14. I Love You The Most (End)

1K 56 15
                                    

"jadi kapan kau akan kembali ke Bangkok?"

Khaotung hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau, dia bahkan baru memulai pekerjaannya kemarin.

"Entahlah, mungkin tiga sampai empat minggu lagi."

"Kau tidak akan datang ke acara pembukaan cafe?"

First menghentikan langkahnya setelah mendengar jawaban dari Khaotung. Grand opening akan dilakukan dua minggu lagi. Itu adalah cafe kedua yg First dedikasikan untuk Khaotung, lalu apa bagusnya acara pembukaan itu jika Khaotung tidak datang nantinya.

"Kau tau kan aku mendirikan cafe itu untuk siapa, kalau kau— "

"Baiklah baiklah aku akan mengusahakannya, tapi jangan terlalu berharap aku takut kau akan kecewa nanti."

Khaotung menarik tangan First agar kembali berjalan di sampingnya.

Keduanya sedang berjalan di pesisir pantai Pattaya sembari menunggu matahari yg sebentar lagi tenggelam.

Setelah malam dimana Khaotung membaca pesan pesan yg pernah First kirimkan padanya yg membuat dirinya juga menemukan hadiah dari First dua tahun yg lalu, hubungan keduanya juga membaik pada akhirnya. Meskipun belum memutuskan untuk kembali bersama seperti dulu, setidaknya mereka sudah berada di tahap melupakan masa lalu yg menyakitkan dan mencoba membuat kisah baru yg lebih indah lagi.

First dan Khaotung duduk di atas pasir yg mulai sedikit dingin, membiarkan air laut menerpa ujung kaki kaki mereka. Matahari sudah siap tenggelam, terlihat begitu indah dan mempesona.

"Kau tau Khao, setelah malam itu dan hari hari dimana aku tidak bisa menemukanmu. Aku sempat berharap kau akan menyesali keputusanmu. Tapi yg terjadi sekarang, aku bersyukur kau membuat keputusan yg tepat untuk meninggalkanku saat itu."

Khaotung hanya diam memperhatikan First yg menatap lurus kedepan. Sisi lain dari First yg dulu sama sekali tidak pernah Khaotung lihat. First yg begitu tenang ketika mengungkapkan apa yg dia rasakan.

"Lihat dirimu sekarang. Kau berhasil meraih apa yg kau impikan, menjadi jauh lebih baik daripada saat bersamaku. Sementara aku?" First berbalik mengalihkan pandangannya pada Khaotung,

"Aku tidak menjadi apapun, aku masih berlari di tempat yg sama. Aku bahkan pernah berpikir untuk mengakhiri segalanya setelah kau pergi. Cafe yg ku persembahkan untukmu, rencana masa depan kita, juga hidupmu. Aku tidak ingin melanjutkan itu semua tanpamu."

First kembali menatap matahari yg sudah tenggelam setengahnya,

"Lalu aku melihat matahari yg perlahan mulai tenggelam lalu menghilang. Tapi saat aku terbangun di pagi hari, matahari itu sudah berada disana bersinar dgn terang sekali lagi. Aku berpikir, mungkin memang harusnya begitu. Hari ini akan berakhir, tapi besok hari baru harus tetap di mulai. Aku memutuskan untuk melanjutkan kehidupanku tanpamu sampai matahari terbit lagi, karena memang itu yg akan terjadi. Dan saat itu terjadi, aku slalu siap untuk setiap kejutan yg akan aku terima nantinya. Seperti saat dimana aku akhirnya bertemu denganmu lagi."

Khaotung tersenyum, hatinya menghangat mendengar setiap kata yg di ungkapkan oleh First padanya.

"Seperti kau yg tidak terlalu pintar dalam berbisnis tapi tau caranya bekerja keras."

First mengangguk setuju karena itu memang benar. First bahkan sempat berpikir untuk menutup cafenya kala itu selepas kepergian Khaotung. Tapi beruntung dia mengurungkan niat bodohnya itu dan sekarang berakhir dia akan membuka cabang kedua cafe miliknya sendiri.

"Kita putus tapi kau bisa menjadi lebih fokus pada dirimu sendiri. Kau bahkan berhasil mengembangkan bisnismu menjadi jauh lebih baik sekarang."

"Tapi aku kehilangan dirimu."

The Way To Love You (FirstKhaotung) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang