gosip

25 4 0
                                    

❗TYPO BERSEBARAN ❗

"lo kenapa, lu?" Tanya Kalla teman sebangku lulu

Lulu hanya diam sambil melihat papan tulis di depannya.

"Cerita sama gue, lu. Siapa tahu gue bisa bantu" ujar Kalla tetapi Lulu tetap diam.

"Kalau ada masalah ngomong sama gue. gue kan teman dekat lo." Kalla masih berusaha membujuk Lulu agar bercerita.

Lulu tetap diam, pandang matanya fokus melihat dosen wanita yang sedang membeli materi di depan.

"Lu, lo lagi ada masalah sama Felix" Kalla mencoba permasalahan sahabatnya. Lulu menatap sahabatnya lalu kembali menatap ke depan

"Lu" desak Kalla. Jiwa kepo nya semakin pesat. "Ya udah kalau lu nggak mau cerita, nanti gue nggak mau kasih tahu tentang gosip terpanas"

"Gosip terpanas? Maksud lo?" Tanya lulu penasaran.

Kalla menyeringai. "Cerita dulu, Ada masalah apa lo?"

Lulu kembali menghelakan nafas panjang lalu mengatakan "gue mau dijodohin sama kedua orang tua gue"

"Terus lu mau?" Potong Kalla membulatkan kedua matanya.

"Ya enggaklah, gila kali. Emang sekarang zaman Siti Nurbaya? Gue nggak mau nikah sama lelaki pilihan orang tua gue. "

"Tapi biasanya pilihan orang tua itu yang terbaik, lu. Siapa tahu cowok itu emang bener-bener bisa bikin lo bahagia"

"Gila lo, jadi Lu dukung orang tua gue? Nyesel gue cerita sama lo" kesal lulu.

"Bukan begitu, gue cuma memposisikan diri menjadi orang tua lo. Gue yakin mereka udah memikirkan dengan matang dan pilihan mereka memang yang terbaik buat hidup lo" jelas Kalla

"Gue nggak mau, ya kali gue mau dijodohin sama cowok yang gak jelas"

"Gak jelas gimana? Emang lo tau siapa cowok itu?" Tanya Kalla semakin penasaran

Lulu menggelengkan kepalanya "tapi tetep aja gue nggak mau dijodohin. Emang gue cewek nggak laku pakai dijodohin segala? Gue masih bisa nyari suami sendiri kali."

"Iya gue tahu, gue yakin kedua orang tua lu juga mikir begitu. Mereka tahu cantik dan pastinya bisa cari jodoh sendiri..."

"Terus kenapa mereka jodohin gue?" Potong Lulu

"Ya itu karena mereka tahu mana yang terbaik buat lo" jawab Kalla dengan yakin

"Tapi gue maunya sama Felix" jawab lulu

"Emangnya Felix mau?" Tanya Kalla dengan serius

"Dia belum ngasih jawaban sih tapi gue yakin dia mau. Apalagi kalau dia tahu gue mau dijodohin sama cowok lain." Jawab lulu dengan percaya diri.

Kalla mengusap punggung sahabatnya "semoga masalah lo selesai ya"

"Makasih, kal"ucap lulu

Kedua gadis itu kembali fokus memperhatikan dosen di depan mereka.

"Kok tumben Pak Hwang belum datang" gumam kalla

"Biarin aja, dia malah seneng dia nggak datang. Semoga ini dia nggak ngajar" balas Lulu yang masih terlihat lesu.

"Bagaimana dengan materi hal ini? Kalian semua bisa memahami dengan baik bukan? Penjelasan saya sederhana saja dan pastinya bisa dengan mudah dicerna oleh kalian semua" kata dosen wanita tersebut.

"Iya Bu, Kami semua mengerti" sahut semua mahasiswa di dalam kelas berbarengan.

Bu yeji terseyum lebar. "Sebentar lagi pak Hwang untuk membeli pelajaran lain. Saya permisi" dosen tersebut keluar dari kelas

Tak tak tak tak tak

Soal langkah kaki terdengar memasuki kelas. Semua mata tertuju pada seorang lelaki tampan yang akan mengajar di jam tersebut.

"Saya pengganti Pak Hwang untuk sementara waktu, kenapa pak Hwang sedang menyiapkan diri untuk menikah" Kata lelaki tersebut.

Lulu membuatkan kedua matanya lebar, selalu menoleh ke arah kalla "yang tadi lo maksud gosip panas, ini?" Kalla mengangguk

"Iya, dosen ganteng kita mau nikah. patah hati gue"

Lulu tersenyum kecil "kau patah hati? yang benar aja dong. masa lu suka sama lelaki kayak dia? Gue yakin cewek yang nikah sama tu dosen galak adalah cewek paling gak beruntung sedunia akhirat "

"Masa sih? Kok gue mikir cewek itu adalah cewek paling beruntung ya? Secara pak Hwang itu kan ganteng, dosen pintar, terus dia itu lelaki setia, lo lihat aja. Sama bertahun-tahun dia mengajar dia nggak pernah punya skandal apapun sama mahasiswi di kampus ini" ucap panjang kalla

Lulu mengangkat bahunya "menurut gue Dia lelaki paling aneh dan nggak bisa diterima untuk jadi pendamping hidup. Bagusnya dia itu jadi satpam rumah. Soalnya mukanya kan galak"

Kalla tertawa. "Bisa aja lo, kalau benci emang susah sih. Padahal pak itu gantengnya nggak ada obat"

"Banyak obat di apotek" balas.

Dosen yang baru saja melihat ke arah mahasiswa dan mahasiswanya lalu mengatakan "bisa kalian fokus pada pelajaran yang bapak sampaikan? "Tegur pak seungmin.

•••••••••••••••••••••••

Jam pelajaran berakhir, semua mahasiswa dan mahasiswi meninggalkan kampus untuk kembali ke asrama atau rumahnya masing-masing. Sedangkan lulu Tengah menduduk di halte bus menunggu jemputan Felix.

Hari mulai gelap dan Felix belum datang bahkan tidak ada kabarnya.

Tak berapa lama sebuah mobil hitam berhenti di depan Lulu.

"Ngapain kamu di situ? Kenapa belum pulang?" Pak hyunjin membuka kaca mobilnya.

"Bapak, kenapa Park hyunjin ada di mana-mana sih? Serem banget" Lulu memalingkan wajahnya ke samping. "Ditanya bukannya dijawab "

"Bodoh amat. Pulang gih Pak, Nanti dicariin calon istri"

"Dih, urusan Saya mau pulang atau enggak, emang kamu siapa saya? Ngatur ngatur"

"Lah bapak siapa saya? pakai ngatur-ngatur saya segala?"

Hyunjin terdiam.

"LULU!" Teriak soalnya lelaki dari arah mobil Pak Hyunjin

Lelaki itu mengeluarkan kepalanya dari kaca jendela Pak hyunjin melihat lelaki itu dari kaca spion. "Dia pacar mu?" Tanya hyunjin

"Bukan urusan bapak" ucap lulu sambil berjalan jauh meninggalkan hyunjin

"Ya memang bukan urusan saya" gumam hyunjin

Thank you for reading
See you in the next chapter
Don't forget to vote and comment

Menikah Dengan Dosen Galak (Hwang Hyunjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang