Bab15

1.1K 68 5
                                    

Usai sunmori mereka pulang dengan bergerombol juga
"Bizar, Zara pengen langsung pulang ya" Ucap Zara
"Yaudah iya cantik" Jawab bizar dengan lembut lalu berpamitan pada yang lain saat di lampu merah
"Gue duluan nganterin bos kecil" Ucap bizar yang diangguki yang lain
Di perjalanan hening Zara tidak rewel seperti biasanya
"Kamu kenapa" Tanya bizar saat Zara sudah turun dari motornya
"Kamu jangan terlalu terbuka sama cewe, aku cemburu" Ucap Zara lantaran kesal tadi ia melihat wanita disebrang yang memperhatikan bizar sesaat ia ingat kalau bizar menolong seseorang yang ia yakini wanita itu.
"Maaf ya kalo aku buat kamu cemburu, tapi aku juga ngerasa aku gaberlebihan ngerespon cewe semenjak sama kamu" Ucap bizar sambil mengelus surai lembut pacarnya
"Iyaa tapi aku cemburu zar" Ucap Zara dengan penuh penekanan
"Oke oke aku ngerti, tapi yang perlu kamu inget itu sebanyak apapun wanita yang deketin aku pemenangnya tetep Zara" Ucap bizar membuat Zara salah tingkah dibuatnya
"Y yaudah, mau mampir dulu ga" Tanya Zara
"Engga deh aku ga bawa apa apa nanti minggu depan aku mampir oke sayang" Ucap bizar lalu mengecup keningnya
"Aku pulang dulu ya, istirahat dirumah jangan bermain main" Ucap bizar
"Siap bos" Ucap Zara sebari mengangkat tangannya dengan posisi hormat tak lupa ekspresi lucu yang diperlihatkannya membuat bizar gemas
"Eh ini helmnya" Ucap Zara sambil menyodorkan helm yang dipinjamkan bizar
"Buat kamu aja kekecilan kalo diaku" Ucap bizar lalu pergi begitu saja

Dirumah keluarga Dholthers terjadi keributan yang disebabkan si gadis kerdil nayla
"Kamu tuh gausah ganjen deh kak! kenapa sih semua jalang deketin bizar termasuk kakak! Jalang! " Teriak nayla kesal karena Amara terlihat menyukai bizar
"Udah nay udah" Ucap ayah mereka
"Apasih yah! Ga cukup selama ini kak mara yang dapet semuanya yang bahkan menyandang marga ayah pun aku engga sekarang dia mau rebut cowo aku" Teriak nayla bagai orang kesetanan
"Maafin kakak nay kakak ga bermaksud lagipun bizar sekarang udah punya pacar" Ucap Amara aneh sekali bila di sekolah ia akan menjadi wanita gila dan galak tapi jika soal adiknya Amara akan selalu mengalah
"Kamu harus tau nayla jaga batasan kamu pada kakak mu atau saya bahkan tak akan lagi memfasilitasi kamu" Teriak ayah geram
"Lihat! Bahkan ayah rela mencabut fasilitas yang diberikannya itu demi kamu selalu demi kamu sialan" Teriak nayla pada Amara
Plak
Sebuah tamparan yang nayla dapat tetapi bukan dari Amara maupun sang ayah melainkan sang bunda yang sedari tadi diam
"Kamu seharusnya bersyukur jika Amara dulu tidak merengek kepadaku untuk mengurusmu aku tidak akan mengurusmu anak hasil jalang sialan itu! Jalang tidak tau diri seperti mu kalian memang mirip ibu dan anak sama sama ingin merebut apa yang diinginkan penolongnya sialan! " Ucap bunda habis sudah kesabaran menghadapi nayla yang tidak pernah bersyukur yang padahal Amara selalu mengalah dan memberikan barang yang memang nayla inginkan darinya.
"A aku anak jalang" Ucap nayla tergugu
"Ya jalang yang merusak keharmonisan keluargaku jalang yang membuatku tak bisa memiliki anak yang dengan terpaksa aku mengambilmu darinya yang memang Tuhan pun sudah tak sudi dia hidup" Ucap bunda membuat nayla mengerti kalau dia bukan anak bundanya melainkan anak hasil dari hubungan terlarang sang ayah dan ibu aslinya
"Cukup" Ucap sang ayah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Albizar TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang