Cerita ini hanya fiktif belaka, jangan di bawa kedunia nyata, voment jangan lupaDisini Baegian hanya meminjam wajah saja tidak bermaksud untuk mengundang haters, karena saya sendiri bucin mereka semua 🫰
Typo bertebaran mohon maklum
Di ruangan dengan cat berwarna putih Rena lagi lagi terbaring dengan jarum yang menancap di tangan kurusnya, ini sudah hari ke tiga semenjak ia tak sadarkan diri dekat apartment Nana. dunia begitu kejam kepada wanita muda itu, mengapa ia harus merasakan sakit yang sangat banyak seperti ini?
disamping rena ada sosok pria paru baya yang sedang menggenggam tangan kurusnya, sambil sesekali menyeka air mata yang turun di pipi miliknya, sedangkan pria yang lebih muda dengan pakaian casual itu berdiri memperhatikan interaksi keduanya, matanya memerah dan bahakn nampak sekali garis hitam melingkar dikedua matanya.
"Nak, bangunlah! apa kamu begitu menikmati kehidupanmu disana? papa rindu rena, bangun ya nak" dengan lembut Chandra memberikan kecupan di kening sang putri
"Nak, ingat ga dulu? rena sering banget ngajak papa buat gambar, terus rena malah gambar di dinding ruangan papa kerja? dan akhirnya kita main kejar-kejaran tapi rena jatuh gara-gara tersandung, rena ga nangis"
"Papa juga inget, dulu rena sering banget ganggu mama masak di dapur bareng mba nana juga? rena ga sengaja numpahin tepung sampai badan rena dan mba nana penuh tepung? gara-gara itu rena terjatuh ke lantai, dan rena juga ga nangis, rena tau kenapa?"
"Karena papa tau rena anak yang kuat, tapi kenapa rena tiba-tiba seperti ini?"
nova mendengar penuturan papa mertuanya itu tak kuasa untuk menahan tangisannya lagi, nova tau ada apa dengan rena, nova tau siapa yang buat rena sperti ini, dan dia tau kenapa rena bisa seperti sekarang, ya benar!! ini semua adalah kesalahan yang dia buat, bagaimana caranya agar nova bisa memberitahukan semuanya kepada keluarga Erland, jika dia adalah biang dibalik kesengsaraan wanita muda itu.
bahkan ia tak sanggup untuk mengatakan sepatah katapun kepada chandra, ia benar-benar diselimuti oleh rasa ketakutan yang amat sangat besar. Nova takut jika keluarga Erland itu tidak memperbolehkan ia bertemu dengan rena selamanya, bagai sebuah mimpi buruk yang dialami Nova, jika benar ini adalah mimpi, maka bangunkan ia sekarang juga
"Papa titip Rena, terima kasih sudah ada di samping rena nak nova, papa pesan agar kamu jangan buat kami kecewa" ucapan Chandra langsung menghentikan lamunan Nova, sedangkan suami Rena itu langsung memandang sang papa mertua dengan wajah sendu
"mari sini papa ceritakan tentang Rena" Chandra mengajak nova untuk duduk di sofa dekat brankar Rena
"Nak Nova tau kalau dulu papa hampir kehilangan salah satu bayi papa?" tanya chandra, sedangkan Nova menatap kearah lawan bicaranya, sambil menggelengkan kepalanya
chandra menatap kearah brankar Rena lalu kembali memfokuskan kearah Nova lagi, sebuah guratan senyum dibibir nya mengembang tipis
"Bayi itu, kamu pasti mengenalnya, bayi mungil yang kini sudah beranjak dewasa menjadi seorang gadis cantik dan manis, bahkan kini sudah menikah"
"Bayi itu hampir kehilangan nyawanya karena penyakit yang dideritanya. Meskipun nampak sehat, namun papa mengetahui hal itu ketika ia berumur seminggu. Saat itu, papa benar-benar kalut dalam kesedihan. Rasanya hati papa hancur melihat bayi kecilnya berjuang melawan penyakit yang mengancam nyawanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CHANCE || NOREN GS
RomanceKesempatan akan datang dua kali namun tidak untuk yang ketiga kalinya Mungkin memberikan kesempatan untuk seseorang menjadi lebih baik itu suatu keputusan yang sulit, terlebih lagi jika sakit hati yang di rasa memang sangat dalam apa lagi untuk melu...