✧ chap 11 ✧

702 90 2
                                    

Ricky sebenarnya malas sekali harus terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ricky sebenarnya malas sekali harus terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan seperti ini. Belum lagi pelukan erat dari Yujin yang nyaris saja membuat ia terserang sesak napas. Anak kecil itu benar-benar memeluk dengan sekuat tenaga seolah takut ditinggal pergi. Sedangkan di depan Ricky, sosok wanita berparas cantik menatap sendu putranya yang berada di pelukan Ricky.

"Yujin, sini pangku mama sebentar nak. Mama kangen sama Yujin" ia masih mencoba membujuk. Tangannya mengelus punggung si kecil dengan pelan.

"Enggak mau. Mau sama buna ici" sahut Yujin setengah berteriak. Mungkin anak kecil itu muak sebab sedari tadi terus dipaksa dengan hal yang sama. Yujin menatap wajah Ricky dengab mata yang berkaca-kaca, "Buna ayo pergi yujin enggak mau disini" katanya dengan wajah sedih.

Ricky di ambang kebimbangan. Kalau bukan karena amanah Gyuvin yang menyuruh menggantikan dia menemani Yujin saat Mama kandungnya ingin bertemu, mungkin Ricky sudah ancap diri sejak tadi.

"Yujin disini dulu ketemu Mama, nanti baru ikut Buna jalan-jalan, mau?" Ujar Ricky mencoba membujuk si kecil.

"Beli es krim yang banyak?"

"Iya yang banyak"

"Oke"

Melihat interaksi itu, Mama Yujin tersenyum. Ada sebintik rasa iri ketika menyaksikan secara langsung anaknya yang lebih akrab dengan orang lain ketimbang dirinya yang sudah melahirkan Yujin.
Omong-omong tentang Mama Yujin, namanya adalah Yuja wanita yang usinya 2 tahun lebih tua dari Ricky.

"Saya pikir Gyuvin gak bakal kasih izin buat saya ketemu Yujin" wanita itu mulai bersuara sembari memperhatikan Yujin yang asik memainkan ponsel milik Ricky.

Merasa dirinya diajak bicara, Ricky mendongak menatap wanita itu. "Emang sebelumnya mbak gak pernah ketemu Yujin?" tanya Ricky penasaran.

Yuja menggeleng. "Saya terlalu sibuk sama kehidupan saya, gak ada waktu buat jenguk Yujin maupun Gyuvin. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini saya jadi pengen ketemu anak saya sendiri. Dan ini pertama kalinya saya ketemu Yujin secara langsung sejak saya ninggalin dia dari kecil. Sebelumnya saya cuma bisa lihat dari postingan-postingan Gyuvin." sahutnya.

"Ah iya nama kamu siapa? Saya Yuja"

"Eh? Nama saya Ricky mbak"

Yuja terkekeh. "Santai aja jangan tegang gitu. Oh ya soal makan siang kemarin, saya minta maaf ya? Waktu itu saya gak sengaja ketemu Gyuvin, karena itu saya ngajak dia buat makan siang bareng sekalian ngobrolin tentang Yujin. Gyuvin bilang ke saya katanya kamu cemburu. Maaf ya?"

"Oh iya gak pa-pa mbak. Mas Gyuvin juga udah jelasin"

Yuja tersenyum seraya mengangguk. Ditatapnya Yujin yang rupanya juga tengah menatap dirinya. "Saya titip Yujin ya Ricky? Saya tau kamu pasti sayang banget sama Yujin, saya percaya kamu bisa jaga dia sampai besar. Saya turut bahagia kalau kamu yang jadi orang tua sambung Yujin"

Our Stories [slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang