✧ chap 6 ✧

1K 98 1
                                    

Ricky tengah bersiap untuk keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ricky tengah bersiap untuk keluar.
Tadi Haruto tiba-tiba menghubungi dirinya dan berkata bahwa mereka mendapat job dadakan untuk tampil di caffe milik sepupu Haruto. Sejujurnya Ricky sedang malas untuk kemana-mana sebab semalaman ia habiskan waktu itu rewatch drama kesukaannya.

Tapi yang namanya Ricky, mau semalas dan selesu apapun dirinya ia akan tetap merias diri dengan sempurna. Hari ini tema yang haruto bilang adalah warna biru. Bebas biru apapun. Jadi Ricky memilih memakai hoodie berwarna biru dongker serta jens pendek warna hitam.

Meskipun simple tapi entah mengapa jika Ricky yang memakainya jadi tampak lebih indah dan lebih istimewa.

Dia keluar kamar dan turun ke lantai bawah. Masih ada waktu setengah jam lagi sebelum berangkat jadi Ricky menyempatkan diri untuk pergi ke dapur mencari camilan.
Rumah cukup sepi sebab Mama menyusul Papa di kantor. Hanya ada dua art kepercayaan keluarga Ricky yang tengah bersantai di teras belakang.

"Mbak" panggil Ricky

Kedua art itu kompak menoleh dan langsung berdiri. "Kenapa dek?"

"Mau ngasih ini." Ricky menyodorkan dua bungkus snack kentang berukuran besar.

"Aduh besar banget. Satu aja dek"

"Ambil aja mbak. Kemaren kak Hao beliin aku kebanyakan"

"Makasih ya dek ici"

"Iya sama-sama mbak"

Ricky lantas segera menuju ruang tv. Memakan camilannya seraya membuka sosmednya satu persatu. Hingga membalas chat Haruto untuk memperingatinya agar tidak terlambat sebab yang lainnya sudah berkumpul.

"Cih! Masih lama juga" monolognya.

Disaat tengah asik mengscrol video di Instagram, pintu rumahnya terdengar di ketuk dan bel berbunyi beberapa kali. Bahkan sampai salah satu art langsung bergerak untuk membuka pintu padahal Ricky berniat untuk membukanya sendiri.

"Loh mana buna?"

Ricky hafal suara itu. Jadi ia bergegas untuk keluar dan benar tebakannya bahwa itu suara milik Yujin yang langsung berbinar begitu sosok Ricky muncul di samping art yang membuka pintu tadi.

"Mbak ke belakang ya dek"

"Iya mbak"

Gyuvin terdiam sejak sosok Ricky muncul dengan pakaian yang jauh lebih santai dari beberapa kali yang pernah ia lihat. Ricky bahkan terlihat sangat cerah dan cantik, sangat cantik.

"Yujin kenapa?" tanya Ricky seraya menyambut uluran tangan anak itu yang meminta untuk di gendong.

"Kangen" ujar Yujin dengan tangan yang erat memeluk Ricky.

"Tadi Yujin bilang mau ketemu kamu, Ky. Tapi kayaknya kamu mau pergi ya?" tanya Gyuvin

Ricky mengangguk. "Iya Mas. Aku kebetulan mau nge-band. Tapi Yujin aku ajak gak pa-pa kok kalo dia mau soalnya dirumah lagi gak ada orang"

Our Stories [slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang