Warning! : Karya ini adalah fanfiction penggemar. Cerita ini hanyalah imajinasi, harap tidak ada kekeliruan dengan kenyataan.
.
.
.
.
.
Happy reading?
__________ATSUMU POV.
Waktu itu, kami masih menjalani latihan voli seperti biasanya. Menebar tawa dan tingkah konyolku, jika ada yang berpikir itu palsu, mungkin ya, dan mungkin tidak. Tidak karena perasaan senang sekaligus membuat anggota timku tertawa membuncah di relung ini, dan ya karena aku melakukannya semata mata karena ingin menutupi rasa lainnya.
"Kau bisa membawanya?"
Aku mendongak, kudapati Aran-san di depanku membawa beberapa botol air mineral.
Aku mengangguk mengiyakan pertanyaannya."Hm, ayo kembali."
Kami berdua pun berjalan kembali menuju Gymnasium setelah membeli beberapa air untuk anggota tim selepas menjalani latihan voli.
Hari ini sebenarnya aku tak ingin berlatih voli, tetapi tak ada alasan yang cukup akurat untuk izin kepada pelatih. Sejak awal latihan aku merasa sangat tidak nyaman karena harus melompat lompat, area perutku terasa sangat sakit dan kram.
"Atsumu, kau kenapa? Wajahmu pucat."tanya Aran-san dengan nada terdengar khawatir.
Aku menatapnya dan menggeleng pelan."Tidak ada, aku baik baik saja kok."
Berbelok di tikungan, kami berdua pun sampai di tempat anak anak lainnya berkumpul.
Ketika baru saja masuk kedalam Gymnasium, tiba tiba saja seseorang memukul kepalaku dari belakang."Sialan kau atsumu!! Kau kemana kan puding ku hah!"
Ringisan kecil keluar dari mulutku, terlihat Osamu yang memandangku kesal karena tak menemukan puding kesukaannya.
Aran-san menggelengkan kepala pelan melihat pertengkaran yang sebentar lagi akan di mulai.
"Tidak! Jangan menuduh orang sembarangan!"
"Ini bukan tuduhan tetapi fakta!"
"Mana buktinya!"
"Untuk apa! Lagi pula memang kau pelakunya!"
"Tidak!"
"Iya!"
"Tidak ya tidak!"
"Jika ku bilang iya maka iya!"
"Perkataanmu kan hanya omong kosong."
"Kau-"
"CUKUP!"
Suasananya pun mendadak menjadi hening, aku dan Osamu sama sama berjengit kaget karena teriakkan barusan.
Di pintu masuk, terdapat Kita-san yang memandang kami berdua dengan sebuah senyuman andalannya.
Entah reflek atau memang karena kami yang kemb- oh shit! Aku tidak ingin mengakuinya sebagai 'kembaran' ku. Meneguk ludah pelan.
Habislah kami.
⚜ ⚜ ⚜
AUTHOR POV.
Tiiit...
Tiiit...
Tiiit...
Bunyi monitor memenuhi sebuah ruangan bernuansa putih yang di dominasi oleh bau obat obatan. Ruangan yang sunyi itu membuat suara monitor yang kian detik suaranya semakin cepat pun menguasai seisi ruangan bahkan hingga keluar kamar.
Seorang pemuda dengan Surai Dwi warnanya yang baru hendak membuka pintu dengan panik dan was-was langsung membukanya kasar, yang mana pemandangan selepas dirinya membuka pintu membuat ia tertegun sejenak.
Mengabaikan tubuhnya yang lemah, ia berlari di koridor guna memanggil dokter. Bahkan melupakan fakta jika di dalam ruangan ada tombol merah untuk keadaan darurat.
Beberapa menit kemudian segerombolan orang yang terdiri atas doker dan para suster terburu buru masuk kedalam ruangan. Menangani seorang pasien yang sedang kritis.
Kozume kenma, pemuda bersurai Dwi yang seperti puding itu mengatur nafasnya yang memburu. Sial, dia melupakan kondisi tubuhnya sendiri.
Setelah agak tenang, Kenma mencari sebuah nomor di ponselnya dan memencet tombol untuk memanggil. Tanpa membuang waktu kenma langsung memberi tahu kan apa yang sedang terjadi kepada orang di sebrang telepon.
"Atsumu... Kritis."
"Apa!"
Terdengar balasan terkejut lawan bicaranya, kenma tak mengindahkan dan melanjutkan ucapannya."Sedang di tangani oleh dokter, cepat kesini kak."
Sambungan terputus, bukan, bukan kenma yang menutupnya, melainkan sang lawan bicara yang mungkin langsung bergegas menuju rumah sakit.
Kenma menjatuhkan dirinya di kursi rumah sakit dan meremas dadanya pelan. Sakit, kenma terlalu banyak menggunakan tenaganya tadi. Melupakan fakta bahwa sekarang kondisi tubuhnya lebih lemah dari pada dulu.
⚜ ⚜ ⚜
_ TBC _
Hola! Nungguin yak? Eaaaaa....
Minggu kemaren gak bisa update, gara gara OSIS baru pada rese! Junior aja belagu Lo!
Jadi aku mau minta maaf telat update! Sampai jumpa di chapter depan!
Jangan lupa vote dan komen! Jangan baca doang loh ya di vote jangan lupa!
Vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Atsumu!
FanfictionTentang sebuah rahasia, yang selama ini Atsumu simpan dengan baik. Hingga masalah kian menjadi, mengahruskannya meninggalkan Osamu, Teman temannya, dan Inarizaki. ____________________ Update seminggu sekali.