Sementara itu disisi lain, dimeja para most wanted SMA Cakrawala atau anak-anak geng scorpion, mereka kini sedang menatap sang leader dengan tatapan serius, atau mungkin hanya raga saja.
"Dit!" panggil raga kepada radit yang sibuk dengan ponselnya.
"Hmm." radit hanya membalasnya dengan deheman tanpa menengok sedikitpun.
"Jelasin!" Ucap raga dengan suara yg ckup keras sembari menggebrak meja.
"Hah?" tidak hanya radit yang mengatakan itu, tetapi tiga lainnya juga yaitu farraz, david, dan reyhan, mereka semua tidak mengerti apa sebenarnya maksud raga ini tiba-tiba meminta penjelasan.
"Jelasin apaan dah ga, gajelas bet lu." ucap david.
"Aishhh lu pada lupa ya?" ucap raga.
"Apaan?" tanya farraz.
"Ini tuh hari senin yang berarti kemarin hari minggu." ucap raga dengan ke gaje an nya.
"Iyalah bego, ga mungkin sekarang senin kemaren kamis." ucap reyhan dengan kesal karena temannya ini sangat tidak jelas.
"Lu pada beneran lupa? kan minggu lalu si radit ngomong kalo dia mau dijodohin, terus nanti ketemunya kalo weekend, yang berarti kemarin si radit tuh udah ketemu ama calon bininya." ucap raga panjang lebar.
"Lah.. iya juga." ucap david.
"Kalian apa ga penasaran wehh." ucap raga pada ketiga temannya itu.
"Penasaran lah, ayo dit kasih tau dong dit.." ucap david membujuk radit yang sedari tadi hanya menatap ponselnya.
Namun tidak ada sahutan dari radit "Lu lagi ngapain sih dit, fokus amat." tanya reyhan.
Namun radit masih tak menyahut, hingga raga pun melihat kearah telinga radit dan benar saja radit sedang menggunakan earphone nya, raga menengok kearah farraz yang duduk disebelag radit, raga mengkode farraz untuk mencabut earphone milik radit dan farraz pun mengerti, hingga didetik selanjutnya farraz langsung mencabut earphone radit yang tanpa kabel itu yang membuat sang empu nya kaget.
"Apaansih raz." ucap radit dengan wajah ditekuk.
"Noh disuruh si raga." jawab farraz sembari menunjuk raga yg duduk disebrangnya menggunakan dagunya.
"Ayo dit kasih tau temanmu yang ganteng ini siapa calon istrimu." ucap raga dengan PD nya.
"Huekk, najis gue." ledek reyhan.
"Sewot aja lu," ucap raga dengan ketus.
"Kasih tau napa dit, pelit amat ama temen sendiri." lanjutnya.
"Ntar ajalah males gue." jawab radit.
"Lahh.. tinggal ngomong doang anjir." ucap raga.
"Ntar deh gue kasih tau, tapi ga sekarang." ucap radit.
"Janji lu dit?" tanya raga memastikan.
"Iya anjir bawel lu kaya cewe aja." jawab radit.
"Hehe.."
"Eh dit, anak sebelah ngajak tanding minggu depan." ucap reyhan.
"Ha? minggu depan?" tanya radit memastikan.
"Iya dit, lu bisa kan dit?" ucap reyhan.
Radit berpikir sejenak, dan ia teringat tentang pertemuannya beberapa hari lalu, radit mengingat perkataan ayahnya yang mengatakan jika seminggu lagi mereka akan menikah, "Ahh.. gatau." jawab radit.
"Lah kok gitu sih dit?" tanya reyhan.
"Harus bisa pokoknya!" ucap raga.
"Kayaknya minggu depan gue ada urusan deh." ucap radit sembari mengambil minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADINA
AcakPerjodohan? Heii ayolah ini sudah jaman modern apa masih ada yang di namakan perjodohan. Tapi nyatanya sampai saat ini hal tersebut masih sering di lakukan, apalagi oleh orang orang yang masih mempertahankan adat istiadat dari nenek moyangnya. Dan i...