Part 12

2.5K 147 12
                                    


"A-APA YANG KAU LAKUKANN!!!"

Hinata masih saja meronta dalam dekapan Naruto yang membuat lelaki itu semakin mengeratkan dekapannya dan kini mereka berakhir di taman dekat apartemen lelaki itu.

"Naruto-kun! Apa yang kau lakukan!"

Naruto melepaskan Hinata dan menatap gadis itu yang kini tampak marah lalu menyodorkan kertas yang telah di berikan Hinata pada nya.

Sepasang mata biru itu menatap lekat mata amethyst Hinata dengan wajah yang cukup datar.
"Apa maksud nya ini?" Dengan  suara dan tatapan dingin yang berhasil membuat Hinata terdiam dan menunduk, detak jantung gadis itu menjadi tak karuan karena merasa terintimidasi.

Hinata meneguk ludah dan terus menunduk sambil memilin jari-jari nya, gadis itu kini merasa sedikit takut karena ia tidak pernah mendengar suara dingin serta tatapan dingin dari lelaki itu selama ini.

"Hinata..." kini suara lelaki itu melembut menyadari bahwa dirinya telah membuat gadis itu merasa takut dan tidak mau menatap serta menjawabnya.

Masih dalam keadaan menunduk, Hinata memberanikan diri untuk membuka suara "Bukankah sudah jelas? Hubungan kita sudah berakhir" suaranya sedikit bergetar, ia sebenarnya belum siap untuk berhadapan langsung dengan Naruto.

Naruto menghela nafas berat dan meraih kedua tangan gadis itu dengan tangan besar nya.

"Hinata... kau hanya salah paham, aku tidak pernah bermaksud bersikap seperti itu. Aku hanya sedang menjaga sikap karena tidak ingin Hinata merasa risih. Saat bersama mu aku selalu ingin memegang tangan mu, aku selalu ingin memeluk dan mencium mu! Terakhir kali kau malah pergi meninggal kan ku, jadi aku tidak ingin hal itu terjadi lagi..." 

Naruto berujar lembut sambil terus menatap dan mengelus kedua tangan Hinata berharap gadis itu mengerti.

Hinata mendongakkan kepala mendengar penuturan panjang Naruto, apa benar yang lelaki itu bilang? Namun sebenarnya bukan hanya karena itu dirinya ingin mengakhiri hubungan ini.

"Ku_kurasa kau salah mengartikan perasaan mu pada ku, cinta mu pada Sakura masih ada" Hinata mengalihkan pandangannya dan melepaskan genggaman Naruto pada kedua tangannya.

"Apa!? Sakura..._?" Naruto mengernyitkan kening ketika mendengar ucapan gadis di depannya ini yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

"Hiks" isakan pun lolos dari bibir mungil gadis itu dan pundak nya kini sedikit bergetar, ia sangat takut untuk mengeluarkan isi hati yang telah di pendamnya selama ini.

Melihat Hinata yang terisak pun membuat jantung Naruto berdentum kencang, ia kini sangat panik dan khawatir.
"Hinata?? K-kenapaa? Jangan menangis. Maafkan aku" lelaki itu kembali meraih kedua tangan Hinata namun langsung di tepis oleh gadis hyuga itu.

"Kita.. akhiri saja Naruto-kun" Hinata pun memberanikan diri untuk menatap Naruto dan tersenyum getir.

"Kenapa..? Aku masih belum mengerti?!" Nafas Naruto tercekat mendengar gadis itu terus meminta untuk berpisah dengannya.

Kedua mata rembulan itu mengerjap lalu menyeka air mata dengan kedua tangannya. Ia menghela nafas mencoba untuk berhenti menangis dan kembali berbicara, ia akan mengeluarkan semua keresahan yang sudah lama ia simpan sendiri.

"Aku tidak ingin terus membuat Naruto-kun terbebani... a-aku sudah memikirkan hal ini dari lama. Bagaimana sikap Naruto-kun pada ku, Naruto-kun sangat baik, namun sikap Naruto-kun tidak seperti seorang kekasih pada kekasihnya. Naruto-kun terlihat sangat segan dan aku sering melihat mu membuang muka saat bertatapan dengan ku, menghela nafas dan..." Hinata merasa kembali sesak, airmata nya pun kembali jatuh.

After On The Moon | CANON -Naruhina- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang