1

118K 607 13
                                    

"Lo udah tau belum guru baru yang ngajar IPA?"

"Tau, kemarin ngajar kelas kita pas kamu ijin sakit," kata Gea.

"Anak-anak pada ngomongin guru IPA itu yang katanya ganteng banget Ge, emang beneran ganteng?" tanya Disa.

"Pak Jean? menurut aku sih lumayan ganteng, tapi agak aneh gitu," ucap Gea mengingat guru baru yang mengajarnya kemarin.

"Aneh gimana?" protes Disa.

Gea berpikir sebentar sebelum menjawab, "Ya gitu deh," balas Gea tidak bisa menjelaskan.

"Dengar-dengar juga katanya dia anaknya yg punya sekolah ya," ujar Disa.

"Aku ngga tau, tapi kayanya bener soalnya cuma dia guru yang punya ruangan khusus sendiri gitu."

Disa mengangguk-angguk, lalu menopang dagunya di atas meja. "Gue penasaran sama guru IPA itu, temenin gue caper yuk nanti jam istirahat."

"Males ah, aku nanti harus belajar buat remidian matematika Dis," kata Gea merengek.

"Pokoknya nanti Lo harus ikut gue Gea! ga ada penolakan."

"Males ah kamu maksa," keluh Gea.

"Bodoamat, nanti gue tarik Lo biar temenin gue."

Gea mendesah pasrah menanggapinya.

Gea dan Disa mengikuti pelajaran seperti biasa dengan suntuk karena sedari tadi hanya mendengar suara membosankan guru yang sedang menjelaskan sejarah.

Tak terasa jam istirahat tiba, Disa tampak bersemangat sekali sedangkan Gea sebaliknya.

Disa menarik-narik tangan Gea untuk ikut. "Ayo Ge, gue mau liat pak Jean."

"Ya bentar, aku lagi beresin buku-buku dulu Dis."

Disa menunggu Gea membereskan alat tulisnya lalu setelah selesai mereka berdua pergi menuju ruangan guru baru.

"Kita udah sampe disini, terus mau apa?" tanya Gea kesal.

"Tenang aja, Gue udah persiapin rencananya kok," ujar Disa, namun saat Disa membuka pintu ruangan pak Jean ternyata pintu itu terkunci.

Sedetik kemudian suara dibelakang Gea dan Disa mengagetkan mereka berdua.

"Ngapain kalian di depan ruangan saya?"

"Pak Jean?" kaget Disa.

"Eh pak anu kita cuma anu...." Gea gugup bingung mencari alasan ia melirik Disa yang tak membantunya mencari alasan karena gadis itu malah terpesona melihat Jean.

sudut bibirnya tertarik melihat tingkah muridnya. "Anu apa Gea?"

"Ba—bapak inget nama saya?"

"Inget," jawab Jean.

"Kamu kan ketua kelas."

"Ohh, iya," ujar Gea canggung.

"Jadi ada apa kalian kemari?" tanya Jean.

"Anu pak saya boleh minta jelasin pelajaran yang kemarin bapak ajarin dikelas? waktu kemarin saya sakit. Bapak tenang aja, saya bawa makanan kok jadi bapak ga bakal kelaperan," kata Disa.

"Setelah istirahat juga saya akan mengajar dikelas kalian," ujar Jean.

"Tapi pak, kalo gitu saya ga ngerti dong karena ngelewatin kelas sebelumnya," kata Disa berusaha agar Jean mau memberikan waktunya.

"Yaudah ayo masuk, saya ajari di dalam."

"Aku balik ke kelas ya Dis?" bisik Gea.

"Yaudah sana," ujar Disa.

JeanGeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang