PROLOG

385 18 9
                                    

Radithya Danendra, seorang murid di SMA Cakrawala baru saja pulang dari sekolahnya.

"Maa, Adit pulang.." Ucapnya sembari memasuki rumah.

Saat Radithya sampai diruang keluarga, ia mencium bau masakan yang harum, ia pun langsung pergi ke dapur dan mendapati ibunya -Fannie Radeva- sedang memasak.

"Mama masak apa?" Tanya Radithya yanh tengah berdiri di samping ibunya itu.

"Ohh kamu sudah pulang, nak. Ini mama bikin soto." Jawab Fannie.

Radithya pun hanya mangut-mangut saja.

"Sekarang kamu mending bersih bersih dulu, mandi terus istirahat, nanti kalo papa udah pulang mama panggil buat makan malam." Ucap Fannie.

"Iya ma." Ucap Radithya sembari pergi ke kamarnya.

Waktu pun sudah menunjukkan untuk waktu makan malam, dan Radithya masih berada dikamarnya.

"Aditt, turun sayang, kita makan malam dulu." Panggil Fannie di depan pintu kamar putranya.

"Iya ma, bentar lagi adit turun." Sahut sang putra.

Radithya atau yang biasa di sebut Radit pun turun ke bawah dan mereka memulai makan malam mereka dengan tenang.

"Nak, ada yang mau papa sampaikan." Ucap papa Radit -Navvaro Danendra-

"Apa, pa?" Tanya Radit penasaran.

"Kamu akan kami jodohkan ya." Ucap Navarro yang tentu saja membuat sang putra terkejut bukan main. Pasalnya, ia masih sekolah dan tiba tiba saja di jodohkan.

"Loh pa, kok gitu sih. Adit gamau." Tolak Radit.

"Ayolah nak, Papa mohon yaaa." Pinta Navarro mencoba membujuk putra tunggalnya itu.

"Enggak, Adit gamau pokoknya. Gimana kalo nanti orang yang papa jodohin sama Adit itu orang yang ga bener. Lagian adit juga masih sekolah kan. Pokoknya Adit gamau." Tolak Radit.

"Papa bukan anak TK, pastinya papa juga pilih pilih. Orang yang mau papa jodohin sama kamu itu orang yang baik Radit, dia juga cantik, Dan yang pasti dia itu butuh sandaran. Kalo kamu tetep nolak papa sita semua aset yang sudah papa berikan." Ancam Navarro.

"Kok gitu sih.." Ucapnya tidak terima.

Radit pun mendengus pelan "Yaudah iya." Lanjutnya dengan wajah yang kesal.

Seketika Fannie dan Navarro pun tersenyum mendengar jawabannya.
"Nahh gitu dong, baru anak papa" Ucap Navarro sembari menepuk pelan pundak sang anak.

"Nanti minggu depan kita ketemu sama sama keluarga nya ya, sayang." Ucap Fannie pada Radit.

"Heumm." Radit hanya berdehem sebagai balasan dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
























Radithya Danendra

Radithya Danendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fannie Radeva

Navarro Danendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Navarro Danendra

Navarro Danendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




































Sorry kalo ga nyambung atau garing atau kaku atau lain lain, soalnya ini cerita pertamaku ehehhe. Mohon maaf jika ada typo.


Segitu aja dehh prolog nya ehhhe, gimnaa pendapat kaliann nihh?? kalo ada saran ayoo tuliss di komentarr.

Janlupp bintang nya yawwww

RADINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang