8

13.7K 117 2
                                    

⚠️
Beberapa menit kemudian, Gea keluar dari kamar mandinya dengan lingerie seksi yang dibeli Jean.

"Wow fantastic," ucap Jean terpesona.

Badan Gea sangat sempurna untuk ukuran anak SMA, dadanya terbentuk besar dan bulat sangat menggiurkan bagi siapapun, ia jadi ingin segera meraba dan melahap buah semangka itu.

Jean menepuk pahanya, mengode Gea agar duduk di pangkuannya.

Gea tampak malu-malu memakai pakaian terbuka seperti itu, kedua lengannya bahkan berusaha untuk menutupi dada dan belahan pahanya meskipun itu tidak berguna karena Jean masih dapat jelas melihatnya.

Gea melangkah menghampiri Jean, lalu duduk di pangkuan pria itu. "Pak, jangan lakuin itu ya?" pinta Gea.

"Ga bisa Gea, kita bakal tetep lakuin ini," ucap Jean lalu menindih Gea dan membungkam bibir seksi Gea dengan bibirnya.

Ciuman panas mengawali permainan mereka, lalu bibir Jean turun pada leher Gea untuk membuat tanda kepemilikan.

"Unghhh shhhh..."

"Aaahhh yahhh mhhh."

Jean mer emas paha atas Gea, lalu mengecup pucuk dada Gea yang masih tenggelam di dalam.

"Put, xng kamu udah mulai keluar nih," ujarnya melihat pucuk dada Gea segera menc uat.

"Nghhhhh aahhhh jangann pak Jean jangann."

Jean melepas kancing kemeja serta resleting celananya, tidak adil jika hanya wanitanya yang bertubuh polos.

Mata Gea terpejam menikmati sentuhan tangan Jean pada dadanya, ia benci mengakui jika ia sejujurnya menyukai sentuhan kuat tangan besar Jean pada area dadanya.

"Anghhhh Jeann... awass aghh jangan lagi aahhh."

Insting Gea menyuruhnya menyentuh dada Jean yang terasa keras, kemudian ia memeluknya erat hingga buah dadanya dan dada Jean bersentuhan langsung.

"Jeanhh aaahhh aku udahh aahhh gatell itunya udahh..."

"Ughhh Gea tubuh kamu ga bisa bohong sayang, kamu nikmati ini kan? kamu mau aku masukin kan?"

Jean melepas celana dalamnya, lalu menekan miliknya yang mengeras pada area ranum Gea yang tidak memakai apa-apa lagi.

"Emhhhh gatelhhh aaahhh... Jangan gesekkin milik kamu aaahhh stopp ini makin kerasa aneh banget."

Entah kenapa tubuhnya seakan mengkhianatinya sendiri, Gea mengangkat pinggulnya menekan-nekan sensitifitasnya pada benda besar Jean. "Aaaanghhh Jean ga kuath, gatel banget rasanya ahhhh."

"Milik aku kenapa gini sihh?"

"Ughhh ahhh Gea kamu mau aku sod, ok ya? Tubuh kamu napsu banget mau makan junior aku.”

Gea menggeleng. "Engga ahhh engga mau Jeann aahh ga mau."

Ujung pen, s Jean ditempatkan pada bibir kewanitaam Gea yang merekah. "Cantik banget milik kamu kaya bunga," ucapnya sambil menyen til kli, tris.

"Aaaaahhh kenapa disen til..."

Jean mendorong pinggulnya pelan-pelan menerobos masuk ke dalam rahim Gea. "Shhh aghhh enak banget milik aku Ge ahhh punya kamu kuat banget jepitnya aaanghhh milik aku enak anget banget di dalem tubuh kamu."

Gea merasakan kejan, tanan milik Jean memasukinya, tidak seperti sebelumnya yang kesakitan, ia benar-benar merasa sangat nyaman saat ini karena Jean memasukinya dengan lembut.

"Aaaahhh e—enakkk bawah aku haahh kenapa enak banget dimasukin itu kamu," erang Gea.

"Enak kan? waktunya digy ang sayang."

JeanGeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang