Chapter 10

187 4 13
                                    

Terdengar suara klakson yang saling bersahutan dijalanan yang begitu ramai, dan disinilah seorang radit terjebak, terjebak ditengah kemacetan lalu lintas yang sangat padat. "Ishh macet banget anjir." gerutu radit.

Radit melihat ke sekeliling, dan memutuskan untuk menepi terlebih dahulu. Ia membawa motornya ke pinggir jalan dimana terdapat sebuah kantor polisi, ia duduk dikursi yang berada di trotoar jalan sembari menunggu jalanan lebih kondusif. Ia pun mengeluarkan ponselnya untuk dan memainkan ponsel miliknya.

Saat sedang asyik memainkan ponselnya, mata radit tidak sengaja menangkap sebuah siluet yang tampak tak asing baginya keluar dari kantor polisi. Radit menajamkan matanya untuk memperhatikan sosok tersebut, 'huh? aruna? ngapain dia ke kantor polisi?' batin radit. Ya, sosok yang tak sengaja radit lihat adalah aruna. Namun radit tidak terlalu memikirkannya dan memilih untuk pergi dari sana, melanjutkan perjalanannya menuju rumah farraz karena jalanan sudah tidak se macet sebelumnya.

~•~

Disisi lain, aruna sedang berjalan sembari menunduk dan tidak memperhatikan jalanan, hingga tanpa sengaja ia menyenggol seseorang.

"Eh, sorry.." ucap aruna sembari mengangkat pandangannya.

"Loh, zee?"

"Eh, runa?" ucap orang yang tak sengaja aruna senggol yang ternyata itu adalah zee.

"Kalo jalan tuh jangan nunduk gitu, liat jalannya." ucap zee.

"Hehe, lu mau kemana zee?" tanya aruna.

"Ke supermarket, mau beli stok camilan. Ikut ga? ikut ya, temenin gue." ucap zee sembari meraih pergelangan tangan aruna.

"Gue aja belum ngejawab main tarik." ucap aruna.

"Gue maksa bukan nanya." ucap zee.

Aruna pun menghela nafas, "Iya deh."

Sesampainya di supermarket, zee dan aruna pun mengambil keranjang belanjaan, "Loh, lu juga mau belanja na?" tanya zee.

"Sekalian aja deh." jawab aruna.

Mereka berdua pun pergi ke tempat makanan ringan dan mulai memasukkannya kedalam keranjang. masing-masing.

"Eh lu tadi darimana na?" tanya zee.

"Hm? ga darimana mana, lagi jalan-jalan aja." jawab aruna.

"Ehh, lu tau ga na?" tanya zee.

"Ga, lu belum ngasih tau." jawab aruna sembari memilih snack.

"Aelah, iya juga sih." ucap zee.

"Apaan emang?" tanya aruna.

"Tadi gue liat si mala ama si farraz, berduaan." ucap zee.

"Hah? serius zee?" tanya aruna tidak percaya.

"Beneran na, masa gue boong sih" ucap zee.

"Salah liat kali lu, perasaan mala ama farraz ga deket deh." ucap aruna.

"Ga na, gue ga salah liat. Gue beneran ngeliat mala ama farraz keluar dari boutique berduaan." ucap zee.

"Tapi dia ga ada bilang apa-apa kan?" ucap aruna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RADINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang