang akan mengajar nanti.
___
Hazel sudah berada di rumahnya, tadi ia meminjamkan handphone milik Emma untuk menghubungi papanya.
Hazel berbohong kepada Frederick bahwa ia ijin dari sekolah karena badannya yang tiba-tiba tidak enak.
Hazel menengkup wajahnya di depan jendela, di depan sana terdapat rumah milik Hael.
benar rumah mereka memang berdekatan, dan bersampingan.ia menjadi mengingat kejadian kemarin, dimana Hael mencium pipinya. Hazel memegang pipi kanannya yang di cium oleh Hael.
ia menjadi malu-malu sendiri karena mengingat hal tersebut.
"hazell" teriak Hael dari bawah jendela.
Hazel melihat kearah bahwa sana, ia melihat Hael yang sedang mengendarai sepedanya
"ayo main sini" ajak lelaki itu.dengan cepat Hazel berlari ke arah bahwa, ia membuka kan pintu rumahnya, dan kembali menutupnya setelah ia berada di luar rumah.
"kamu kenapa pulangnya cepet?""ya kamu sendiri kenapa ga sekolah coba?" tanya balik Hazel, karena ini masih pagi sekitar jam 9.
"males" jawabnya "aku mau hari ini kita jalanin full day untuk bermain" lanjutnya
"kan besok bisa, besok juga bisa"
"aku mau nya sekarang"
mau tidak mau Hazel akhirnya mengikuti ucapan Hael. Hari ini mereka akan menghabiskan waktu bermain bersama seharian.
"Hazel, Hael" teriak seseorang dari arah belakang mereka.
Hazel Dan Hael pun membalikkan badan mereka untuk melihat siapa yang memanggil mereka berdua.
"Kenapa Ngel?" tanya Hazel
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fictiondua sahabat kecil yang tumbuh bersama dalam sebuah kota kecil yang tenang. Mereka adalah pasangan tak terpisahkan, berbagi segala hal dari tawa hingga air mata. Namun, ketika remaja menghampiri mereka, perasaan Hazel mulai berubah. Hazel menyadari b...