Part 19

2.5K 135 28
                                    


"Ehem!"
Suara itu mengagetkan sepasang kekasih yang kini terlihat seperti sedang bermesraan itu.

Hinata terlonjak kaget dan segera berdiri dari pangkuan kekasihnya. Tak kalah kaget, lelaki itu pun ikut berdiri di samping Hinata, pria itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu memberi cengiran lebar pada calon ayah mertuanya yang kini tampak sedikit kesal.

Hiashi bersedekap sambil menatap tajam dua manusia yang sebentar lagi akan menikah itu.
"Apa yang kalian lakukan"

"Maaf tou-sama, aku sedang menjelaskan semua ini pada Naruto-kun, dia tampak sedikit marah" Hinata tersenyum canggung seraya menunjuk-nunjuk buket bunga dan bingkisan lalu menunduk malu menyadari ayah dan beberapa pelayan ternyata sedari tadi melihat mereka berdua.

Hashi menaikkan sebelah alisnya dan menghela nafas "Apa harus berpangkuan begitu?"

"...."

Menyadari tatapan tajam itu tak kunjung melunak, Naruto pun buka suara "Hinata yang tiba-tiba duduk di pangkuanku oto-san!" Lelaki itu menunjuk kekasihnya lalu menyilangkan kedua tangannya di dada seperti telah di lecehkan. Lelaki itu berjalan ke belakang Hiashi dan kini turut memicingkan mata menatap Hinata.

Hiashi melirik pahlawan desa itu dan memejamkan mata, anak ini memang tidak bisa di ajak serius.

Sementara gadis yang di tuduh hanya mengerjapkan mata bingung dengan kelakuan Naruto yang kini sudah berada di sebelah ayahnya, lelaki itu seolah menuduh dirinya mesum.

"Na-naruto kun!" Hinata tak terima, gadis itu cemberut dan memberikan tatapan menusuk pada lelaki yang kini menjulurkan lidah padanya.

.....

Setelah mendengar semua penjelasan dari Hiashi, Naruto kini merasa sangat kesal pada para orang tua itu, rasanya ia sangat ingin menemui mereka dan mengamuk. Namun Hiashi menenangkan dan akan mengurus masalah ini agar para pemuda Hyuga tidak salah paham lagi.

Setelah memberikan pengertian pada Naruto, Hiashi beranjak pergi dan meninggalkan ruangan.

"Naruto-ni-- Apa kau baru tau bahwa ne-sama banyak di sukai pria di luar sana" Hanabi mendekat dan menaik turunkan alisnya mencoba menggoda Naruto, dan dibalas dengan gelengan malas serta wajah kecut sementara Hinata hanya geleng kepala mendengar adiknya.

Hanabi bersedekap dan mulai membanggakan kakanya.
"Ne-sama adalah gadis tercantik kedua di klan ini!, dari dulu sangat banyak yang menyatakan cinta pada nya dan di tolak, namun semua pria itu menghilang saat kau menjadi kekasihnya, kau harus sangat bersyukur bahwa dia memilihmu"

Naruto melirik Hinata yang berada di sampingnya lalu memainkan jari-jari gadis itu "Benarkah?" Namun tak ada jawaban, hanya wajah masam yang terlihat membuat Naruto tersenyum gemas melihat raut cemberut itu, lelaki itu kini merangkul lalu menempelkan kepala nya pada kepala Hinata dan kini memain kan rambut panjang indah kekasihnya.

"Tentu saja aku barsyukur sekali"

Namun lelaki itu kini menaikkan sebelah alisnya ketika teringat kembali perkataan Hanabi "kenapa yang ke dua? siapa yang pertama?" Ia tak setuju, menurutnya Hinata adalah perempuan tercantik se dunia.

"Tentu saja aku" Hanabi menangkup kedua pipi nya sambil tersenyum manis, Naruto mengerutkan kening ketika melihat tingkah calon adik iparnya yang menyebalkan itu "Haaah-- begitu~" lalu tertawa.

After On The Moon | CANON -Naruhina- ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang