Chapter 3

157 11 0
                                    

Hari ini adalah akhir pekan atau hari minggu, seperti yang telah orang tua radit katakan bahwa hari ini mereka akan melakukan pertemuan dengan orang yang akan dijodohkan dengan radit. Saat ini jam menunjukkan pukul 18.12 WIB, sementara pertemuan mereka akan dilaksanakan pukul 19.00 WIB.

"Raditt.. ayo cepat turun nak, kita akan berangkat sebentar lagi." Panggil fannie.

"Iya ma, bentar." Sahut radit dari dalam kamarnya.

Lalu tidak lama, radit pun keluar dari kamarnya.

"Ya ampun anak mama ganteng banget, udah mau punya calon aja." Ucap fannie sembari terkekeh.

"Radit kan emang ganteng ma, mama baru nyadar?" Ucap radit dengan PD-nya.

"Gantengan juga papa." Ucap navarro tidak kalah PD.

Fannie pun tertawa melihat kelakuan suami dan anaknya ini. "Iya iya kalian berdua ganteng kok, ga mungkin cantik." Ucapnya.

"Udah yuk mending kita berangkat sekarang." Lanjutnya.

~•~

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 18.55 WIB, Radit beserta orang tuanya sudah sampai ditempat yang telah mereka janjikan, namun belum ada tanda tanda kedatangan dari pihak sebelah. "Ma, pa kok belum pada dateng sih?" Ucal radit yang sudah mulai jenuh menunggu, padahal baru 10 Menit.

"Bentar lagi dit, mungkin jalannya macet." Jawab navarro.

30 Menit kemudian, datanglah dua orang berjenis kelamin perempuan yang menghampiri meja mereka "Maaf, kami malah terlambat." Ucap salah seorang perempuan yang usianya sudah matang.

Suara tersebut membuat radit, yang sedang fokus pada ponselnya mengalihkan pandangannya melihat arah suara, namun ia malah salah fokus pada seorang gadis yang berada dibelakang wanita yang berbicara tadi "Itu kan.." Batin radit.

"Ah, tidak apa," Ucap fannie.

"Mari duduk." Lanjutnya.

"Saya jadi merasa tidak enak membuat kalian menunggu lama." Ucap wanita tadi.

"Tidak apa, tidak perlu dipikirkan," Ucap fannie.

"Silahkan duduk kalian berdua." Lanjutnya. Kedua wanita itu pun duduk dibangku yang berhadapan dengan radit.

"Radit kenalkan, ini adalah putri dari teman papa yang akan papa jodohkan dengan kamu, namanya adalah Aruna, dan ini adalah kakak sepupunya namanya Asyifa." Ucap navarro memperkenalkan dua orang tadi

Radit mengangguk tanda paham "Radit." Ucapnya memperkenalkan dirinya. "Kakak sepupu? kok ga sama ortunya?" Batin radit bertanya tanya.

Aruna dan asyifa pun mengangguk "Ya ampun, anaknya ganteng banget tan." Ucap asyifa sembari tersenyum.

"Ah kamu bisa aja." Ucap fannie sembari terkekeh.

"Sekarang saya mau langsung saja, kalian berdua kami jodohkan," Ucap navarro, sementara yang lain hanya mangut mangut saja termasuk radit dan aruna.

"Dan pernikahannya akan diadakan 2 minggu dari sekarang." Lanjutnya.

Hening...

1 detik

2 detik

3 detik

"Uhukk uhukk.." Aruna tersedak minumannya.

"Hah?! maksud papa apaan 2 minggu lagi? kita masih sekolah pa.. nanti aja lah nikahnya abis lulus, emang ga bisa ya tunangan dulu gitu?" Bujuk radit.

"Ga bisa, pokoknya 2 minggu lagi kalian langsung nikah." Ucap navarro.

RADINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang