❗❗typo bersebaran
Lemparan penghapus papan tulis hampir mengenai lengan seorang gadis yang tengah tidur dalam kelas.
"LULUU!!" Teriak dosen tampan, tetapi galak nya bukan main.
Bukannya terbangun gadis bernama Kim lulu justru semakin terlelap dalam mimpinya.
"LULUU!" Dosen tersebut memijat pangkal hidung lalu meletakkan kacamatanya diatas meja "kamu mau tidur atau belajar?"
Jangankan suara teriakan dosen tersebut, teman² yang mencoba membangunkan gadis itu saja sudah kehilangan kesabaran karena name tidak mau bangun.
"lu, bangun. Pak hyunjin marah tuh, dia kesini" bisik teman sebangku lulu "lu, please bangun nanti dia ngamuk semua orang dikelas bisa kena batunya."
Temannya bernama Kalla itu tidak berhasil membangunkan lulu
Pak hyunjin yang biasanya dipanggil pak Hwang menarik nafas kasar lalu kembali berteriak kencang. "I.LOVE.YOUUU"
Mendengar teriakan itu sontak membuat semua mahasiswa di ruang kelas menatap pak hyunjin dan name. Namun akhirnya teriakan pak hyunjin sukses membangunkan lulu.
Gadis cantik itu mengangkat kepalanya lalu menatap ke depan. "Pak Hwang, maaf saya ketiduran, ya?" Lulu memasang wajah tanpa dosa.
"Bagus, akhirnya bangun juga." Dengan santainya pak hyunjin kembali ke depan. "Tapi kamu jangan senang dulu, setelah pelajaran saya selesai. Saya akan menghukum mu karna kamu ketiduran di jam saya"
"Iya pak" jawab lulu
Semua teman satu kelas belum melepas pandangan mereka dari lulu. Lulu mengernyit, menatap bingung pada semua teman-temannya. "Ada apa?hah? Gue ketinggalan berita apa?"
Kalla menggelengkan kepalanya "cepat kerjain tugas dari pak hyunjin, sebelum Lo kena semprot lagi."
"Iya, iya" kata lulu dengan lesu
Pak hyunjin menjelaskan pelajaran dengan sangat detail, tetapi pandang matanya tak lepas dari lulu yang terlihat tidak menyimak penjelasan nya.
Pak hyunjin menghela nafas panjang, kembali memijat pangkal hidung dan keningnya. Memang harus diakui menghadapi mahasiswi seperti lulu butuh kesabaran extra
••••••••••••••••
"APA?" hyunjin berteriak setelah mendengar penjelasan Sang ayah.
"Bisa gak klo ngomong jangan pakai urat leher? Papa ini orang tua mu"
"Maaf pa, aku keseringan marah-marah di kampus." Hyunjin mengatur emosi yang tadi sempat meluap karena terkejut. "Tapi yang bener aja dong pa, masa zaman sekarang masih main perjodohan. Papa percaya aja sama aku, sebentar lagi aku pasti punya istri."
"Maaf, tapi papa udah gak percaya kamu lagi sama kamu, udah 3 tahun papa nunggu kamu bawa calon istri mu kerumah tapi nyatanya sampai detik ini kamu masih belum mendapatkan pasangan. Kamu sudah makin tua blm mendapatkan pasangan" tutur bangchan ayah hyunjin.
"Pokoknya kamu harus menerima perjodohan ini, kalau ngga mau. Yaudah, papa aja yang nikah lagi." Ujar bangchan
PLAK!
Lemparan korek api mendarat sempurna mengenai kepala bangchan "sakit! Siapa yang berani melempar papa?
Hyunjin menunjuk seseorang di belakang ayahnya.
"Mama?" Tanya bangchan
Hyunjin menganguk
"Kok kamu nggak ngomong klo ada mama di rumah kamu?" (Fyi: hyunjin misah rumah dari orang tuanya)
Hyunjin menahan tawa "papa kan gak nanya"
"Papa ngomong apa tadi?" Bentak wanita di belakang bangchan.
"Ngga ma, papa ngga ngomong apa-apa. Papa cuma lagi maksa hyunjin buat Nerima perjodohan nya" jawab bangchan menatap istrinya. (mami Lee know ≧▽≦)
••••••••••••••••••••••••••
Hyunjin memilih pergi dari rumahnya Karna dia yakin tidak akan bisa menentang permintaan orang tua nya. Untuk itu dia akan menikmati kesendirian sebelum dia menikah dengan seorang wanita yang tidak ia cintai.
"Sore pak Hwang, tumben Dateng sore? Biasanya malam" tanya seorang penjaga cafe tempat paling asik untuk penghilang penat.
"saya pesan seperti biasa ya, anter ke meja di sana" kata hyunjin
"Siap ditunggu ya"
Hyunjin berjalan menuju tempat duduknya yang berada di ujung cafe.
BRUK!
Tubuh kekarnya ditabrak oleh seseorang. Terlihat pecahan gelas berserakan di lantai.
"Aduh! Pecah deh, kalau jalan hati-hati dong! Jalan tuh pakai mata" omel seorang gadis yang tengah meratapi minumannya.
Namun tidak ada kata maaf atau suara yang terdengar dari lelaki yang ditabrak tadi.
Wanita itu penasaran lalu mendongak melihat lelaki tampan yang ditabrak adalah… " pak Hwang ngapain bapak disini?"
"Harusnya saya yang bertanya begitu, ngapain kamu di sini?" Kata pak hyunjin dengan wajah galaknya.
"Saya di sini? Saya di sini ya ngopi lah pak. Masa bangun rumah" jawab lulu
"Kalau begitu cepat pulang. Atau saya ulangin nilai kamu!"
"Dikurangin gimana, pak? Orang nilainya nol terus" gumam lulu
"Minggir!" Kata hyunjin "saya mau lewat, cepat menyingkir!"
"Yah, pak, tapi ini gimana kopi saya? Ganti dong."
Hyunjin mengeluarkan dompet lalu memberikan uang seratus ribu kepada lulu.
"Gitu dong, makasih pak hehe"
Thank you for reading
See you in the next chapter
Don't forget to vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Dosen Galak (Hwang Hyunjin)
Teen FictionCerita ini hanya di buat untuk hiburan semata, tak Berniat untuk menjatuhkan pihak manapun. Setiap adegan dalam cerita hanya fiksi. Update klo niat HAVE FUN